530 Siswa SD Gamaliel Palu Meriahkan Karnaval Budaya Peringatan Sumpah Pemuda ke-97

Laporan Wartawan TribunPalu.com, Zulfadli

TRIBUNPALU.COM, PALU – Sebanyak 530 siswa SD Kristen Gamaliel Palu turut ambil bagian dalam Pawai Karnaval Budaya yang digelar untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-97 tahun 2025, Rabu (29/10/2025).

Kegiatan berlangsung meriah di halaman sekolah, Jl Pattimura, Kelurahan Lolu Selatan, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu. 

Pawai tersebut menjadi salah satu cara sekolah dalam menanamkan nilai persatuan dan kebhinekaan kepada para siswa sejak dini.

Baca juga: SD Gamaliel Palu Gelar Pawai Karnaval Budaya Rayakan Hari Sumpah Pemuda ke-97

Pantauan TribunPalu.com, peserta pawai menampilkan berbagai busana adat dari seluruh daerah di Indonesia. 

Ada pula siswa yang mengenakan kostum profesi impian mereka, seperti dokter, guru, polisi, dan pilot.

Suasana karnaval berlangsung semarak dengan iringan musik dan sorak gembira dari para peserta serta orang tua yang turut mendampingi.

Baca juga: Lima Nama Calon Ketua BPW HIPKA Sulteng Siap Bertarung di Muswil November 2025

Direktur Sekolah Kristen Gamaliel Palu, Deby Sunaris, mengatakan bahwa kegiatan tersebut menjadi wadah untuk memperkuat semangat persatuan dan saling menghargai di tengah keberagaman siswa.

“Kami ingin menanamkan semangat Sumpah Pemuda kepada anak-anak. Di sekolah ini ada siswa dari berbagai suku dan latar belakang budaya. Melalui karnaval budaya, kami ingin menolong mereka agar bisa hidup dalam harmoni dan menjalin persatuan,” ujarnya.

Deby menambahkan, kegiatan tahun ini mengusung tema “Anak Hebat dan Anak yang Bersatu.”

Rute karnaval dimulai dari halaman sekolah, melewati Jalan Woodward, Jalan Wolter Monginsidi, Jalan Bali, dan berakhir kembali di Sekolah Kristen Gamaliel Palu.

Selain pawai, kegiatan tersebut juga dirangkaikan dengan lomba kebersihan kelas dan lomba kreasi tanaman di depan ruang kelas masing-masing.

Baca juga: DPRD Parigi Moutong Ingatkan OPD Hadirkan Pejabat Teknis di Rapat Ranperda

“Karena sekolah kami merupakan sekolah hijau, kami ingin mengajarkan anak-anak untuk peduli terhadap lingkungan. Jadi selain menanamkan nilai persatuan, kegiatan ini juga memperkuat karakter cinta alam,” kata Deby.

Total peserta mencapai sekitar 600 hingga 700 orang, termasuk guru dan orang tua siswa yang turut mendampingi jalannya kegiatan.

Menurut Deby, nilai-nilai nasionalisme dan semangat kebersamaan juga diterapkan dalam kegiatan belajar mengajar sehari-hari di sekolah.