Studi Tiru ke Poso, Anggota DPRD Sigi Enos Dorong Pemda Kembangkan Danau Lindu

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata 

TRIBUNPALU.COM, POSO – Gabungan Komisi I, II, dan III DPRD Kabupaten Sigi melaksanakan kegiatan studi tiru ke Dinas Pariwisata Kabupaten Poso pada Kamis (30/10/2025).

Kunjungan ini bertujuan untuk menyerap konsep pengelolaan destinasi wisata dan strategi pengembangan pariwisata, khususnya sebagai bahan acuan pengembangan potensi vital di Kabupaten Sigi, yakni Danau Lindu.

Dalam kunjungan tersebut, salah satu tokoh yang secara aktif menyampaikan pandangan adalah anggota DPRD Sigi dari Fraksi PDI Perjuangan, Enos. 

Rombongan Sigi diterima oleh jajaran Dinas Pariwisata Poso, yang memaparkan konsep unggulan mereka mengenai pengelolaan pariwisata yang sangat mengutamakan keterlibatan masyarakat dan pelestarian lingkungan.

Baca juga: Bupati Parigi Moutong Sebut Banyak Guru TK Terpaksa Daftar Guru SD karena Tak Ada Formasi

Enos menyampaikan bahwa studi tiru ke Poso ini merupakan momentum berharga. Ia berharap inspirasi dari Poso dapat mendorong Pemerintah Kabupaten Sigi untuk segera mengambil langkah yang lebih serius dalam memaksimalkan potensi wisata alam, terutama Danau Lindu, agar dapat diangkat menjadi ikon pariwisata daerah.

“Melalui studi tiru ini, kami mendorong Pemerintah Daerah Sigi, khususnya Dinas Pariwisata, untuk mengembangkan Danau Lindu dengan melibatkan masyarakat sekitar secara aktif,” ujar Enos saat pertemuan.

Menurut Enos, pengelolaan yang benar-benar berbasis partisipasi masyarakat akan membawa manfaat ganda yang berkelanjutan. Keterlibatan aktif warga akan menghasilkan manfaat ekonomi yang langsung diterima oleh masyarakat lokal, sekaligus menjadi benteng utama dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekitar Danau Lindu.

Ia menambahkan, Danau Lindu sesungguhnya sudah memiliki modal berupa potensi yang besar untuk menjadi daya tarik wisata unggulan. 

Baca juga: Enos Dorong Penyelesaian Sanggahan Hasil Seleksi PPPK, 15 Penyanggah di Sigi Cabut Keberatan

Namun, potensi tersebut harus dikelola secara profesional, baik, dan terintegrasi dengan sektor-sektor penunjang lainnya, seperti kebudayaan, ekonomi kreatif, dan konservasi alam.

Studi tiru ini tidak hanya menjadi ajang penyerapan ilmu, tetapi juga menjadi platform bagi pertukaran informasi antar-daerah dalam mewujudkan sektor pariwisata berkelanjutan yang memberikan dampak positif dan signifikan bagi kesejahteraan masyarakat lokal.(*)