Sigi Hari Ini
Tim Ekspedisi Patriot Undip Soroti Krisis Kesehatan di Desa Lembantongoa Sigi
Kualitas jalan yang buruk di kawasan UPT Desa Lembantongoa menjadi kendala utama masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Penulis: Andika Satria Bharata | Editor: mahyuddin
Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Andika Satria Bharata
TRIBUNPALU.COM, SIGI – Tim Ekspedisi Patriot Universitas Diponegoro (Undip) menggelar forum diskusi kelompok terarah (FGD) bersama instansi pemerintah Kabupaten Sigi.
Diskusi itu menyoroti berbagai persoalan di Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo.
Dalam kegiatan itu, tim menemukan permasalahan serius di bidang kesehatan, terutama terkait akses layanan dan ketersediaan tenaga medis di wilayah terpencil tersebut.
Kualitas jalan yang buruk di kawasan UPT Desa Lembantongoa menjadi kendala utama masyarakat dalam mendapatkan layanan kesehatan.
Jalan yang curam, sempit, dan berbatu membuat warga kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan, terutama saat keadaan darurat.
“Kalau ada warga yang sakit, kami biasanya harus ke Puskesmas Lembantongoa. Tapi jaraknya cukup jauh dan jalannya susah dilewati kendaraan. Kami sudah meminta tenaga kesehatan, tapi yang ditempatkan hanya di desa induk,” ujar Kepala Dusun 5 Desa Lembantongoa Alfianus.
Baca juga: Tim Ekspedisi Patriot Undip Rumuskan Solusi Lembantongoa Sigi, Fokus Kesehatan dan Pendidikan
Kondisi semakin memprihatinkan karena tidak adanya Tenaga Kesehatan yang menetap di permukiman transmigrasi Tokelemo dan Lewonu.
Akibatnya, warga harus menempuh perjalanan jauh untuk berobat ke pusat desa atau kecamatan.
Selain itu, fasilitas pelayanan dasar seperti posyandu juga belum berfungsi optimal.
Asnaranti, Kader Posyandu di Dusun 5, menyampaikan bahwa gedung posyandu di wilayahnya sudah rusak dan tidak memiliki sarana memadai bagi para kader.
“Posyandu juga tidak memiliki sarana yang memadai untuk para kader, dan gedungnya sudah rusak. Ada satu posyandu yang masih layak, tapi letaknya jauh dan jalannya terjal, jadi warga sulit menjangkaunya,” jelas Asnaranti.
Dalam FGD tersebut, Tim Ekspedisi Patriot Undip telah mengundang Dinas Kesehatan Sigi untuk berdiskusi mengenai persoalan ini, namun tidak ada perwakilan dari dinas yang hadir.
Baca juga: Video Menkeu Purbaya Mengaji Saat Macet di Jakarta Viral, Netizen Puji Ahli Ibadah
Minimnya tenaga medis, rusaknya fasilitas posyandu, dan buruknya akses jalan membuat masyarakat kerap menunda pengobatan atau hanya mengandalkan pertolongan seadanya.
Kondisi itu menimbulkan kekhawatiran, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia yang membutuhkan layanan kesehatan rutin.
Tim Ekspedisi Patriot Undip mendorong pemerintah daerah agar memberikan perhatian lebih terhadap kondisi kesehatan masyarakat di kawasan transmigrasi, Minggu (2/11/2025)
Penempatan tenaga medis secara merata, perbaikan sarana posyandu, dan peningkatan infrastruktur jalan dinilai menjadi langkah mendesak untuk menjamin layanan kesehatan yang layak bagi warga.
Menurut tim, akses terhadap layanan kesehatan merupakan hak dasar yang wajib dijamin negara.
Pemerataan layanan kesehatan di daerah seperti UPT Lembantongoa disebut menjadi kunci dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat.(*)
| Samuel Yansen Pongi Nahkodai KONI Sigi Periode 2025–2030, Ini Targetnya | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Tim Ekspedisi Patriot Undip Rumuskan Solusi Lembantongoa Sigi, Fokus Kesehatan dan Pendidikan | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Buka Musorkab ke-IV KONI Sigi, Bupati Rizal Dorong Pembinaan dan Prestasi Olahraga Daerah | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Petinju Sigi Borong 10 Medali di Kejurnas Tinju Amatir Palu | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
| Kapolres Sigi Hadiri Pembukaan Kejuaraan Menembak Bupati Sigi Cup I 2025, Dorong Sportivitas | 
				      										 
												      	 | 
				    
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/FGD-Tim-Ekspedisi-Patriot-Universitas-Diponegoro.jpg)
                
												      	
												      	
												      	
												      	
												      	
				
			
											
											
											
											
											
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.