OJK Ajak Warga Morowali Pahami Produk Keuangan dan Hindari Risiko Investasi Ilegal

Laporan Wartawan Tribunpalu.com, Ismet 

TRIBUNPALU.COM, MOROWALI – Wakil Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tengah, Budi Hamdani, menegaskan pentingnya masyarakat Morowali memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan secara tepat dan bijak. 

Hal itu disampaikannya TribunPalu.com saat diwawancarai dalam kegiatan Gerakan Cerdas Keuangan yang berlangsung di Aula Hotel Soldadu, Jalan Trans Sulawesi, Desa Bente, Kecamatan Bungku Tengah, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Selasa (11/11/2025).

Kegiatan tersebut diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), camat, kepala desa, lurah, serta pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Baca juga: Gerakan Cerdas Keuangan Dorong Kemandirian Ekonomi Masyarakat Morowali

Program ini menjadi bagian dari upaya bersama antara Pemerintah Daerah dan OJK dalam meningkatkan literasi serta inklusi keuangan di daerah.

“Kami ingin masyarakat Morowali memiliki kemampuan dalam mengelola keuangan secara tepat, memahami produk keuangan yang sesuai kebutuhan, serta mengenali risiko sebelum bertransaksi,” ujar Budi Hamdani.

Ia menjelaskan, perkembangan pesat produk dan layanan keuangan, termasuk layanan digital, menuntut masyarakat untuk semakin cermat dalam mengambil keputusan finansial. 

Menurutnya, pemahaman yang baik tentang produk keuangan akan membantu masyarakat menghindari risiko kerugian, termasuk penipuan dan investasi ilegal. 

Baca juga: OJK dan Pemkab Morowali Gelar Gerakan Cerdas Keuangan, Tingkatkan Literasi dan Inklusi Finansial

“Semakin tinggi literasi keuangan masyarakat, semakin kecil kemungkinan mereka terjerat dalam permasalahan keuangan. Ini sejalan dengan misi OJK dalam membangun masyarakat yang cerdas dan mandiri secara finansial,” tambahnya. 

Baca juga: Harga Terbaru HP Infinix 2025 : Infinix GT 30, Infinix Hot 60i, Infinix Note 50x Plus

Melalui kegiatan Gerakan Cerdas Keuangan ini, OJK Sulteng berharap masyarakat dan pelaku usaha di Morowali dapat mengatur keuangan dengan lebih terarah, serta memanfaatkan layanan keuangan formal untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi daerah.(*)