Palu Hari Ini

Mahasiswa KKN FEB Untad Ubah Ban Bekas Jadi Tempat Sampah Kreatif di Kampus

Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran masyarakat kampus semakin meningkat dalam mengelola limbah anorganik.

Editor: Fadhila Amalia
Handover
KULIAH KERJA NYATA - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 114 FEB 2 Universitas Tadulako (Untad) berkolaborasi dengan Kreasi Seni Ban Bekas Mas Agung milik pengrajin Agung Muftioko dalam program kerja bertajuk “Pengadaan Tempat Sampah dari Bahan Bekas”.  

TRIBUNPALU.COM - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) 114 FEB 2 Universitas Tadulako (Untad) berkolaborasi dengan Kreasi Seni Ban Bekas Mas Agung milik pengrajin Agung Muftioko dalam program kerja bertajuk “Pengadaan Tempat Sampah dari Bahan Bekas”. 

Kegiatan ini berlangsung di Jl RE Martadinata, Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Kamis (20/11) pukul 10.00 WITA.

Program ini digagas sebagai upaya kreatif untuk mengurangi limbah anorganik, khususnya ban bekas yang tergolong limbah B3.

Baca juga: Banggai Targetkan Produksi Jagung Lebih Tinggi, Lahan Potensial 74 Ribu Hektare

Ban bekas diketahui membutuhkan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai secara alami. 

Melalui kegiatan ini, mahasiswa bersama pengrajin lokal menunjukkan bahwa limbah tersebut bisa diolah menjadi produk fungsional yang bermanfaat bagi lingkungan kampus.  

Dalam prosesnya, mahasiswa KKN dibantu langsung oleh Agung Muftioko untuk mengolah ban bekas menjadi tempat sampah.

Hasil karya tersebut kemudian dipersiapkan untuk ditempatkan di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untad. 

Baca juga: Biaya Admin Aplikasi Pakagali Rp4.500, DPRD Soroti Potensi Biaya Miliaran Rupiah per Tahun

Selain berfungsi sebagai wadah sampah, produk ini juga menghadirkan nilai estetika karena dibuat dengan sentuhan seni yang kreatif.  

Koordinator program kerja ini, Dedi Sugala menuturkan bahwa hal ini bukan hanya sekadar pengadaan fasilitas, tetapi juga bentuk edukasi tentang pentingnya pemanfaatan kembali limbah anorganik.

“Kami ingin mengajak civitas akademika dan masyarakat melihat bahwa ban bekas bisa disulap menjadi sesuatu yang berguna, bukan sekadar menjadi tumpukan sampah yang mencemari lingkungan,” ujarnya.  

Agung Muftioko, selaku pengrajin sekaligus pemilik Kreasi Seni Ban Bekas Mas Agung, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan mahasiswa. 

Menurutnya, kolaborasi ini membuka peluang baru dalam mengedukasi masyarakat tentang seni daur ulang sekaligus memperluas pemanfaatan ban bekas.  

Baca juga: BREAKINGNEWS: Kasus Korupsi Jalan di Parigi Moutong: Pejabat dan Kontraktor Jadi Tersangka

Dengan adanya program ini, diharapkan kesadaran masyarakat kampus semakin meningkat dalam mengelola limbah anorganik.

Tempat sampah hasil kreasi dari ban bekas tidak hanya membantu menjaga kebersihan, tetapi juga menjadi simbol inovasi ramah lingkungan di Universitas Tadulako.(*)

Sumber: Tribun Palu
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved