Fakta-fakta Terkait Kontak Senjata di Poso, Adanya M16 sampai Bom Rakitan
Kontak senjata antara Satgas Tinombala dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur terjadi di Poso,Minggu(3/3/2019),dalam kejadian itu, satu orang tewas
Penulis: Imam Saputro | Editor: Imam Saputro
Hal tersebut diketahui saat Satgas Tinombala melakukan gelar barang bukti milik anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora, di Mapolres Poso, Selasa (5/3/2019).
Kepala Operasi Tinombala Satu 2019, Kombes Pol Susnadi mengatakan, seluruh barang bukti yang digelar merupakan temuan satgas saat terjadi kontak antara TNI dengan Kelompok Ali Kalora di wilayah perkebunan Padopi, Poso Pesisir Utara.

Adapun sejumlah barang bukti berupa pakaian, alat memasak, penerangan, GPS serta belasan pasang sepatu itu ditemukan oleh tim Satgas Tinombala di sekitar lokasi usai kontak senjata.
"Yang paling menonjol adalah senjata api laras panjang jenis M-16, bersama amunisi dan bom rakitan jenis lontong casing pipa paralon," katanya.
3. DPO yang tewas merupakan buruan lama
Kepala Operasi Tinombala Satu 2019, Kombes Pol Susnadi mengatakan Ba’asyir yang tewas tertembak merupakan DPO yang sudah lama dicari.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Ba’asyir yang tewas ditembak, merupakan anggota kelompok Ali Kalora yang memegang senjata laras panjang M-16.

Ba’asyir sendiri termasuk DPO lama di dalam kelompok sipil bersenjata itu.
Ba’asyir memiliki peran yang penting dalam kelompok tersebut.
Menurutnya, dengan tewasnya Romzi alias Ba’asyir dan ditangkapnya Aditya alis Idad, kekuatan DPO tersebut kian melemah.
4. Keluarga Ba’asyir imbau anggota lain menyerahkan diri
Tim Pengacara Muslim (TPM) Andi Akbar mengemukakan, Ayah Romzi alias Ba’asyir hanya bisa pasrah setelah melihat anaknya terbaring kaku di ruang jenazah Rumah Sakit Bhayangkara Palu.
"Keluarga ikhlas menerima semuanya, begitu juga ikhlas degan proses hukum, kemudian juga ikhlas dengan apa yang dilihat keluarga," katanya di RS Bhayangkara, Selasa (5/3/2019).

Andi Akbar mengatakan, keluarga sempat berpesan agar rekan-rekan Romzi alias Ba’asyir segera menyerahkan diri.
"Setahu saya keluarga juga tadi menyampaikan bahwa teman-teman di sana segera menyerahkan diri," ujarnya.