Palu Hari Ini

Warga Diminta Tidak Beri Makan Monyet Hitam di Kebun Kopi Sulteng

Sebagian warga beranggapan, bahwa munculnya kawanan kera hitam khas Sulawesi Tengah di kawasan Kebun kopi akibat menipisnya persediaan makanan

TRIBUNPALU.COM/Abdul Humul Faaiz
Monyet hitam berkeliaran di jalan poros nasional Palu-Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Kamis (18/7/2019). (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz) 

TRIBUNPALU.COM, PALU - Sebagian warga beranggapan, bahwa munculnya kawanan kera hitam khas Sulawesi Tengah di kawasan Kebun kopi Jalan Trans Palu-Parigi Moutong, Sulawesi Tengah akibat menipisnya persediaan makanan di gunung.

Hal itulah yang membuat warga berempati dengan memberi makan ketika melihat satwa liar tersebut berkumpul di pinggir jalan.

Namun ternyata kepedulian itu tidak dibenarkan karena akan mengubah naluri satwa bernama latin Macaca Tonkeana itu.

Kepala Seksi Konservasi Wilayah I Pangi, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah, Haruna mengatakan, kepedulian warga sangat baik namun tidak tepat.

Satwa Endemik Macaca Tonkeana Berkeliaran di Jalur Kebun Kopi Sulteng

Pasalnya dengan memberikan makan satwa tersebut akan mengubah perilaku alami kera.

"Kami harap warga tidak memberi makan satwa liar macaca itu, karena nantinya mereka akan malas mencari makan sendiri," harapnya.

Kata Haruna, perubahan perilaku kera hitam tersebut sudah mulai tampak.

Mereka turun ke jalan karena kebiasaan orang memberi makan.

BMKG Palu Sosialisasikan Peta Indeks Kerentanan Gempa

"Kita lihat saja mereka di pinggir jalan, kelihatan menuggu, ditakutkan mereka tidak mau lagi mencari makan sendiri," ujar Haruna.

Dampak negativ lainnya memberi makan satwa endemik ini kata Haruna, ialah membahayakan pengendara dan satwa itu sendiiri.

Pasalnya, mereka kerep berebut makanan di tengah jalan. Bahkan, beberapa waktu lalu, ada seekor kera yang terlindas kendaraan.

"Untungnya tidak mati, kera itu masih bisa berjalan masuk ke hutan," ungkap Haruna.

Palu Hari Ini: Ganti Kepala Kantor Perwakilan, Pimpinan BI Sulteng Sowan ke Gubernur Longki

Haruna berharap, ada peran serta semua pihak untuk menjaga perilaku alamia kera tersebut.

Selain itu bahaya lainnya jelas Haruna, suatu saat kera hitam tersebut akan mengejar manusia ketika kelaparan.

"Mungkin saja mereka akan melukai masyarakat," katanya.

Saat ini, papan larangan memberi makan moyet endemik itu tersisa dua tempat.

Sebelumnya, BKSDA Sulteng telah memasang papan larangan memberi makan sebanyak lima titik.

Upaya Penyintas di Kelurahan Mamboro untuk Perbaiki Ekosistem Laut Teluk Palu Pascabencana

Meski jumlah populasi satwa tersebut belum diketahui, namun Haruna memperkirakan Macaca Tonkeana itu sudah mencapai ratusan ekor.

"Sekitar lima kelompok macaca yang ada di sana, mereka berada di lokasi yang berbeda," pungkasnya.

(Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved