Virus Corona

Simak Gejala Flu Demam karena Virus Corona, Tampak seperti Flu Biasa, Begini Cara Pencegahannya

Berikut gejala flu demam karena virus Corona. Terlihat seperti flu biasa tetapi bisa merenggut korban jiwa. Begini cara pencegahannya.

Editor: Imam Saputro
Sky News
Wabah virus Corona di Wuhan, China. 

TRIBUNPALU.COM - Kabar mewabahnya penyakit pneumonia yang disebabkan virus Corona meningkatkan kewaspadaan kesehatan masyarakat Indonesia.

Penyakit ini diduga disebabkan oleh virus Corona yang mewabah di Wuhan, Hubei, China.

Dikutip dari situs resmi World Health Organization atau WHO melalui Kompas.com, virus Corona disebabkan oleh keluarga besar virus yang menyebabkan flu biasa.

Gejala virus Corona atau Coronavirus bisa berupa sakit tenggorokan, sakit kepala, demam atau gejala lainnya seperti terkena flu.

Namun, virus ini bisa berkembang menjadi seperti MERS dan SARS.

Cegah Virus Novel Corona di Indonesia, Kemenkes Siapkan Termoscanner di 135 Pintu Negara

Berdasarkan informasi resmi dari cdc.gov, virus Corona ini banyak ditemukan di spesies hewan seperti ular dan kelelawar.

Tetapi virus Corona bisa menginfeksi hewan dan bisa berevolusi ke tubuh manusia.

Alhasil, virus Corona kemudian menjadi virus baru yang menyerang manusia.

Virus tersebut seperti nCov, SARS-CoV, dan MERS-CoV.

Untuk mengetahui ciri-ciri seperti apa virus ini menyerang, berikut gelaja penyakit pneumonia yang disebabkan oleh virus Corona:

1. Flu

Ilustrasi sakit flu
Ilustrasi sakit flu (Andrey_Popov/Shutterstock via mnn.com)

Virus Conora yang bisa menginfeksi manusia adalah virus tipe 229E, NLL63, OC43, dan HKU1.

Virus-virus tersebut menimbulkan penyakit saluran pernapasan bagian atas, dari yang ringan hingga sedang seperti flu biasa.

Virus Corona juga bisa menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan bawah, seperti pneumonia atau bronkitis.

Gejala penyakit ini yakni hidung meler, sakit kepala, batuk, sakit tenggorokan, dan demam.

Penyakit ini lebih mudah terjangkit pada orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah seperti bayi dan orang tua.

WHO Nyatakan Wabah Ebola di Kongo Sebagai Darurat Kesehatan Internasional

2. MERS dan SARS

Ilustrasi sakit kepala
Ilustrasi (Game Ready Blog)

Kedua jenis virus Corona ini memiliki perbedaan yang bisa dikenali melalui gejala yang ditimbulkan.

Gejala MERS biasanya batuk disertai demam dan sesak napas yang sering berkembang menjadi pneunomia.

Pasien penderita penyakit ini sekitar 3 atau 4 dari 10 pasien pengidap MERS dinyatakan meninggal dunia.

Kasus MERS ini biasa terjadi di semenanjung Arab.

Sementara gejala penyakit SARS yaitu demam, kedinginan, dan sakit tubuh yang bisa berkembang menjadi pneunomia.

Kasus Wabah Antraks yang Melanda Gunungkidul Yogyakarta Belum Menular ke Manusia

Sejarah penyebaran wabah SARS-CoV dan MERS-CoV

Pengunjung mengenakan masker di sebuah klinik kesehatan di Wuhan China. Coronavirus yang misterius menyebar dari daerah ini, korban 2 orang meninggal.
Pengunjung mengenakan masker di sebuah klinik kesehatan di Wuhan China. Coronavirus yang misterius menyebar dari daerah ini, korban 2 orang meninggal. (IST/Al Jazeera)

Coronavirus sindrom pernapasan akut atau SARS-CoV pertama kali ditemukan di China pada November 2002.

Wabah ini menyebabkan 774 kematian dari 8.098 kasus di seluruh dunia dari 2002 sampai 2003.

Namun pada 2004, belum ada laporan mengenai infeksi SARS-CoV di seluruh dunia.

Sementara, Middle East Respiratory Syndrom Coronavirus (MERS-CoV), penyakit ini pertama kali muncul di Arab Saudi pada 2012.

MERS terus diteliti secara global untuk memahami bahaya penyakit ini termasuk sumber, penyebaran, dan bagaimana infeksi bisa dicegah.

Antisipasi Wabah Cacar Monyet, Bandara Pekanbaru Pasang Alat Pemindai Suhu Tubuh

Pencegahan untuk terhindar dari virus Corona

Virus Corona bisa menyebar melalui infeksi ke orang lain dengan berbagai cara.

Penyebaran melalui udara dengan batuk dan bersin.

Atau bisa melalui kontak langsung seperti menyentuh atau berjabat tangan.

Berikut cara pencegahan virus Corona berdasarkan rilis WHO melalui akun Twitter ofisialnya:

  1. Hindari makan daging dan telur mentah
  2. Hindari area berasap atau merokok
  3. Cuci tangan setelah bersin atau batuk
  4. Tutup mulut sebelum batuk atau bersinMinum obat segera setelah gejalanya muncul dan jangan biarkan kondisinya menjadi makin parah
  5. Jika Anda yakin telah terinfeksi, hindari kontak dekat dengan orang-orang di sekitar Anda
  6. Lakukan istirahat yang tepat
  7. Sementara tinggallah jauh dari keramaian
  8. Bersihkan tangan dengan sabut dan air atau hand rub yang mengandung alkohol
  9. Tutupi hidung dan mulut ketika batu dan bersin dengan tisu atau siku tangan
  10. Hindari melakukan kontak dengan siapapun yang terkena flu, demam maupun gejala lain
  11. Masak daging dan telur sampai matang
  12. Kenakan perlindungan saat melakukan kontak dengan binatang liar ataupun binatang yang diternak atau dipelihara

Penyebaran Virus Demam Babi Afrika Dapat Terjadi Lewat Daging Olahan Impor

Hasil Genetika Mengungkapkan Bahwa Virus Corona China Diduga Berasal dari Ular, Ini Penjelasannya

Perlahan-lahan, misteri yang melingkupi virus corona mulai terkuak.

Hasil analisis genetika mengungkapkan bahwa virus corona yang mewabah di Wuhan, China, dan kini sudah mencapai berbagai negara di dunia kemungkinan berasal dari ular.

Virus corona ini memang pertama kali mewabah di pasar makanan laut di Wuhan.

Namun, perlu diketahui bahwa pasar tersebut tidak hanya menjual makanan laut, tetapi juga hewan-hewan liar hidup lainnya, seperti kelelawar, ular, kelinci, dan marmut.

Cegah Virus Novel Corona di Indonesia, Kemenkes Siapkan Termoscanner di 135 Pintu Negara

Hal ini membuat para ahli kebingungan mengenai dari hewan mana virus corona jenis baru ini berasal.

Untuk menjawabnya, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Wei Ji dari Peking University of China melakukan perbandingan genom antara lima sampel virus yang baru dengan 217 virus serupa yang didapatkan dari berbagai spesies.

Rupanya, virus corona baru ini secara genetik paling mirip dengan virus yang terdapat pada ular, meskipun ia juga mirip dengan virus pada kelelawar.

Temuan ini membuat para ahli meyakini bahwa virus corona jenis baru yang sedang mewabah ini kemungkinan berasal dari ular.

Meski demikian, seperti diungkapkan oleh Haitao Guo dari University of Pittsburgh in Pennsylvania yang menelaah studi ini, temuan tersebut masih berupa spekulasi dan membutuhkan eksperimen lebih lanjut.

Peter Rabinowitz dari University of Washington in Seattle juga sependapat.

ILUSTRASI ular.
ILUSTRASI ular. (aboutanimals.com)
Dia berkata bahwa kemiripan virus jenis baru dengan virus pada ular dan kelelawar mungkin bisa dijelaskan demikian: virus berasal dari ular, tetapi kemudian bergabung dengan virus pada kelelawar dan membentuk virus jenis baru yang sedang mewabah.

Dugaan Rabinowitz ini bukan sesuatu yang mustahil karena di pasar makanan laut Wuhan, ular memang biasa dikurung dalam jarak dekat dengan kelelawar.

Setelah bergabunglah, ujar Rabinowitz, virus corona jenis baru kemudian masuk ke pernapasan manusia.

"Ini baru spekulasi, tetapi jika virus ada pada sekresi atau feses ular, bisa jadi ia kemudian menguap dan dihirup (oleh manusia) jika ada cukup banyak ular dan cukup banyak manusia," katanya.

Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam Journal of Medical Virology.

(TribunPalu.com)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved