Virus Corona Merebak, China Kekurangan Masker dan Baju Pelindung Antivirus
Merebaknya virus corona di China menyebabkan kekurangan masker dan pakaian pelindung antivirus. Hal ini telah diumumkan oleh pemerintah setempat.
Sehingga permintaan semakin meningkat, sampai-sampai para pasien di sejumlah rumah sakit di Wuhan menyamakan sulitnya mendapat peralatan tersebut dengan memenangkan lotere.
Sejumlah dokter di Wuhan juga melaporkan langkanya sumber daya untuk merawat pasien yang jumlahnya semakin banyak.
Seorang dokter mengatakan kepada BBC, ribuan pasien menunggu dan mengantre selama berjam-jam untuk mendapatkan perawatan medis.
Komisi Kesehatan Nasional China menyebut, per Senin (27/1/2020) hari ini, angka kematian akibat virus corona mencapai 80 orang, dengan 2.744 orang terinfeksi di seluruh dunia.
Sementara itu, ada 461 kasus yang parah.
Sementara itu, pada Sabtu (25/1/2020), Presiden China Xi Jinping mengatakan, virus ini menyebar semakin cepat dan menimbulkan ancaman besar terhadap negaranya, mengutip Business Insider.
Pemerintah China pun melancarkan investigasi pada pekan pertama bulan Januari 2020.
Sebab, virus 2019-nCoV dikhawatirkan akan berkembang seperti severe acute respiratory syndrome (SARS).
SARS merupakan tipe coronavirus yang berasal dari China dan menewaskan 774 orang pada November 2002 hingga Juli 2003.
Namun, untuk saat ini diperkirakan 2019-nCoV tidak sama mematikannya dengan SARS meski keduanya berasal dari famili yang sama.
Di sisi lain, sejauh ini 2019-nCoV juga diperkirakan lebih mudah menular ketimbang SARS.

• Virus Corona Merebak, Hotman Paris Minta Joko Widodo Hentikan Penerbangan dari China ke Indonesia
• Harusnya Karantina Lebih Awal, Warga Wuhan Sebut Pemerintah China Sempat Tak Jujur soal Virus Corona
Terisolasi akibat Virus Corona, Foto dan Video Kondisi Kota Wuhan Layaknya Kota Mati Beredar
Belakangan ini sorotan dunia internasional tertuju di Tingkok alias China pasca-wabah virus Corona menyebar luas.
Virus yang diduga berasal dari China tepatnya di Wuhan itu membuat seisi kota ditutup pemerintah.
Artinya tak ada aktivitas menonjol yang dilakukan masyarakat setempat.