Kisah Rusmito, Kakek Tunanetra di Aceh Bekerja Mengangkuti Tandan Kelapa Sawit, Pantang Minta-Minta
Kisah kakek Rusmito berusia 61 tahun yang tetap bekerja meskipun tuna netra, sebut lebih baik ngutang daripada meminta-minta.
TBS yang dipikul sang kakek bukan tanggung-tanggung, beratnya mencapai 30-35 kilogram.
Namun kakek Rasmito tanpa mengeluh memikul TBS dengan hanya berlapis karung agar durinya tidak menusuk pundak.
Kakek Rasmito yang kondisinya tuna netra tetap bekerja keras layaknya manusia yang sehat.
• Adakan Operasi Pasar Cabai dan Bawang Putih, Anies Baswedan Minta Warga Bersyukur Tinggal di Jakarta
• Puan Sebut Megawati Jadi Penentu Nasib Gibran sebagai Calon Walikota Solo dari PDIP
• Tak Dapat Kado atau Ucapan, 3 Zodiak Ini Justru akan Bertengkar dengan Kekasih saat Hari Valentine
Kepada Serambinews.com, Rasmito mengaku sudah menggeluti usaha buruh kasar sejak masih kecil.
Dulu, kata Rasmito dia juga menjadi buruh mencari kayu api, membabat kebun orang atau memanjat pohon pinang dan kelapa.
Selain itu ada beberapa pekerjaan orang sehat yang dapat dilakukan Rasmito seperti menggali parit, mengasah parang hingga mengangkut TBS kelapa sawit.
Bahkan, Rasmito juga bisa membuat pagar kayu bila diminta bantu warga sekitar.
(Serambinews/Khalidin) (TRIBUNNEWSWIKI.COM/Abdurrahman Al Farid)
Artikel ini telah tayang di Tribunnewswiki.com dengan judul Kisah Kakek Rusmito yang Tetap Bekerja Meskipun Tuna Netra, Sebut Lebih Baik Ngutang daripada Minta-minta