Palu Hari Ini
Ratusan Warga Datangi Lokasi Pemasangan Perangkap Besi untuk Buaya Berkalung Ban di Sungai Palu
Ratusan warga Kota Palu dan sekitarnya beramai-ramai mendatangi lokasi pemasangan perangkap buaya di Sungai Palu, Selasa (11/2/2020) sore.
Penulis: Haqir Muhakir |
TRIBUNPALU.COM, PALU -- Ratusan warga Kota Palu dan sekitarnya beramai-ramai mendatangi lokasi pemasangan perangkap buaya di Sungai Palu, Selasa (11/2/2020) sore.
Lokasi pemasangan perangkap besi itu berada di sekitar Jembatan Palu II, atau di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Kota Palu.
Antusiasme warga untuk menyaksikan proses penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu itu semakin tinggi setelah adanya dua warga negara asing dari Australia yang bergabung dengan tim Satgas Penanganan Buaya di bawah komando BKSDA Sulteng.
Kedua warga Australia tersebut adalah Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson, yang merupakan ahli sekaligus pemerhati buaya.



Aksi pemasangan perangkap oleh WNA dan anggota Gim Satgas Penanganan Buaya itu disaksikan warga bak menonton sebuah pertunjukan.
Warga memadati kedua bibir sungai, bahkan tak sedikit yang turun sampai mendekati air sungai.
Meski beberapa kali diminta untuk menghindar karena mengganggu proses kerja anggota tim, sejumlah warga malah tetap antusias mendekat hingga bibir sungai.
Aksi itu dilakukan warga hanya untuk menyaksikan lebih dekat proses dan tahapan penyelamatan buaya berkalung ban yang belakangan ini viral di linimasa media sosial masyarakat Kota Palu dan sekitarnya.
Perangkap besi yang dipasang untuk menyelamatkan buaya berkalung ban tersebut berukuran sekitar 3 X 1,2 meter.
• Penyelamatan Buaya Berkalung Ban, Ahli Buaya Asal Australia Pasang Perangkap Besi di Sungai Palu
• Bantu Proses Penyelamatan Buaya Berkalung Ban di Palu, 2 Ahli Reptil asal Australia Pakai Metode Ini
• Bertugas Rawat Pasien Virus Corona di Wuhan, Para Perawat di China Rela Cukur Habis Rambut
• Nita Thalia Menyesal Jadi Istri Kedua selama 19 Tahun: Rasanya Kayak Gue Punya Dosa Besar
• Telusuri Harta Kekayaan Bos WO Pandamanda, Polisi Geledah Rumah Anwar Said: Ada Pembukuan Keuangan
Lokasi pemasangan perangkap besi di sekitar Jembatan Palu II ini pun diyakini sebagai tempat atau titik buaya berkalung ban sering memperlihatkan diri.
Tim Satgas Penanganan Buaya bahu-membahu menempatkan perangkap di posisi yang diyakini pas.
Perangkap buaya itu dirakit sejak Selasa siang di kantor Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Tengah.
Untuk membuat perangkap besi setengah terapung, mereka memasangkan enam buah tong plastik yang berfungsi sebagai pelampung.
Setelah melalui proses perangkaian di bibir sungai di sekitar Jembatan Palu II, Matt Wright bersama seorang anggota Satgas lainnya, membawa perangkap besi itu ke titik yang sudah ditentukan.
Setelah terpasang di tengah sungai, mereka memasukkan seekor itik sebagai umpan ke dalam perangkap.
Sebelumnya, ahli sekaligus pemerhati buaya asal Negara Australia Matthew Nicolas Wright dan Chris Wilson, akhirnya resmi bergabung dengan tim penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu.
Keduanya bergabung atas surat keputusan Direktur KKH Kementerian LHK kepada Kepala Balai KSDA Sulawesi Tengah Nomor : 8.110/KKH/AJ/KSA2/02/2020 tanggal 10 Februari 2020.
Izin yang diperoleh kedua ahli buaya dari Australia itu diperoleh setelah keduanya melakukan observasi di habitat buaya berkalung ban di Sungai Palu pada 9 Februari 2020.
Setelah melakukan observasi itu, salah seorang dari mereka yakni Matthew Nicolas Wright berangkat ke Direktorat KKH dan berhasil mengantongi izin.
Selasa (11/2/2020) pagi, sang ahli buaya kembali ke Palu dan langsung melakukan pemantauan buaya berkalung ban di Jembatan Palu II di Jalan I Gusti Ngurah Rai Kota Palu.
Pantauan TribunPalu.com di akun media sosial Matthew Nicolas Wright, pada Selasa pagi mereka bersama tim BKSDA Sulteng sudah melihat keberadaan berkalung ban itu.
Tim BKSDA Sulteng yang sudah dibentuk itu berdasarkan Surat Keputusan Nomor : SK. 219/BKSDAST/TU/112020 tanggal 31 Januari 2020 dengan Kepala Seksi Konservasi wilayah l BKSDA Sulteng Haruna selaku ketua tim satuan tugas.
Kepala Satgas Penanganan Satwa Buaya Berkalung Ban Haruna mengatakan, memang benar kedua warga negara asing itu telah bergabung dengan timnya di bawah komando Kepala BKSDA Sulawesi Tengah Hasmuni Hasmar.
"Kedatangan keduanya untuk membantu proses penyelamatan buaya berkalung ban di Sungai Palu," jelas Haruna.
(TribunPalu.com/Muhakir Tamrin)