9 Polisi dan 1 Warga Terluka Setelah Bus yang Membawa Pengungsi dari Wuhan Diserang di Ukraina
Terjadi penyerangan terhadap bus yang membawa pengungsi dari Wuhan di Ukraina pada Kamis (20/2/2020).
TRIBUNPALU.COM - Terjadi penyerangan terhadap bus yang membawa pengungsi dari Wuhan di Ukraina pada Kamis (20/2/2020).
Sejumlah bus dikerahkan untuk membawa 72 orang yang dievakuasi dari Wuhan, China.
72 orang tersebut terdiri atas 45 warga negara Ukraina dan 27 warga asing termasuk dari Argentina, Ekuador, Republik Dominika, El Salvador, Costa Rica, Montenegro, Panama, dan Israel.
Saat itu, mereka akan dibawa ke pusat kesehatan di Novi Sanzhary, Ukraina untuk kemudian menjalani masa karantina selama dua minggu.
Namun, di tengah perjalanan rombongan bus tersebut dihadang oleh sejumlah warga yang memblokade jalan.
Pihak Kementerian Dalam Negeri mengatakan bahwa warga yang 'agresif' mulai melempari batu ke arah bus.
Tidak hanya itu, seorang pria juga mencoba menabrak polisi dengan mobilnya.
"Orang-orang yang hari ini melempari batu ke arah para pengungsi ... dan petugas penegak hukum, kami akan mengambil keputusan tengtang hukuman mereka," ujar Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov yang dikutip dari CNN.
• Dokter, Binaragawan, hingga Sutradara Film Masuk Daftar Korban Meninggal Akibat Virus Corona
• Kisah Kem Senou Pavel Daryl, Orang Afrika Pertama yang Terpapar Virus Corona dan Kini Telah Pulih
Arsen Avakov juga menyatakan bahwa akibat dari kejadian tersebut ada sembilan petugas kepolisian dan seorang warga yang terluka.
Di antara para korban tersebut, satu orang petugas disebut mengalami luka cukup serius.
"(kejadian itu) melukai sembilan orang petugas kepolisian, satu di antaranya mengalami luka serius," kata Arsen Avakov.
Terkait dengan peristiwa bentrokan tersebut, dikatakan bahwa pihak kepolisian akan menindaknya sebagai tindakan kejahatan kriminal.
• Kisah Pilu Seekor Anjing yang Terkunci Sendirian di Rumah Setelah Pemiliknya Tertahan di Wuhan
• Fang Bin dan Chen Qiushi, Jurnalis Dikabarkan Hilang Setelah Ungkap Kondisi Wuhan saat Wabah Corona
Aksi protes dari warga terjadi sejak pesawat evakuasi mendarat di Ukraina
Aksi protes terkait dengan pemulangan warga negara Ukraina dari Wuhan ini telah dilakukan para warga sejak pesawat evakuasi tiba di Bandara Internasional Kiev's Boryspil.
Dalam sejumlah video yang beredar di media sosial, ditampilkan sejumlah warga melakukan aksi protes dengan memblokade jalan dan menghadap petugas kepolisian.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun berusaha meredakan aksi tersebut dengan memberikan penjelasan bahwa para warga yang dievakuasi itu akan menjalani masa karantina.
"Para pengungsi akan tinggal di pusat kesehatan National Guard di Novi Sanzhary." tulis Volodymyr Zelensky melalui akun Facebook resminya.
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa tempat karantina itu akan benar-benar terisolasi.
Tidak berhenti sampai di situ, ia menyebut bahwa pusat medis itu akan menjadi tempat paling aman di Ukraina selama dua minggu.
"Saya bersimpati dengan para warga yang dievakuasi, karena saya mengetahu bagaimana rasanya berada di bawah pengamanan pribadi, dan pengamanan mereka akan jauh lebih ketat dibanding presiden," sambungnya.
Melalui unggahan di laman Facebooknya, Presiden Ukraina juga menyampaikan bahwa bagaimana pun juga seorang warga Ukraina akan tetap menjadi orang Ukraina.
"Orang Ukraina akan tetap menjadi orang Ukraina. Tinggal sementara di Wuhan atau menetap di Kanada tidak membuatnya menjadi orang asing di negaranya," imbuhnya.
• 6 Hal Seputar Pemulangan WNI di Kapal Diamond Princess yang Dikarantina Akibat Virus Corona
• 14 Hari Observasi Corona di Natuna, WNI Terlibat Cinlok: Gimana Nggak Cinlok Banyak yang Jomblo
Di sisi lain, Menteri Kesehatan Zoriana Skaletska menyatakan bahwa dirinya akan turut menjalani karantina selama 14 hari di tempat dan kondisi yang sama dengan para warga yang dievakuasi.
Zoriana Skaletska berujar bahwa hal tersebut ia lakukan sebagai bentuk solidaritas.
Sementara itu, hingga kini dilaporkan tidak ditemukan kasus virus corona di Ukraina.
Simak video aksi protes warga lokal terkait evakuasi warga Ukraina dari Wuhan
(TribunPalu.com/Clarissa Fauzany)