Remaja Pembunuh Bocah Bersikap Kooperatif, Tim Dokter akan Libatkan Spesialis Anak dan Ahli Syaraf

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana mengungkapkan, tersangka bersikap kooperatif selama menjalani pemeriksaan kejiwaan.

TRIBUNJAKARTA.com/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI
Rumah remaja perempuan yang membunuh bocah berusia enam tahun di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, dipasangi garis polisi. 

TRIBUNPALU.COM - Siswi SMP berinisial NF (15) di Jakarta Pusat yang menjadi pelaku pembunuhan bocah berinisial APA (6), menjalani pemeriksaan kejiwaan, Senin (9/3/2020).

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati, Henny Riana mengungkapkan, tersangka bersikap kooperatif selama menjalani pemeriksaan kejiwaan.

Tim dokter berupaya membuat pelaku nyaman saat menjalani pemeriksaan, agar NF bisa terbuka.

"Awal ini tentu tidak semua kita tanyakan langsung. Pertanyaan secara bertubi-tubi buat orang tidak nyaman, sekarang sih kooperatif," kata Henny di RS Polri Kramat Jati, Senin, dikutip dari TribunJakarta.com.

NF akan menjalani serangkaian pemeriksaan kejiwaan, termasuk proses wawancara dengan tim dokter.

Nantinya, pelaku akan mengikuti prosedur medis maksimal selama 14 hari ke depan.

"Digali dalam kesimpulan orang ini alami gangguan jiwa atau tidak, berkaitan dengan masalah tindakannya, apakah memenuhi tanggung jawab terhadap kasus yang dialami," jelas Henny.

Menurutnya, orangtua pelaku dan orang terdekat juga akan dilibatkan untuk mengetahui alasan NF tega membunuh APA.

"Kita akan cari dari sumber lainnya, apakah masa kecil anak ini seperti apa, ada yang kita tanyakan kepada yang bersangkutan, orang tua, atau orang di sekitarnya," imbuh Henny.

Libatkan Spesialis Anak dan Saraf

Pemeriksaan kejiwaan dari NF juga akan melibatkan spesialis anak dan neurologi atau saraf, untuk mendukung proses observasi yang metodenya sudah ditentukan dokter psikiatri jiwa forensik.

"Pemeriksaan psikometri, pemeriksaan tim psikolog. Kalau dibutuhkan dari spesialis anak, dari spesialis neurologi, dan tim lainnya," kata Henny, dikutip dari TribunJakarta.com.

"Sesuai kaidah kedokteran, kita tim dalam hal ini dari dokter psikiater. Ada tim dari pskilog, ada dokter spesialis lainnya," jelasnya.

Ia menyampaikan, akan ada 10 dokter yang akan melakukan observasi pada NF.

"Kalau wawancara psikiatri lebih terstruktur, ada hal-hal tertentu yang kita cari, gejala-gejala tertentu," jelas Henny.

Remaja Bunuh Bocah 6 Tahun di Sawah Besar, Polisi Akui Prihatin: Anak Ini Kurang Beruntung

Remaja Pembunuh Bocah Gambar Sepasang Mata, Psikolog Forensik Mengungkapkan Analisisnya

Jika Diekspos Berlebihan, Kasus Remaja yang Bunuh Bocah Dikhawatirkan Bisa Memicu Peristiwa Serupa

Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana saat memberi keterangan, Senin (9/3/2020).
Kepala tim dokter jiwa forensik RS Polri Kramat Jati Henny Riana saat memberi keterangan, Senin (9/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA)

Pemeriksaan Orangtua Pelaku

Pihak kepolisian sebelumnya telah memerika orangtua dari NF, untuk mengetahui keseharian dari pelaku.

Pemeriksaan tersebut untuk melengkapi penyidikan kasus pembunuhan yang dilakukan oleh siswi SMP kelas 3 itu.

Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP Susatyo Purnomo mengatakan, polisi mencecar sejumlah pertanyaan terkait kebiasaan pelaku di rumah.

"Kami tanya soal kesehariannya, kebiasaan (pelaku) seperti apa," ujar Susatyo, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu (8/3/2020).

"Nanti hasilnya untuk melengkapi bahan penyidikan kami," jelasnya.

Mengenai adanya saksi lain seperti pihak sekolah pelaku dan temannya, Susatyo menyebut belum diperlukan.

Pihaknya kini tengah fokus untuk melakukan pemeriksaan kejiwaan terhadap pelaku.

"Sementara ini (keterangan guru dan teman sekolah) belum diperlukan ya" kata Susatyo.

Keseharian Remaja yang Bunuh Bocah 6 Tahun Diungkap Tetangga: Suka Mengurung Diri di Lantai 2

Remaja yang Bunuh Bocah 6 Tahun Punya Coretan Misterius, Psikolog Klinis: Dia Butuh Kasih Sayang

Polisi Periksa Orangtua Remaja yang Bunuh Bocah 6 Tahun, Selidiki Keseharian Pelaku

Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tajun di Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020).
Wakapolres Metro Jakarta Pusat AKBP Susatyo Purnomo memperlihatkan buku catatan milik remaja 15 tahun yang bunuh bocoh 6 tajun di Jakarta Pusat, Jumat (6/3/2020). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Perilaku Tak Wajar NF

Diberitakan sebelumnya, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus mengatakan, pelaku berinisial NF tersebut memiliki kebiasaan yang tidak wajar.

Sebab, tersangka mempunyai kebiasaan untuk membunuh hewan tanpa alasan yang jelas.

Ia menyampaikan, kebiasaan dari NF yang membunuh hewan tersebut sudah muncul sejak kecil.

"Sejak kecil pelaku senang bermain dengan binatang dan membunuh binatang dengan gampang," kata Yusri, dikutip dari Kompas.com, Minggu.

Menurutnya, pelaku mempunyai kegemaran untuk memelihara kucing.

Namun, NF diketahui sering melempar kucing tersebut dari lantai dua rumahnya.

"Dia mempunyai hewan kesayangan, hewan peliharaan kucing."

"Tapi kalau lagi kesal, (kucing) itu bisa juga dilempar dari lantai 2 (rumah tersangka)," ungkap Yusri Yunus.

Sarankan Anies Baswedan agar Mulus Maju ke Pilpres 2024, Rocky Gerung: Cari Panggung Jadi Oposisi

BCL Dinyinyir Netizen soal Massa Iddah, Ustaz Maulana: Bukan Berarti Wanita Dikurung di Rumah

Sarwendah Akui Tak Tahu Betrand Peto Dibully di Media Sosial: Sebenarnya Aku Hampir Nggak Tahu

Kombes Pol Yusri Yunus
Kombes Pol Yusri Yunus (Tribunnews/Igman Ibrahim)

Sebelumnya, ia menyebut, pelaku memperlihatkan kondisi yang tenang saat bertemu dengan penyidik.

"Tenang sekali dia. Jawabannya tenang dan santai. Itu berulang kali," ungkap Yusri, dikutip dari TribunJakarta.com, Minggu.

Selain itu, tersangka juga diketahui sering menyiksa binatang.

Menurut Yusri, NF melakukan penyiksaan saat dirinya tak senang.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (Kompas.com/Rindi Nuris Velarosdela) (TribunJakarta.com/Bima Putra/Dionisius Arya Bima Suci)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Remaja Pembunuh Bocah Kooperatif saat Diperiksa Kejiwaan, Tim Dokter akan Libatkan Ahli Anak & Saraf

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved