Keluarga Bocah Korban Pembunuhan di Sawah Besar Khawatir, Karni Ilyas: Nggak Ada yang Bisa Usir Dia

Karni Ilyas lalu kembali menjawab keraguan Azham, ia mengatakan yang berhak menentukan nasib NF nantinya adalah pengadilan, bukan dokter kejiwaan.

Instagram/presidenilc
Karni Ilyas. 

TRIBUNPALU.COM - Presiden Indonesia Lawyers Club Karni Ilyas menanggapi pemaparan Azham Khan selaku pengacara keluarga korban kasus pembunuhan NF (15) terhadap APA (6).

Azham mengungkap bahwa ada kekhawatiran dari pihak keluaga dan para tetangga pelaku soal keputusan akhir terkait status NF, mereka tidak ingin pelaku dikembalkan ke lingkungan mereka.

Menjawab hal tersebut, Karni Ilyas meyakinkan agar menyerahkan keputusan akhir pada hakim, karena belum tentu NF akan dikembalikan ke rumahnya.

Racun Ikan Buntal Membuat Satu Keluarga Tewas, Dokter: 1.200 Kali Lebih Beracun Ketimbang Sianida

Formula E Dibatalkan, Ferdinand Hutahaean Sebut Dampak Positif & Beri Selamat untuk Warga Jakarta

Pemprov Bali Karantina 21 Orang yang Pernah Kontak dengan WNA yang Meninggal karena Virus Corona



Pengacara keluarga korban pembunuhan di Jakarta Pusat, Azham Khan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (10/3/2020).
Pengacara keluarga korban pembunuhan di Jakarta Pusat, Azham Khan dalam tayangan Indonesia Lawyers Club, Selasa (10/3/2020). (YouTube Indonesia Lawyers Club)

Dikutip dari acara Indonesia Lawyers Club, Selasa (10/3/2020), awalnya Azham mengomentari kinerja polisi yang mengusut kasus NF.

Secara keseluruhan dirinya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh pihak polisi, karena dinilai cepat dalam menangani kasus tersebut.

Namun yang ia permasalahkan adalah hasil visum korban tak kunjung keluar.

Kemudian Azham mulai menjelaskan apa yang dirasakan oleh kliennya dan penduduk di sekitar kediaman pelaku.

Azham mengatakan, mulai dari keluarga korban hingga tetangga pelaku, semuanya khawatir apabila pelaku tidak ditahan, dan dikembalikan lagi ke rumah mereka.

"Seandainya ternyata dari hasil dokter kejiwaan pihak tersangka ini dinyatakan ada gangguan jiwa, pihak keluarga di sana, pihak tetangga di sana, tidak berkeinginan pelaku ini, tersangka ini ada di rumah itu, karena siapa yang akan menjamin kalau terjadi sesuatu," papar Azham.

"Ini juga dilema," lanjutnya.

SBY Dikabarkan Telah Siapkan Calon Penggantinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat sejak 2017

Khawatirkan Hasil Pemeriksaan Kejiwaan Remaja yang Bunuh Bocah, Pengacara Korban: Siapa yang Jamin?

Remaja Bunuh Bocah 6 Tahun di Sawah Besar, Polisi Akui Prihatin: Anak Ini Kurang Beruntung

Azham berharap agar keputusan hukum terhadap NF nanti tidak meresahkan masyarakat.

"Ini yang menjadi masalah setelah keluarga dan tetangga itu, seandainya nanti hasil putusan dokter kejiwaan itu bahwa benar itu sakit jiwa, itu tersangka mau dikemanain," ucapnya.

"Kalau dikirim ke orangtuanya, di rumah itu maksudnya," lanjut Azham.

Mendengar pernyataan tersebut, Karni Ilyas segera memberikan penjelasan.

Ia meluruskan bahwa tidak ada pihak manapun yang bisa mengusir seseorang, termasuk NF dari rumahnya sendiri.

"Artinya enggak ada yang bisa mengusir dia dari rumah dia," kata Karni Ilyas.

Karni Ilyas lanjut menambahkan penjelasannya untuk meredakan kekhawatiran di masyarakat terkait NF.

Ia meminta agar menunggu keputusan dari hakim, sebab belum tentu NF nantinya akan dipulangkan ke rumahnya.

"Kalau dia dinyatakan sakit, kita perlu dengar putusan hakim, bisa saja hakim tempatkan dia di tempat rehabilitasi, atau di rumah sakit mana, kalau ternyata sakit," jelas Karni Ilyas.

"Nah makannya kekhawatiran kita ini Pak, begitu sudah ada jawaban dari dokter ini memang sakit jiwa, proses hukumnya itu hilang, ini yang tidak diinginkan," balas Azham.

"Kalaupun memang nanti ada putusan hakim setelah proses itu berjalan, direhab atau diapa," imbuhnya.

Karni Ilyas lalu kembali menjawab keraguan Azham, ia mengatakan yang berhak menentukan nasib NF nantinya adalah pengadilan, bukan dokter kejiwaan.

"Pasti berlanjut ke pengadilan, pengadilan lah yang memutuskan dia dipenjara atau direhab," tegasnya.

"Kalau itu clear (jelas) Pak," jawab Azham.

Rumah remaja perempuan yang membunuh bocah berusia enam tahun di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, dipasangi garis polisi.
Rumah remaja perempuan yang membunuh bocah berusia enam tahun di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat, dipasangi garis polisi. (TRIBUNJAKARTA.com/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

Ayah Korban Trauma Lihat Rumah Pelaku

Luka mendalam hingga saat ini masih dirasakan KN.

Ia masih ingat betul bagaimana APA (6), putri kecilnya dihabisi dengan sadis oleh NF (15), gadis SMP yang merupakan tetangganya sendiri.

KN pun mengakui hingga kini ia tak ingin melihat kediaman pelaku.

Rasa khawatir masih ia rasakan tiap kali melihat tempat yang menjadi saksi bisu kepergian anaknya tersebut.

Dikutip dari YouTube Kompastv, Minggu (8/3/2020), awalnya KN menceritakan tujuannya datang ke Polres Jakarta Pusat.

"Saya ke polres mau minta keterangan penyidikan pelaku dan sampai sekarang belum ada jawaban," katanya.

Ia sudah tak sabar menunggu hasil dari penyidikan polisi terkait pelaku maupun hasil visum anaknya.

"Yang saya dapatkan itu polisi meminta saya untuk menunggu, makanya belum dapat informasi penyidikan ini," kata KN didampingi istrinya.

"Saya ingin polisi buru-buru bergerak cepat, supaya saya mendapat hasil penyidikan, supaya saya tahu."

Identitas Asal WNA yang Meninggal karena Virus Corona di Indonesia Dibocorkan Media Inggris

Anies Baswedan Paparkan 6 Langkah Pemprov DKI Jakarta dalam Cegah Penyebaran Virus Corona

Remaja yang membunuh bocah perempuan berusia enam tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (5/3/2020) lalu memiliki coretan misterius. Ini kata psikolog tentang makna coretan tersebut.
Remaja yang membunuh bocah perempuan berusia enam tahun di Sawah Besar, Jakarta Pusat pada Kamis (5/3/2020) lalu memiliki coretan misterius. Ini kata psikolog tentang makna coretan tersebut. (Instagram @makassar_iinfo)

Keseharian Pelaku

KN juga menyinggung sekilas soal perilaku NF dalam kehidupan sehari-harinya.

Ia hanya menilai NF sebagai gadis yang kurang bergaul dan pendiam.

Tak terbesit di benaknya, bahwa gadis yang masih duduk di bangku SMP itu mampu melakukan pembunuhan sadis.

"Kesehariannya kan anak saya main di situ, jadi seperti biasa aja, saya juga tidak menyangka, tidak menduga kalau pelaku melakukan hal seperti itu, yaitu membunuh," kata KN.

"Dia (pelaku) tuh kurang bergaul aja, ga pernah melihat dia bergaul sama lingkungan, bercengkrama sama lingkungan gak pernah. Yang saya tahu dia itu kalau di rumah ya di dalam rumah, kalau keluar ya kegiatan sendiri, kegiatan sekolah."

KN juga tidak pernah mengetahui soal hobi NF yang gemar menonton film-film horor yang penuh aksi pembunuhan.

"Tidak ada kecurigaan, saya juga tidak curiga sama sekali, saya tidak tahu pribadinya dia. Saya tidak pernah tahu kalau dia suka menonton itu, tidak pernah ada yang bilang ke saya," ujarnya.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Karni Ilyas Jawab Kekhawatiran Keluarga Korban ABG Pembunuh: Enggak Ada yang Bisa Mengusir Dia

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved