Virus Corona
Uji Obat Corona, Iran Berhasil Turunkan Gejala Pasien dalam 48 Jam
Kemenkes Iran baru saja mengumumkan bahwa, pengujian obat khusus Covid-19 buatan dalam negeri telah menghasilkan peningkatan ke arah positif.
TRIBUNPALU.COM - Kementerian Kesehatan Iran baru saja mengumumkan bahwa, pengujian obat khusus Covid-19 buatan dalam negeri telah menghasilkan peningkatan ke arah positif.
Obat imunomodulator yang disebut "Actemra" itu telah diujikan ke rumah sakit di Kota Isfahan.
Pasien mengalami perbaikan parsial terlihat dari gejala yang dialami pasien.
Kasus pertama yang diuji dikatakan gejalanya menurun dalam waktu 48 jam setelah konsumsi.
Kendati demikian, masih terlalu dini untuk menyimpulkan.
Beberapa hari mendatang, uji coba akan terus dilanjutkan ke beberapa pasien.
Apabila obat ini memiliki efek relatif, maka mungkin akan dimasukkan ke daftar farmasi nasional.
Menurut laporan dari China, pasien di sana juga menunjukkan reaksi relatif pada beberapa kasus Covid-19 yang parah.
• Soal Virus Corona, Anies Tegaskan Pemprov Jakarta akan Transparan: Disembunyikan Timbul Spekulasi
• Wapres Iran hingga Menkes Inggris,Ini Daftar Pejabat Pemerintah Negara-negara yang Terinfeksi Corona
• Dinilai Ideal, Alasan Pulau Galang Dirancang sebagai Operasi Kemanusiaan dalam Tangani Virus Corona

Sayangnya, produksi massal obat ini terkendala teknologi.
Sehingga baru bisa dipasarkan sekitar tiga minggu setelahnya.
Jahanpour juga menjelaskan potensi dua obat boisimilar yang juga diproduksi Iran.
Termasuk lainnya ada interferon alfa dan interferon beta.
Keduanya diproduksi di dalam negeri pusat Syiah ini.
Namun, obat Tocilizumab belum masuk ke dalam daftar obat resmi Iran.
Menurut Jahanpour, obat jenis ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut terkait kemanjurannya.