Singgung Tingkat Kematian akibat Virus Corona, Anies Baswedan: Pertanyaannya Mau Dirawat di Mana?

DKI Jakarta kini menjadi pusat penyebaran Virus Corona terbanyak di Indonesia.

Capture Youtube Kompas TV
ILUSTRASI - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat mengumumkan kegiatan sekolah di Jakarta diliburkan selama dua pekan terkait merebaknya Virus Corona, Sabtu (14/3/2020). Selain sekolah, Pemprov DKI juga menutup seluruh tempat wisata dibawah kewenangannya. 

"Jadi kalau kita membahasnya apakah berbahaya atau tidak itutentunanti penjelasannya dari teman-teman medis, ada persentasi tingkat kematiannya," katanya.

Namun, kini yang menjadi masalah adalah dampak yang ditimbulkan karena orang sakit bersama-sama.

"Tetapi persoalannya adalah ketika orang sakit bersama-sama, apa yang terjadi? Maka produktivitas anjlok, kegiatan perekonomian turun, belajar mengajar turun, kenapa? Karena kejadian serempak," ujar Anies.

Minimalisir Penularan Virus Corona, Anies Baswedan Batasi Penumpang MRT: 60 Orang Per Gerbong

Anies Baswedan Resmi Liburkan Seluruh Sekolah di Jakarta karena Virus Corona

Lihat videonya mulai menit ke-4:59:

Jakarta jadi Pusat Wabah Covid-19

Anies menegaskan saat ini Jakarta butuh penanganan darurat.

Ia meminta masyarakat berpartisipasi aktif untuk menangani penyebaran Covid-19 di Jakarta, melalui social distancing atau menjaga jarak sosial.

Dikutip dari tvOneNews, Selasa (17/3/2020), awalnya Anies bercerita bagaimana beberapa waktu yang lalu, wabah Covid-19 masih terasa begitu jauh dari Indonesia.

Namun saat ini Anies mengatakan bahwa Jakarta justru telah menjadi pusat penyebaran Covid-19 di Indonesia.

"Hari ini Jakarta adalah epicenter (pusat), porsi terbesar dari yang dikonfirmasi positif, berada di ibu kota, dari 172 yang hari ini diumumkan, 122 kasus adalah di Jakarta," kata Anies.

Anies mengatakan saat ini pemerintah tidak bisa bergerak sendiri untuk menangani penyebaran Covid-19.

"Langkah ekstrem dibutuhkan, ini tidak bisa hanya dikerjakan oleh pemerintah, tapi dibutuhkan oleh seluruh masyarakat," ujarnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menjelaskan bahwa social distancing dilakukan, bukan hanya karena kepentingan diri sendiri, namun dilakukan juga untuk kepentingan orang lain.

"Yang disebut sebagai social distancing, atau jaga jarak, harus benar-benar dilaksanakan oleh semua, karena setiap orang memiliki potensi bukan saja tertular, tapi punya potensi menularkan," ujar Anies.

Soal Virus Corona, Anies Tegaskan Pemprov Jakarta akan Transparan: Disembunyikan Timbul Spekulasi

Sejumlah calon penumoang Kereta Api Jarak Jauh, sedang menunggu keberangkatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2020). Keberangkatan dan kedatangan perjalanan kereta api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen berjalan normal. Tidak ada oe gurangan maupun penumpukan penumpang. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Sejumlah calon penumoang Kereta Api Jarak Jauh, sedang menunggu keberangkatan di Stasiun Pasar Senen, Jakarta Pusat, Selasa (17/3/2020). Keberangkatan dan kedatangan perjalanan kereta api jarak jauh di Stasiun Pasar Senen berjalan normal. Tidak ada oe gurangan maupun penumpukan penumpang. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

Anies lalu menekankan kembali bahwa segala kegiatan sehari-hari harus dilakukan di rumah, dan hanya ke luar rumah untuk kebutuhan yang benar-benar darurat.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved