Pasien Covid-19 Semakin Bertambah, Ketua IDI: Kebutuhan APD untuk Tenaga Medis Masih Sangat Banyak

APD tidak hanya dibutuhkan oleh rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19, tetapi juga rumah sakit swasta, klinik, hingga puskesmas.

KOMPAS.com/SANIA MASHABI
Ketua IDI Daeng M Faqih di acara diskusi Wabah Corona, Apa dan Bagaimana di Kawasan Mampang, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2020). 

TRIBUNPALU.COM - Di tengah perjuangan menangani wabah virus corona Covid-19, tenaga medis di Indonesia jelas membutuhkan alat pelindung diri (APD) yang lengkap.

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr. Daeng M Faqih mengungkapkan kebutuhan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis yang menangani Covid-19 masih sangat banyak.

Mengingat jumlah pasien positif virus corona (Covid-19) di Indonesia setiap harinya terus bertambah.

Menurut data pemerintah, hingga Rabu (1/4/2020) pukul 12.00 WIB terdapat penambahan kasus positif sebanyak 149 kasus.

Selain itu, APD juga tidak hanya dibutuhkan oleh rumah sakit- rumah sakit rujukan Covid-19.

Namun juga rumah sakit swasta, klinik hingga puskesmas-puskesmas yang memberikan pertolongan pertama kepada pasien yang terpapar virus ini.

Ketua Persatuan Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng M. Faqih saat ditemui di kantor pusat IDI, di Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2020).
Ketua Persatuan Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr. Daeng M. Faqih  (Tribunnews.com/Apfia Tioconny Billy)

Sehingga Daeng masih sangat berharap dengan pemerintah akan ketersedian APD tersebut.

"Kami masih sangat mengharap ketersediaan APD," ujarnya kepada Tribunnews.com, Kamis (2/4/2020).

Meskipun pemerintah telah mendistribusikan  349 ribu set APD, namun Daeng menyebut jumlah tersebut masih kurang.

Selain pasien semakin bertambah, APD ini kata Daeng juga hanya dapat dipakai satu kali saja.

Sehingga pendistribusian APD ini harus terus dilakukan.

 

Dianggap Ganggu Jalur Logistik, Jokowi Minta Tito Karnavian Tegur Pemda yang Blokir Jalan

Masyarakat Baru Sebatas Diimbau untuk Cegah Covid-19, Jusuf Kalla Ragu: Tidak Semua Bisa Patuh

Tanggapi Penolakan Jenazah Covid-19, Ketua Umum PBNU: Tidak Boleh Meremehkan dan Menghina Jenazah

 

"Iya (349 ribu APD telah didistribusikan) tapi masih kurang," ujarnya.

"Karena APD itu disposeble, idealnya sekali pakai buang. Jadi harus terus disuplai," imbuhnya.

"Apalagi sekarang pertambahan pasien banyak berlipat, pasti kebutuhan APD akan butuh lebih banyak dan kontinyu distribusinya," sambungnya.

Tak hanya APD, Daeng juga menyebut stok alat bantu nafas seperti oksigen dan ventilator mulai menipis.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved