2.500 Sampel Diterima Eijkman sejak Pertengahan Maret, 10 Persen di Antaranya Positif Covid-19

Terhitung sejak 16 Maret 2020, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah menerima lebih dari 2.500 sampel pasien terduga terpapar virus corona baru.

eijkman.go.id
KOLASE FOTO Ketua Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio. 

TRIBUNPALU.COM -  Terhitung sejak 16 Maret 2020, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman telah menerima lebih dari 2.500 sampel pasien terduga terpapar virus corona baru (Covid-9).

Dari hasil pengujian yang dilakukan, 10 persen di antaranya atau sekitar 250 pasien dikonfirmasi positif terpapar Covid-19.

"Hingga saat ini sejak tanggal 16 Maret, kami sudah menerima 2500-an sampel dan 10 persen positif," ujar Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Amin Subandrio, dalam program Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Jumat (3/4/2020).

Amin menjelaskan jumlah sampel terus berdatangan setiap harinya ke Lembaga Eijkman untuk diuji.

Sampel-sampel tersebut berasal dari kiriman lebih dari 100 instansi baik dari Jakarta dan sekitarnya, hingga luar Jakarta.

Sedangkan kapasitas pengujian yang dapat dilakukan Lembaga Eijkman adalah 180 tes per harinya.

Tangani Covid-19, Achmad Yurianto: Ada 3 Prioritas Utama untuk Jalani Rapid Test Virus Corona

Kronologi Terbongkarnya Aksi Syekh Puji yang Kini Nikahi Bocah 7 Tahun, Berawal dari Aduan Keluarga

Update Covid-19 secara Global, Per 3 April 2020: Lebih dari 200.000 Kasus Terkonfirmasi Ada di AS

"Sekarang kita coba meningkatkan hingga di atas 200 tes per hari."

"Kita tidak bisa menolaknya, sehingga derasnya sampel yang masuk dan membuat dalam tanda petik antri. Menjadi penyebab keterlambatan dalam proses pemeriksaan," ucap Amin.

Amin melanjutkan, ketersediaan laboratorium dan peningkatan kualitas pelayanan laboratorium yang sudah ada sangat penting dalam kondisi-kondisi seperti ini.

Meskipun demikian Amin tidak menampik hal tersebut membutuhkan biaya yang banyak untuk merealisasikannya.

"Memang itu membutuhkan investasi cukup besar. Mengingat urgensi kebutuhan mendesak dari situasi saat ini.

"Kita tidak bisa membuat antrian pengujian sampel ini menjadi panjang," ujarnya.

Bagi Amin keterlambatan pengujian sampel satu hari saja sangat pending dalam upaya percepatan penanggulangan COVID-19.

Di sisi lain kemajuan laboratorium epidemiologi molekuler juga diharapkan mampu melacak pergerakan virus yang menyerang sistem pernapasan ini.

"Sidik jari virus itu bisa digunakan untuk melacak. Misalnya ada kasus di Pontianak. Nanti bisa dilacak dari mana asalnya, apakah dari kota lain, apa dari Kota Depok," ucap Amin.

Pasien Positif Covid-19 per Kamis, 2 April 2020

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers terkait updaet pandemik corona di kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Sabtu, 28 Maret 2020, total positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.155 kasus, sementara 59 orang sembuh dan 102 meninggal dunia. TRIBUNNEWS/HO/BNPB
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 Achmad Yurianto menyampaikan keterangan pers terkait updaet pandemik corona di kantor Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Jakarta, Sabtu (28/3/2020). Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 mencatat hingga Sabtu, 28 Maret 2020, total positif COVID-19 di Indonesia sebanyak 1.155 kasus, sementara 59 orang sembuh dan 102 meninggal dunia. TRIBUNNEWS/HO/BNPB (TRIBUN/HO/BNPB)

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona (Covid-19), Achmad Yurianto, kembali merilis data terbaru terkait kasus Covid-19 di Indonesia, Kamis  (2/4/2020). 

Dalam konferensi pers yang digelar di Gedung BNPB, Yuri mengungkapkan terjadi penambahan jumlah pasien positif Covid-19 di Indonesia.

Yurianto menyebut pihaknya menemukan kasus baru pasien positif sebanyak 113 orang, dari yang dilaporkan sebelumnya, Rabu (1/4/2020).

Dengan demikian, data hingga Kamis pukul 12:00 WIB, jumlah kasus positif Covid-19 di Indonesia mencapai 1.790 orang.

"Ada penambahan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 113 ," ujarnya yang dikutip dari YouTube BNPB Indonesia.

"Ini menggambarkan bahwa masih ada penularan di tengah masyarakat kita. Sehingga jumlah total menjadi 1.790 kasus positif akumulatif," ungkapnya.

Menteri Airlangga Hartarto Peringatkan Perusahaan untuk Tetap Beri THR ke Karyawan di Tengah Corona

Pemerintah Sudah Terima Donasi Rp72,2 Miliar untuk Tangani Wabah Virus Corona Covid-19

Kemudian, Yurianto menyebut ada penambahan pasien yang sembuh sebanyak 9 orang.

Sehingga secara kumulatif jumlah pasien sembuh menjadi 112 orang.

Dalam konferensi persnya ini, Yuri juga mengungkapkan terkait pasien Covid-19 yang meninggal dunia.

"Sementara angka kematian dari kasus terkonfirmasi positif bertambah 13 orang, sehingga jumlah total menjadi 170 orang," sambungnya. 

Adapun Update kasus Covid-19 di Indonesia per 2 April 2020 pukul 12.00 WIB yakni kasus kumulatif positif 1.790, pasien sembuh 112 orang serta kumulatif kematian sebanyak 170 orang,

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Update Corona Indonesia 2 April, Total 1.790 Positif, 112 Sembuh, 170 Meninggal Dunia.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan/Wahyu Gilang Putranto)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Lembaga Eijkman Telah Terima 2.500 Sampel Pasien, 10 Persen Terkonfirmasi Positif Covid-19

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved