Najwa Shihab Jelaskan Bahaya Stigma Buruk yang Didapat Pasien Virus Corona: Yang Rugi Kita Semua
Presenter Najwa Shihab menyoroti sejumlah peristiwa stigmatisasi yang terjadi di kalangan masyarakat akibat virus corona
TRIBUNPALU.COM - Presenter Najwa Shihab menyoroti sejumlah stigmatisasi yang terjadi di kalangan masyarakat akibat virus corona Covid-19.
Mulai dari aksi pengusiran terhadap tenaga medis, penolakan jenazah hingga mobil ambulans pengantar jenazah pasien COVID-19 yang diblokade.
Di satu sisi, keadaan ini menunjukkan kesadaran masyarakat terhadap Covid-19 mulai terbentuk.
Namun di sisi lain, Najwa Shihab merasa bahwa apa yang dilakukan oleh sejumlah masyarakat ini terlalu kebablasan.
Hal ini diungkapkan Najwa Shihab lewat video di akun Youtube pribadinya.
"Di satu sisi, kasus ini menunjukkan bahwa kesadaran terhadap covid-19 mulai terbentuk."
"Namun upaya untuk menjaga jarak ini jangan kebablasan, jaga jarak bukan berarti kita bebas mengusir orang atau menolak jenazah, perawat-perawat itu misalnya."
"Mereka garda terdepan kita sekarang. Mereka mempertaruhkan nyawa kita dengan peralatan seadanya. Kalau kita sakit, jangan sampai kita sakit, yang merawat kita adalah mereka," ujar Najwa Shihab.
• Selama Virus Corona Berlangsung, Sopir Taksi di Singapura Terima Subsidi Rp 11,4 Juta per Bulan
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Majelis Desa Adat Bali Wacanakan Nyepi Tiga Hari
Mengusir tim medis hanya karena takut tertular Covid-19 adalah tindakan yang dirasa sangat keterlaluan.
"Jaga jarak dengan perawat itu wajar, seperti kita memang harus jaga jarak dengan siapa saja sekarang, tapi kalau sampai mengusir mereka itu udah keterlaluan," papar Najwa Shihab.
Tak hanya itu Najwa Shihab juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu memberikan dukungan terhadap pasien virus corona.
Dukungan yang diberikan juga akan membawa kebaikan bagi masyarakat yang tinggal di sekitar korban.
"Pasien PDP atau ODP adalah korban, bantu mereka mengisolasi diri di rumahnya masing-masing bahkan kita perlu mensupport kebutuhan mereka, supaya mereka tidak terpaksa keluar rumah."
"Kalau mereka keluar rumah yang ada malah bahaya bagi yang lain," ucap Najwa Shihab.
Lantas, Najwa Shihab menyinggung soal penolakan jenazah covid-19.
Najwa merasa penolakan tersebut sangat tidak beralasan.
"Sama juga jenazah, kalau terkait corona, biasanya rumah sakit sudah punya SOP dan standar. Sama sekali enggak masalah dikuburkan di mana pun. Karena kalau sudah dikubur, mereka tidak akan menyebarkan virus," jelas Najwa Shihab.
Guna mensahihkan ucapannya, Najwa Shihab pun menjelaskan pemaparan dr Edi Suyanto, Kepala Departemen Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSU dr Soetomo Surabaya.
"Secara ilmiah ilmu kedokteran, korban atau jenazah kemungkinan menularnya sudah tidak ada. Apalagi virus corona. Dia harus hidup pada inangnya. Inangnya sudah mati, virusnya juga ikut mati. Sama dengan HIV/AID, sama dengan H5N1 (Flu Burung)," kutip Najwa Shihab dari dr Edi Suyanto.
Najwa lantas mengingatkan kepada masyrakat bahwa melakukan stigmatisasi terhadap korban corona akan menimbulkan efek berbahaya bagi semua orang.
"Kalau kita mengusir, kalau mengucilkan, kalau kita menghakimi dan menstigamtisasi korban corona itu jelas berbahaya, karena membuat siapa pun yang merasakan gejalanya enggan melapor dan memeriksakan diri."
"Jika mereka enggan melapor karena takut diusir, dicemooh dan dihakimi yang rugi kita semua. Virus jadi tidak terdeteksi sehingga kesulitan untuk memutus rantai penyebaranya," paparnya.
Di akhir pernyataannya Najwa mmberikan pesan kepada seluruh masyrakat agar tidak lagi mengucilkan atau bahkan menghakimi korban corona.
"Ingat jargon lama, jauhi penyakitkan bukan orangnya, seharusnya ini jadi pegangan kita, cukup dengan jaga jarak, jangan diusir atau dikucilkan," pungkasnya.
• Anies Baswedan Akui Ada Lonjakan Angka Kematian di Jakarta pada Maret 2020, Lebih dari Seribu
Selengkapnya lihat video berikut:
(TribunPalu.com/Lita Andari Susanti)