Virus Corona

Ratusan Ahli Desak WHO Tutup Pasar Satwa Liar: tak Lagi Murah, Hewan Liar malah Jadi Kuliner Mewah

Sebanyak 200 ahli konservatif desak WHO untuk tutup pasar satwa liar. Seorang ahli menyebut perburuan beralih fungsi karena menjadi kuliner yang mewah

Twitter @muyixiao
Pasar Huanan, di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China - Sebanyak 200 ahli konservatif desak WHO untuk tutup pasar satwa liar. Seorang ahli menyebut perburuan beralih fungsi karena menjadi kuliner yang mewah 

Kembali dikutip dari The Guardian, The Wildlife Conservation Society (WCS) juga menyerukan penutupan pasar hewan hidup yang menjual satwa liar untuk konsumsi manusia.

Ia menyerukan kepada pemerintah untuk mengakui hewan liar sebagai ancaman kesehatan publik dunia dan memperkuat penegakan hukum terhadap perdagangan manusia.

Hal tersebut disampaikan oleh direktur eksekutif dari program kesehatan WCS, Dr Christian Walzer.

“Jika pasar ini bertahan, dan konsumsi manusia terhadap satwa liar ilegal dan tidak diregulasi tetap ada, maka masyarakat akan terus menghadapi risiko tinggi dari munculnya virus baru, yang berpotensi lebih mematikan, dan sumber penyebaran pandemi di masa depan,” kata Dr Christian Walzer.

“Pasar hewan hidup yang diatur dengan buruk, di mana hewan liar, satwa liar yang diternakkan, dan hewan peliharaan diangkut dari seluruh wilayah dan ditempatkan bersama untuk dijual untuk konsumsi manusia menyediakan kondisi ideal bagi munculnya virus baru yang mengancam kesehatan manusia, stabilitas ekonomi, dan ekosistem kesehatan," tutupnya.

(TribunPalu.com/Isti Prasetya)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved