Ini 2 Langkah yang Diambil Ganjar Pranowo Agar Penolakan Jenazah Pasien Corona Tak Terulang Kembali
Gubernur Jawa Tengah mengmbil dua langkah tegas untuk mengantisipasi terulangnya peristiwa penolakan jenazah pasien corona.
Ia mengaku terkejut saat menerima laporan tersebut karena peristiwa itu membuat sakit hati.
Permintaan maaf Ganjar direkam dalam sebuah video yang di unggah melalui Instagram pribadinya @ganjar_pranowo, Jumat (10/4/2020).
"Saya mendapatkan laporan yang mengejutkan, peristiwa yang membuat tatu ati (sakit hati)."
"Sekelompok warga Ungaran menolak pemakaman pasien COVID-19. Ini kejadian kesekian kali," ungkap Ganjar.
Ganjar pun mengajak seluruh masyarakat untuk memiliki rasa kemanusiaan terhadap sesama.
"Dan saya mohon maaf, saya ingin kembali mengajak bapak ibu untuk rogoh roso kamanungsan (menggugah rasa kemanusiaan) yang kita miliki," jelasnya.
Menurutnya, seluruh prosedur pemakaman jenazah positif corona telah dilakukan sesuai standar operasional.
Oleh karena itu, Ganjar meminta masyarakat untuk menerima pemakanan tersebut.
• Data Tunjukkan 11 Pasien Corona Meninggal di Jawa Tengah Pada 3 Apil 2020, Ganjar Pranowo Buka Suara
"Saya tegaskan sekali lagi kalau jenazah itu sudah dikubur, virusnya ikut mati di dalam tanah."
"Tidak bisa keluar dan menjangkiti warga."
"Majelis ulama pun sudah berfatwa bahwa mengurus jenazah itu wajib hukumnya, sementara menolak jenazah itu dosa," paparnya.
Lebih lanjut, Ganjar berharap peristiwa penolakan jenazah tidak kembali terulang.
"Karena itu saya berharap kejadian di Ungaran ini menjadi yang terakhir, jangan lagi ada penolakan jenazah apalagi seorang perawat," ujar Ganjar.
Ganjar juga meminta kepada masyarakat untuk paham kondisi para petugas medis yang sedang berjuang di garda terdepan melawan virus corona.
Ia menyebut para tenaga medis sebagai pahlawan kemanusiaan yang berani mengambil risiko.