Soal Larangan Mudik di Tengah Wabah Corona, Sandiaga: Keadaan yang Sulit Harus Dicari Jalan Tengah

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengomentari soal belum adanya larangan mudik Idul Fitri dari pemerintah.

WARTA KOTA
Sandiaga Uno. 

TRIBUNPALU.COM - Pandemi virus corona atau Covid-19 masih berlangsung di Indonesia.

Kondisi ini membuat pemerintah harus melakukan berbagai upaya untuk memutus penyebaran pandemi Covid-19.

Terutama saat ini Idul fitri sudah semakin dekat, dan perayaan ini identik dengan tradisi mudik.

Dikhawatirkan mudik dapat memperluas penyebaran pandemi covid-19 di desa-desa.

Namun hingga saat ini pemerintah belum mengambil kebijakan tegas soal mudik.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengomentari soal belum adanya larangan mudik Idul Fitri dari pemerintah.

Diketahui, pemerintah tak akan memberikan sanksi hukum jika ada warga mudik.

Kemehub Siap Tutup Semua Jalan Tol Bila Larangan Mudik Lebaran Diberlakukan

Kemenhub Sebut Peraturan Menteri Mengenai Larangan Mudik Telah Siap

Mudik Berpotensi Gagalkan PSBB dalam Pencegahan Covid-19: Masih Ada yang Tidak Khawatir soal Carrier

Hal itu diungkapkan Sandiaga Uno saat menjadi narasumber dalam acara Hot Indonesia tv One yang tayang pada Minggu (19/5/2020).

"Ini keadaan yang sangat sulit, sebab pemerintah memahami hal ini," kata Sandiaga.

Lalu, ia menyinggung soal adanya perbedaan Pemerintah DKI Jakarta dengan Pemerintah Pusat terkait mudik di tengah wabah Virus Corona.

DKI Jakarta ingin warganya tak keluar dari ibu kota.

"Pemerintah Kota Jakarta ingin melarang mudik dengan beragam alasan."

"Tapi pemerintah pusat juga memahami bahwa hal ini dalam menimbulkan kekacauan akan terjadi keributan di jalan," jelas Sandiaga.

Sehingga diperlukan jalan tengah terkait masalah tersbebut.

Sandiaga mengatakan, warga yang tidak mudik dan telah kehilangan pekerjaannya harus diberikan jaminan.

"Maka yang mereka lakukan adalah mencari jalan tengah sebenarnya mereka melarang rakyat untuk pulang kampung."

"Namun agar mereka tetap tinggal di sini mereka butuh kepastian," ujar mantan gubernur 50 tahun ini.

Sandiaga ingin agar pemerintah menjamin kebutuhan pokok warganya agar tidak mudik.

"Bahwa kehidupan, makanan mereka kebutuhan dasar dan insentif mereka untuk tetap tinggal di sini."

"Hal ini membutuhkan kerja cepat dari pemerintah," ujarnya.

DPR Minta Pemerintah Tegas Melarang Warga untuk Mudik selama Pandemi Virus Corona

Lihat videonya mulai menit ke-4:49:

Mudik Bisa Buat Masalah Virus Corona Naik Lagi

 Badan Intelejen Negara (BIN) mengungkap kabar baik terkait masalah Virus Corona di Indonesia.

Hal itu diungkapkan oleh Deputi VII Kominfo BIN, Wawan Purwanto saat menjadi narasumber di acara Apa Kabar Indonesia Pagi pada Kamis (15/4/2020).

Mulanya, BIN sempat memprediksikan bahwa puncak Virus Corona akan terjadi Juli 2020 dengan jumlah kasus mencapai ratusan ribu.

Prediksi itu dilakukan oleh pihak BIN sebagai pengingat.

"Ya, sebetulnya prediksi kan ini untuk rewarning dengan secara sistemic ada di situ."

"Rewarning ini harus disampaikan upaya-upaya apa supaya ini bisa tidak terjadi," ujar Wawan.

Meski demikian, prediksi tersebut terjadi jika pemerintah maupun masyarakat sama sekali tak melakukan usaha apapun untuk memutus mata rantai Covid-19.

"Kalau terjadi pembiaran iya mengarah ke sana, enggak ada kebijakan."

"Tapi kita justru dengan ini memberikan pressure bagaimana langkah-langkah ini," ungkapnya.

Wawan menjelaskan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah berkerja secara intensif dengan bawahan-bawahan serta semua lembaga untuk bersatu mengatasi Virus Corona.

"Pak presiden itu secara intensif melakukan rapat-rapat terbatas di kabinet juga memerintah semua kementerian lembaga negara termasuk Badan Intelejen Negara."

"Termasuk kebijakan-kebijakan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) ini kan upaya supaya," jelasnya.

MUI Beri 4 Arahan terkait Ibadah Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19, termasuk Tidak Mudik

Jokowi Apresiasi Inisiatif Didi Kempot Gelar Konser Amal serta Ingatkan Masyarakat untuk Tidak Mudik

Wawan Purwanto Deputi VII Kominfo BIN menjelaskan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan angka Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan, Kamis (16/4/2020).
Wawan Purwanto Deputi VII Kominfo BIN menjelaskan apa saja faktor-faktor yang menyebabkan angka Covid-19 di Indonesia terus mengalami penurunan, Kamis (16/4/2020). (youtube Talk Show tvOne)

Sehingga, Wawan menjelaskan ada tren penurunan Virus Coronasekarang.

Hal itu tidak lepas dari kerja keras semua pihak khususnya pemerintah.

"Terlihat sekali sekarang sudah mulai ada penurunan. Iya, pada waktu itu kan belum makanya sekarang kita kerja keras itu supaya itu tidak terjadi."

"Karena Badan Intelejen Negara punya lini-lini wilayah-wilayah sehingga angka-angka selalu bisa masuk tidak terlalu sulit," terangnya.

Yang dimaksud trennya menurun adalah tingkat infeksi hingga tingkat kesembuhan.

"Sekarang mulai menurun jumlah angkanya baik itu korban dari maupun tingkat kesembuhan itu trennya agak menurun," ungkap dia.

Sementara itu, Wawan menjelaskan bahwa tren naik Virus Coronabiasanya akan meningkat jika ada pergerakan masyarakat.

"Biasanya terjadi pergerakan naik misalnya kalau ada pergerakan orang ke daerah."

"Misalnya dari luar negeri atau imigram ataupun pekerja kita (dari luar negeri, atau dari Jakarta ke daerah-daerah," jelasnya.

Sehingga agar tak terjadi kenaikan, Wawan Purwanto mengingatkan agar masyarakat mematuhi anjuran pemerintah hingga tokoh agama untuk tidak mudik.

"Maka itu sekarag kita ingin masyarakat ikutilah disiplinlah, yang disampaikan oleh pemerintah kemudian, ahli, ulama, tokoh agama dan tokoh-tokoh lainnya," pungkasnya.

Lihat videonya mulai menit ke-2:26:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Sandiaga Uno Paham Jokowi Tak Beri Sanksi Mudik: Jakarta Ingin Larang dengan Berbagai Alasan, 

Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved