Ada Pegawai yang Sakit, 17 Karyawan Pabrik Rokok di Tulungagung Reaktif Rapid Test Covid-19
17 karyawan sebuah pabrik rokok di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel reaktif setelah menjalani rapid test Covid-19 atau Corona, pada Sabtu (2/5/2020).
TRIBUNPALU.COM - Sebanyak 17 karyawan sebuah pabrik rokok di Desa Gesikan, Kecamatan Pakel menunjukkan hasil reaktif setelah menjalani rapid test Covid-19 atau Virus Corona, pada Sabtu (2/5/2020).
Temuan fakta ini didapat oleh Petugas Posko Kesehatan Covid-19 Dinas Kesehatan Tulungagung.
Para karyawan pabrik rokok yang diketahui reaktif sesuai rapid test Covid-19, yakni terdiri dari 7 orang asal Tulungagung, 5 dari Kota Kediri, dan 5 dari Kabupaten Kediri.
Kronologi temuan para karyawan pabrik rokok reaktif Covid-19 bermula dari seorang karyawan dengan inisial H, diketahui sakit selama satu minggu.
H dirawat di Puskesmas Bangunjaya, salah satu fasilitas kehatan penyangga Covid-19, dengan gejala klinis yang mengarah pada infeksi virus Corona.
Pada tahap awal, dari 250 karyawan di blok pertama, 146 orang di antaranya hadir untuk ikut rapid test.
Hasilnya ada 17 orang yang dinyatakan reaktif (positif berdasarkan rapid test), dan langsung diminta untuk isolasi.
• Viral Sopir Pick-up Tampar Wanita Petugas SPBU, Korban Cabut Laporan karena Kasihan pada Anak Pelaku
• Kisah Suka Duka Pasien Covid-19 di WIsma Atlet: Ada yang Betah, Ada yang Ingin Kabur
• Warga Polewali Mandar Usir Dokter Positif Corona yang Isolasi Mandiri di Rumah, Disuruh Pindah ke RS
• Ada 34 Karyawan Terpapar Covid-19, Sampoerna Pastikan Produk Rokoknya tetap Aman
“Kalau dari prosentase tes awal ini, berarti kan angkanya mencapai 10 persen dari populasi,” terang Ketua Posko Kesehatan Covid-19 Dinkes Tulungagung, Ana Saripah.
H diketahui sering naik bus antar jemput perusahaan, baik dengan teman satu blok maupun beda blok.
Masih menurut Ana, di blok lainnya ada sekitar 450 karyawan.
Semua akan dilakukan rapid test, karena ada riwayat kontak dengan H.
“Kami akan lakukan tracing (pelacakan) lanjutan untuk semua karyawan,” sambung Ana.
Bahkan pasien yang dinyatakan negatif saat rapid test, juga diminta melakukan isolasi mandiri.
Dikhawatirkan mereka dalam masa inkubasi, sehingga keberadaan virusnya belum bisa dideteksi.
Petugas Posko Kesehatan Covid-19 Dinkes Tulungagung minta bantuan polisi, TNI dan aparat pemerintahan untuk membantu menghadirkan semua karyawan.