Viral Media Sosial
Viral Sopir Pick-up Tampar Wanita Petugas SPBU, Korban Cabut Laporan karena Kasihan pada Anak Pelaku
Kejadian sopir tampar wanita petugas SPBU itu pun terekam di kamera CCTV yang terpasang di sudut atas pom bensin.
TRIBUNPALU.COM - Belum lama ini, video yang memperlihatkan kejadian tidak mengenakkan yang dialami seorang wanita petugas di SPBU menjadi viral di media sosial.
Dalam video tersebut, terlihat seorang pria sopir mobil pick-up menampar sang wanita.
Belakangan diketahui, insiden itu terjadi di SPBU Parigi, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (1/5/2020).
Perempuan yang bertugas di SPBU itu bernama Yeni Nur Oktaviani (24), dia ditampar oleh sopir kendaraan pikap berinisial CU (42).
Peristiwa itu terjadi saat pelaku hendak mengisi bahan bakar minyak (BBM).
Kejadian sopir tampar wanita petugas SPBU itu pun terekam di kamera CCTV yang terpasang di sudut atas pom bensin.
Hingga akhirnya video tersebu beredar viral di media sosial dan diperbincangkan warga Pangandaran.
• Sembuh dari Covid-19, PM Inggris Boris Johnson Sematkan Nama Dokter yang Merawatnya pada sang Anak
• Alasan Mutia Ayu Tidak Pampangkan Foto Wajah Gewa ke Publik: Jaga Privasi sang Anak
• Kisah Suka Duka Pasien Covid-19 di WIsma Atlet: Ada yang Betah, Ada yang Ingin Kabur
Yeni sendiri sebelumnya melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian.
Ia pun menjalani visum di puskesmas setempat.
Namun pada akhirnya peristiwa itu berakhir damai. Yeni memutuskan mencabut laporannya itu.
Kejadian tersebut akhirnya diselesaikan secara kekeluargaan.
Adapun alasan Yeni mencabut laporan di kepolisian karena merasa iba dengan kondisi kehidupan pelaku.
Yeni menjelaskan bahwa sopir yang menamparnya itu memiliki anak usia lima tahun.
"Saya kasihan, pelaku harus mengurus sendirian anaknya yang berusia lima tahun. Jika saya tegas (melanjutkan proses hukum), anaknya sama siapa," kata Yeni seperti dikutip dari Kompas.com.

Dikatakannya bahwa, pelaku mengurus anak bungsunya karena istrinya bekerja di luar negeri.
Anak tersebut pun selalu dibawa ke mana, termasuk saat pelaku pergi mengirimkan kayu ke luar kota.
"Saat itu (penganiayaan) di pom bensin, anaknya ada di depan. Dibawa. (Laporan dicabut) Kembali ke hati nurani. Saya enggak tega (lihat anaknya), terlebih ini bulan puasa," jelas Yeni.
Sebelum mencabut laporan, Yeni sempat berkonsultasi dengan keluarga.
Dia ingin mengambil jalan terbaik untuk kedua belah pihak.
"Pelaku sudah mengakui bersalah. Saya buat perjanjian supaya pelaku tidak mengulanginya lagi," ujarnya.
• Nadine Chandrawinata Ungkap Alasan Pilih Bhutan sebagai Lokasi Pernikahannya dengan Dimas Anggara
• Warga Polewali Mandar Usir Dokter Positif Corona yang Isolasi Mandiri di Rumah, Disuruh Pindah ke RS
• Laporkan Satu Kasus Baru, Total Ada 16 Kasus Positif Covid-19 di Kota Palu per Sabtu, 2 Mei 2020
Korban cabut laporan
Panit 1 Reserse Kriminal Polsek Parigi Aiptu Ajat Sudrajat membenarkan bahwa permasalahan tersebut sudah selesai.
"Tadi malam islah. Pihak korban mencabut laporan," jelas Ajat saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Sabtu.
Alasan yang menjadi pertimbangan, kata Ajat, pelaku mempunyai anak kecil.
Pelaku harus mengurus anaknya itu karena ibunya bekerja di luar negeri.
"Kedua belah pihak sama-sama menyadari. Sudah islah di kantor (Polsek Parigi) tadi malam jam 22.00-an," katanya.
Status penyelidikan kasus ini, lanjut Ajat, dihentikan karena sudah ada pencabutan pelaporan oleh korban.
Tadi malam, kata dia, pihak Polsek sudah meminta petunjuk kepada pimpinan Polres terkait kasus ini.
"Jadi malam tadi diselesaikan, sudah dicabut laporannya," kata Ajat.
Kronologi kejadian
Seperti diwartakan Kompas.com, Yeni menjelaskan bahwa insiden itu bermula ketika dirinya menegur sopir yang salah jalur.
"(Pelaku) Masuk jalur salah. (Dispenser) itu khusus untuk sepeda motor," jelas Yeni.
Saat itu, lanjutnya, pikap yang dikendarai pelaku masuk di jalur khusus sepeda motor.
Kepada pelaku, Yeni berkata bahwa mobil mengisi BBM di bagian depan.
"Di sini sempit, bukan jalur mobil. (Dispenser) di depan juga kosong," kata Yeni.

Saat ditegur karena salah jalur, lanjut Yeni, pelaku mengatakan bahwa konsumen bebas mengisi BBM di mana pun.
Pelaku yang bekerja sebagai sopir pengangkut kayu ini lalu turun dan menampar Yeni satu kali.
"Dia lalu berkata kasar. Saya menegur karena perusahaan punya aturan (dalam mengisi bensin)," kata Yeni.
Sesaat setelah itu, rekan-rekan Yeni berdatangan dan melerainya.
Pelaku kemudian pergi dari SPBU tanpa mengisi BBM dahulu.
Yeni kemudian melaporkan peristiwa itu ke Polsek Parigi.
Dia lalu menjalani visum di puskesmas setempat.
(TribunnnewsBogor.com/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Fakta Pria Sopir Pikap Tampar Wanita Petugas SPBU, Korban Tak Tega Lihat Anak Pelaku
Penulis: Mohamad Afkar S