Hasil Penelitian Ilmuwan Terkait Penggunaan Masker: Manusia Gunakan Masker untuk Lindungi Orang Lain

Baru-baru ini seorang ilmuwan Hong Kong melakukan penelitian yang melibatkan binatang hamster.

techarp.com
ILUSTRASI masker. Merebaknya wabah virus corona membuat masker menjadi langka dan mahal. Sehingga muncul video tutorial pembuatan masker dari tisu basah yang viral di media sosial. Bagaimana penjelasan dokter? 

TRIBUNPALU.COM - Seorang ilmuwan Hong Kong melakukan penelitian dengan melibatkan hewan hamster.

Penelitian ini menjadi bukti apa yang diyakini selama ini oleh masyarakat.

Hasil penelitian membuktikan, penggunaan masker bedah dapat secara signifikan mengurangi tingkat penularan Covid-19 di udara.

Kendati demikian, sang ilmuwan, Dr Yuen Kwok-yung dari Universitas Hong Kong, memperingatkan risiko akan infeksi tetap ada sekalipun memakai masker.

"Temuan yang tersirat ke dunia dan publik adalah efektivitas memakai masker terhadap pandemi virus corona sangat besar," ungkap Dr Yuen Kwok-yung pada Minggu (17/5/2020), dikutip dari SCMP.

Penjahit di Gorontalo Dinyatakan Positif Covid-19 Diduga Akibat Sering Keluar Rumah Tanpa Masker

Hanya Efektif Digunakan Selama 4 Jam, Simak 6 Langkah Tepat Mencuci Masker Kain

Khawatir Bahayakan Peluang Pemilihannya, Donald Trump Tolak Pakai Masker di Depan Umum

Profesor Yuen Kwok-yung dari Universitas Hong Kong membahas bagaimana partisi masker bedah secara efektif mengurangi penularan coronavirus.
Profesor Yuen Kwok-yung dari Universitas Hong Kong membahas bagaimana partisi masker bedah secara efektif mengurangi penularan coronavirus. (SCMP/May Tse)

Ahli mikrobiologi terkemuka ini mengatakan, timnya melakukan penelitian karena ingin mengetahui perlunya memakai masker.

Karena menggunakan masker adalah hal yang telah lama dianjurkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam percobaan mereka, partisi yang terbuat dari masker bedah dipasang di antara kandang yang terisolasi.

Di dalamnya terdapat satu hamster yang terinfeksi virus, terdapat pula tiga hamster sehat ada di sisi lain.

Kemudian, sebuah kipas ditempatkan di antaranya.

Hal ini untuk memastikan apakah virus akan "menularkan" antara satu kandang dengan kandang lain.

Ada sekitar lima puluh dua hamster digunakan dalam percobaan ini.

Dr Yuen Kwok-yung (kiri) dan Dr Jasper Chan dari Departemen Mikrobiologi Universitas Hong Kong membahas bagaimana partisi masker bedah mengurangi penularan Sars-CoV-2 di antara hamster.
Dr Yuen Kwok-yung (kiri) dan Dr Jasper Chan dari Departemen Mikrobiologi Universitas Hong Kong membahas bagaimana partisi masker bedah mengurangi penularan Sars-CoV-2 di antara hamster. (SCMP/May Tse)

Percobaan pun dilakukan di bawah tiga skenario yang dirancang untuk mereplikasi situasi di kehidupan nyata.

Yaitu dengan penghalang masker hanya ditempatkan pada kandang yang menampung hamster yang terinfeksi.

Setelah tujuh hari, 10 dari 15 hamster sehat, atau 66,7 persen, ditempatkan di kandang tanpa partisi yang terinfeksi.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved