Pakar Epidemiologi Jelaskan soal New Normal, Siapkah Indonesia Hadapi Tatanan Kehidupan Baru Ini?
Menurut Ahli Epidemiologi Universitas Indonesia, Pandu Riono 'new normal' diperlukan karena pandemi virus corona Covid-19 tidak akan selesai.
TRIBUNPALU.COM - Angka kasus infeksi virus corona Covid-19 di dunia masih terus bertambah dan belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir.
Bahkan, para ahli memperkirakan wabah yang sudah ditetapkan sebagai pandemi global ini masih merebak dalam waktu yang lama.
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah tatanan kehidupan baru di mana manusia hidup dengan bayang-bayang wabah virus corona Covid-19.
Pemerintah Indonesia pun sudah mewacanakan 'new normal' agar masyarakat bisa kembali beraktifitas di tengah wabah virus corona.
Selain itu, dikabarkan kini pemerintah sedang menyiapkan protokol kesehatan untuk tatanan hidup baru ini.
• Cuma Ambil Untung Rp1.000 per Porsi Geprek Bensu, Ruben Onsu: Saya Mah Bukan Usaha yang Mewah Gitu
• Ada Dua Vaksin Virus Corona Covid-19 yang Sudah Masuk Tahap Uji Coba Aman terhadap Manusia
• Saat Kurva Negara Tetangga Melandai, Kasus Covid-19 Indonesia Terus Meningkat: Ada 973 Kasus Harian
Menurut Pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono 'new normal' diperlukan karena pandemi tidak akan selesai.
"Ya karena kita akan memasuki era dimana kita tidak bisa mengatasi pandemi secara tuntas, jadi pandemi ini tidak selesai tetapi kita bisa meredakan pandemi dan kita akan secara bertahap bisa kembali bekerja dan memasuki kehidupan normal yang baru," kata Pandu dikutip dari YouTube Berita Satu pada Kamis (21/5/2020).
Sehingga segala pembatasan sosial yang dilakukan saat ini, harus dijadikan rutinitas dalam menjalani hari-hari secara normal.
Seperti halnya menggunakan masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan dan lainnya.
Lebih lanjut, Pandu menilai 'new normal' bukan berarti hidup berdampingan dengan virus corona.
Ramalan Zodiak Karier Selasa 2 Maret 2021: Aries Prioritaskan Tugas yang Paling Mendesak |
![]() |
---|
Sindir AHY yang 'Instan' Jadi Ketum Partai Demokrat, Jhoni Allen: Di Puncak, Tapi Tak Pernah Mendaki |
![]() |
---|
Jhoni Allen Sebut SBY Bukan Pendiri Demokrat Sebenarnya, Andi Mallarangeng: Anda Jangan Ngarang |
![]() |
---|
Update Covid-19 Sulteng, Senin 1 Maret 2021: Ada Tambahan 74 Kasus Baru yang Tersebar di 8 Daerah |
![]() |
---|
Sempat Mengaku Berdamai,Rumah Tangga Pengantin yang Viral karena Pingsan Lihat Mantan Berujung Cerai |
![]() |
---|