Pidato Barack Obama kepada Kaum Muda Kulit Hitam di AS: Saya Ingin Kalian Tahu Bahwa Kalian Berarti
Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama mengucapkan terima kasih kepada pengunjuk rasa di seluruh AS lewat pidatonya pada Rabu (3/6/2020).
TRIBUNPALU.COM - Presiden Amerika Serikat ke-44, Barack Obama mengucapkan terima kasih kepada pengunjuk rasa di seluruh AS, lewat pidatonya pada Rabu (3/6/2020).
Barack Obama juga meminta mereka untuk tetap berharap meski dalam kondisi marah karena dia melihat adanya perubahan di masa mendatang.
Pidato Obama berlangsung selama acara virtual di balai kota pada Rabu malam dan diselenggarakan oleh My Brother's Keeper Alliance, sebuah program dari Yayasan Obama.
Dalam pidatonya yang penuh harapan sebagaimana dilansir CNN, Obama mengatakan bahwa peristiwa penting selama beberapa bulan terakhir, termasuk protes atas pembunuhan George Floyd dan pandemi virus corona Covid-19.
• New Normal di Tengah Pandemi, Rocky Gerung: Indonesia Merasa Ketinggalan Kalau Nggak Ikut New Normal
• Donald Trump Berlakukan Darurat Sipil di Sejumlah Kota di AS untuk Cegah Kerusuhan Meluas
• Tanggapan Refly Harun soal Vonis Bersalah Jokowi dan Menkominfo atas Pemblokiran Internet di Papua

"Semacam perubahan epik di negara kita yang sama dalamnya dengan apa pun yang selama ini saya temui dalam hidup saya," ungkap Obama.
Kepada para pendemo yang protes, Obama menghibur melalui acara daring dan mendesak mereka untuk terus melanjutkan demo damai.
Apa yang dikatakan Obama pada Rabu kemarin bukan pertama kalinya dia bicara soal kematian George Floyd dan protes yang berlanjut.
Sebelumnya dia telah menggunakan beragam media sosial untuk turut berkomentar.
Pidatonya kemarin mewakili untuk sosok presiden pertama dari kalangan kulit hitam yang mengangkat peristiwa kematian George Floyd di depan kamera dan menambah suara pengaruh yang mendorong pemrotes.
Namun dalam pidatonya, Obama juga menekankan pada pemrotes bahwa turun ke jalan tidaklah cukup.
Para pendemo juga diharapkan mampu memberi suara pada Pilpres AS November mendatang.
• Apabila PSBB Dicabut, Jusuf Kalla Sebut Tempat Ibadah Harus Pertama Dibuka daripada Mall atau Pasar
• Pilkada Tangerang Selatan Bakal Jadi Ajang Pertarungan Keponakan Prabowo dan Putri Maruf Amin
"Saya telah mendengar sedikit obrolan (tentang) pemilih lawan pemrotes. Politik dan partisipasi versus pembangkangan sipil dan aksi langsung," ujar Obama.
"Ini bukan soal salah satu melainkan keduanya. Untuk membawa perubahan nyata, kita harus menyoroti masalah dan membuat pihak yang berkuasa merasa tidak nyaman, namun kita juga harus menerjemahkannya dalam solusi praktis dan juga Undang-undang yang dapat diterapkan."
Obama memang tidak menyebut nama presiden Donald Trump dalam pidatonya namun pesannya menandai pertentangannya atas prinsip Trump soal "Hukum dan Ketertiban".
Obama tidak secara langsung mengkritik siapa pun dalam acaranya namun pesannya menyinggung para warga Amerika yang mengkritik atau pun khawatir atas protes yang terjadi.
"Dan siapa pun yang bicara soal demo protes, ingatlah, negara ini didirikan atas protes. Itu namanya Revolusi Amerika," ujar Obama.
"Dan setiap langkah perkembangan negara ini, setiap perluasan kebebasan, setiap ekspresi dari cita-cita terpendam kita, telah dimenangkan melalui upaya-upaya yang membuat status quo tidak nyaman. Dan kita semua seharusnya berterima kasih kepada orang-orang yang bersedia secara damai, dengan disiplin di luar sana membuat perbedaan."
Pesan paling menyentuh
Pesan paling menyentuh dari pidato Obama adalah ketika dia menyampaikan langsung kepada kaum muda kulit hitam.
"Sekarang, saya ingin bicara langsung kepada kaum muda kulit hitam baik pria mau pun wanita di negara ini, yang telah menyaksikan begitu banyak kekeasan dan kematian, dan seringnya kekerasan yang terjadi itu dilakukan oleh pihak yang mestinya melindungi kalian," ujar Obama.
"Saya ingin kalian tahu bahwa kalian berarti. Saya ingin kalian tahu bahwa hidup kalian berarti, bahwa impian-impian kalian berarti."
Dia melanjutkan pidatonya dengan mengangkat keluarganya. Obama mengatakan bahwa ketika dia pulang dan melihat wajah anak perempuannya, Sasha dan Malia,
"Dan saya melihat keponakan saya yang laki-laki dan perempuan, saya melihat potensi tanpa batas yang pantas untuk terus berkembang tanpa harus khawatir tentang apa yang akan terjadi ketika Anda berjalan ke toko atau pergi olahraga atau berkendara di jalanan atau memandangi burung di taman."
Menurut Obama, kaum muda harus memiliki kekuatan untuk membuat segalanya lebih baik dan membantu membuat seluruh negara merasa seolah-olah ada sesuatu yang harus diubah.
"Saya juga berharap kalian bisa berharap meski kalian merasa marah," katanya.
"Kalian telah mengomunikasikan rasa yang paling penting yang sama kuatnya dan bersifat transformatif seperti apa yang saya lihat dalam beberapa tahun terakhir."
Sementara itu, seorang ajudan Obama mengatakan bahwa mantan presiedn AS itu berencana mengangkat kematian George Floyd selama acara tersebut.
Obama juga ingin menekankan pentingnya memastikan bahwa momen ini menjadi satu untuk perubahan nyata.
Dan bahwa protes di seluruh AS akan mengarah pada kebijakan baru.
Sepanjang acara, Obama mengaitkan pula dengan sejarah perbudakan dan diskriminasi terhadap kulit hitam selama 400 tahun lamanya di AS.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pidato Obama Menyentuh Hati Kaum Muda Kulit Hitam AS: Kalian dan Hidup Kalian Berarti"
Penulis : Miranti Kencana Wirawan