Merasa Berat Mengakhiri PSBB di Surabaya Raya, Khofifah Sebut Bisa Lebih Berbahaya ketimbang Jakarta

Dengan diakhirinya PSBB ini, Khofifah memperkirakan Surabaya Raya menjadi daerah yang berbahaya, bahkan lebih bahaya ketimbang DKI Jakarta.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Gubernur jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. 

Dalam rapat tersebut, dr Windhu Purnomo sebagai pakar epidemiologi Unair menjelaskan kondisi saat ini belum aman untuk mencabut PSBB.

"Kita mengundang perwakilan kabupaten dan kota. Kemudian dr Windhu yang mengomandani Tim Epidemiologi FKM Unair menjelaskan bahwa sesungguhnya Surabaya belum aman, Gresik belum aman, Sidoarjo belum aman," jelasnya.

Pakar Epidemiologi Sudah Prediksi Kasus Harian Tertinggi Covid-19 di Indonesia, Hari Ini Capai 1.043

TES SWAB - Petugas mobil PCR melakukan persiapan tes swab kepada 200 warga Kalirungkut, Medokan Ayu, Tenggilis dan Gunung Anyar di Utara Kecamatan Rungkut, Senin (1/6). Sebanyak 600 warga, Senin (1/6)  melakukan pemeriksaan swab dengan 2 tim mobil PCR bantuan BNPB yang melakukan pemeriksaan di 3 tempat (RS BDH, RSI A Yani dan di Utara Kecamatan Rungkut). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
TES SWAB - Petugas mobil PCR melakukan persiapan tes swab kepada 200 warga Kalirungkut, Medokan Ayu, Tenggilis dan Gunung Anyar di Utara Kecamatan Rungkut, Senin (1/6). Sebanyak 600 warga, Senin (1/6) melakukan pemeriksaan swab dengan 2 tim mobil PCR bantuan BNPB yang melakukan pemeriksaan di 3 tempat (RS BDH, RSI A Yani dan di Utara Kecamatan Rungkut). SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Ia menyinggung kondisi di ketiga wilayah tersebut bahkan lebih parah daripada DKI Jakarta yang kurvanya sudah mulai melandai.

"Sebaiknya bersabar dulu, dengan data misalnya attack rate-nya masih 94,1. Bahkan lebih tinggi dari Jakarta hari ini," ungkap Khofifah.

Meskipun begitu, Khofifah menyinggung angka transmisi di Surabaya sudah cukup membaik dan menjadi optimisme bersama.

"Kemudian ada optimisme, memang. Artinya rate of transmission-nya Surabaya 1,0," jelas Khofifah.

"Optimisme ini sesungguhnya bisa menjadi pendorong upaya pendisiplinan yang lebih ketat," tambahnya.

Ia memaparkan transmission rate di Gresik sempat mencapai angka 0,3.

Melihat angka tersebut, Khofifah menyebutkan Pemda Gresik sempat optimis dapat mulai memasuki new normal.

"Mereka pada tanggal 21-26 Mei, selama 6 hari itu sudah di bawah 1," jelas Khofifah.

"Waktu itu kita berharap kalau sudah di bawah 1, sesungguhnya sudah siap untuk memasuki new normal," lanjutnya.

Meskipun begitu, setelah lebaran angka kasus baru kembali naik.

"Tetapi pascalebaran, di tiga daerah ini mengalami kenaikan. Itu yang menjadikan rate of transmission naik, angka-angka juga naik," kata Khofifah.

"Tapi pakar Epidemiologi tadi kembali menjelaskan bahwa ini belum aman," tambahnya.

Pandemi Covid-19, Arab Saudi Pertimbangkan Wacana Batasi Kuota Jemaah Haji Hanya 20 Persen

Gading Marten Ungkap Kriteria Sosok Pengganti Gisella Anastasia: Pertama, Sayang Gempi!

Ditanya soal Kabar SBY, Agus Harimurti Yudhoyono: Alhamdulillah, Pepo Sehat dan Masih Beraktivitas

Cabut Izin yang melanggar

Halaman
1234
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved