WHO Keluarkan Pernyataan Membingungkan soal OTG Covid-19, Begini Duduk Perkara dan Klarifikasinya

Orang yang tidak menunjukkan gejala tetap dapat menyebarkan virus corona Covid-19, baik nantinya mereka merasa sakit atau tidak.

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Pasien orang tanpa gejala (OTG) dan pasien reaktif hasil rapid test Covid-19 melakukan senam pagi bersama relawan dan tenaga medis di Rumah Singgah Karantina Covid-19, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (27/5/2020). Rumah Singgah Karantina Covid-19 ini merawat 33 pasien OTG Covid-19 dan 12 orang reaktif hasil rapid test. 

Namun beberapa penelitian telah memperkirakan bahwa OTG - baik yang asimtomatik (tidak menunjukkan gejala) atau presimtomatik (belum menunjukkan gejala) - merupakan penyebab separuh penularan dari total kasus yang ada.

Menurut para ahli, ini yang menyebabkan virus sangat sulit ditangani.

Sebagai contoh, mengisolasi orang yang sakit tidak mencegah kemungkinan mereka menularkan virus ke orang lain.

Beberapa studi pemodelan telah mengasumsikan penularan asimtomatik yang cukup luas.

"WHO membuat gaduh setelah mengatakan bahwa pasien tanpa gejala jarang menularkan penyakit ini," sebuah email dari Harvard Global Health Institute mengatakan pada Selasa lalu.

"Semua bukti terbaik menunjukkan bahwa orang tanpa gejala dapat dan dengan mudah menyebarkan SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19," imbuh keterangan Harvard.

Faktanya, beberapa bukti menunjukkan bahwa orang mungkin paling menular pada hari-hari sebelum mereka menjadi simtomatik yaitu, pada fase presimptomatik ketika mereka merasa baik, tidak memiliki gejala, tetapi mungkin bisa menularkan sejumlah virus ke orang lain.

Ini artinya, orang yang tidak menunjukkan gejala tetap dapat menyebarkan virus, baik nantinya mereka merasa sakit atau tidak.

Hal inilah kenapa menggunakan masker dan menjaga jarak sangat penting dalam membatasi transmisi.

Kata Yunarto Wijaya soal Peluang Sandiaga Uno dan AHY di Pilpres 2024: Yang Dicari Sosok Unik

Soal Kasus Novel Baswedan, Istana: Presiden Tak Bisa Intervensi, Cuma Bisa Imbau Hukum Ditegakkan

Kuasa Hukum Terdakwa Penyiraman Air Keras Novel Baswedan Minta Kliennya Dibebaskan, Mengapa?

Pentingnya mengetahui rute penularan

Mengetahui rute penularan virus corona sangat penting dilakukan.

Hal ini membantu pakar kesehatan mengembangkan strategi yang tepat untuk memerangi virus.

Pada konferensi yang diadakan WHO pekan lalu, para pejabat menekankan hingga saat ini para ahli masih terus mempelajari lebih banyak tentang virus corona baru dan bagaimana penyebarannya.

Banyak negara telah menunjukkan bahwa taktik terbaik untuk mengatasi pandemi adalah mengisolasi kasus, melacak kasus, dan mengkarantina orang yang telah melakukan kontak dengan orang terinfeksi.

Selain itu, menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan mengenakan masker juga penting dilakukan.

"Langkah-langkah itu tidak bisa menghentikan semua transmisi, tapi yang kita lakukan adalah menekan transmisi," kata Mike Ryan, kepala program darurat WHO dalam acara yang sama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Duduk Perkara Pernyataan Membingungkan WHO soal OTG Corona"
Penulis : Gloria Setyvani Putri

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved