Hanya Dua Pekan setelah Catatkan 3 Juta Kasus, Kini Kasus Infeksi Covid-19 di AS Tembus Angka 4 Juta

Kasus infeksi Covid-19 di AS mencapai angka 4 juta hanya dalam waktu dua minggu setelah kasus di negara itu menyentuh angka 3 juta.

thejournalofmhealth.com
ILUSTRASI tes swab Covid-19. 

TRIBUNPALU.COM - Kasus infeksi virus corona Covid-19 di dunia masih terus meningkat.

Amerika Serikat pun menjadi episenter dengan angka kasus infeksi Covid-19 yang tercatat tertinggi di dunia.

Penambahan kasus infeksi Covid-19 di AS pun terjadi begitu cepat.

Pada Kamis (23/7/2020) waktu setempat, angka kasus Covid-19 terkonfirmasi di negara tersebut telah menembus 4 juta.

Amerika Serikat Jadi Episenter Covid-19, Donald Trump Bersumpah Tak Akan Wajibkan Warga Pakai Masker

Janji Joe Biden: Amerika Serikat Akan Kembali ke WHO Jika Dirinya Menjabat Presiden

Dikutip TribunPalu.com dari laman Business Insider, kasus Covid-19 di AS mencapai angka 4 juta hanya dalam waktu dua minggu setelah kasus di negara itu menyentuh angka 3 juta.

Menurut situs John Hopkins University, setidaknya ada 4.021.000 kasus Covid-19 yang tercatat di Amerika Serikat pada Kamis kemarin.

Sementara, CNN melaporkan bahwa kasus Covid-19 di negara yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump itu mencapai angka tiga juta pada 8 Juli 2020 lalu.

Tingkat penularan virus bernama ilmiah SARS-CoV-2 di AS terus meningkat sejak awal pandemi.

Hanya butuh 99 hari setelah kasus pertama dilaporkan pada 2 Januari 2020 lalu bagi Amerika untuk mencapai 1 juta kasus.

Kemudian, 43 hari setelah itu, angka kasus Covid-19 di Amerika Serikat mencapai 2 juta.

Dan hanya dalam 28 hari setelahnya, angka kasus Covid-19 di AS menyentuh 3 juta.

Update Covid-19 Indonesia Jumat 24 Juli 2020: Tambah 1.761 Kasus Baru & 1.781 Pasien Sembuh Hari Ini

Wakil Wali Kota Solo, Achmad Purnomo Positif Terinfeksi Virus Corona

Kisah Siswa SMP di Rembang: Tetap ke Sekolah Meski Sendirian di Kelas karena Tak Miliki Smartphone

Per Kamis kemarin, hampir 144.000 kasus kematian terkait virus corona Covid-19 juga tercatat.

Model utama yang digunakan untuk mengestimasi dampak wabah virus corona di Amerika Serikat kini menunjukkan, akan ada 219.864 kasus kematian pada 1 November 2020 mendatang, berdasarkan tren saat ini.

Sementara itu, Rabu (22/7/2020) lalu menjadi hari kedua Amerika Serikat mencatatkan angka kematian lebih dari 1.100 kasus secara berturut-turut.

Waktu terakhir jumlah kasus kematian akibat Covid-19 yang tercatat lebih dari 1.000 kasus di AS terjadi pada bulan Mei lalu.

Donald Trump: ''Jika Tes Dihentikan, Angka Kasus Infeksi Covid-19 di Amerika Serikat Cuma Sedikit''

Kasus infeksi virus corona Covid-19 di Amerika Serikat masih menduduki posisi tertinggi di dunia.

Naiknya jumlah kasus infeksi Covid-19 di negara adidaya itu turut mendapat tanggapan dari Presiden AS Donald Trump.

Namun, menurut Donald Trump, kenaikan angka kasus infeksi Covid-19 di negaranya disebabkan oleh banyaknya jumlah tes yang dilakukan.

Dikutip TribunPalu.com dari laman independent.co.uk, Donald Trump tidak menyebut kenaikan itu disebabkan oleh adanya tekanan terhadap para pemimipin negara bagian untuk membuka kembali atau pelonggaran perekonomian.

"Jika kami menghentikan tes sekarang, kami bakal punya jumlah kasus yang jauh lebih sedikit, kalau pun itu ada," kata Donald Trump pada Senin (15/6/2020) dalam sebuah acara di Gedung Putih.

Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, yang menyebabkan COVID-19, di Kebun Mawar Gedung Putih pada 14 April 2020, di Washington, DC.
Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tentang virus corona baru, yang menyebabkan COVID-19, di Kebun Mawar Gedung Putih pada 14 April 2020, di Washington, DC. (MANDEL NGAN / AFP)

Sejumlah negara bagian mencatat adanya kenaikan jumlah orang sakit yang harus dirawat di rumah sakit sejak pandemi Covid-19 bermula.

Jumlah ini juga terus meningkat seiring dilakukannya langkah-langkah pembukaan kembali perekonomian.

Namun, Presiden AS Donald Trump dan jajarannya menyangkal tekanan terhadap para pemimpin negara bagian untuk melakukan pelonggaran-lah yang menyebabkan kenaikan kasus infeksi Covid-19.

Masih menurut media yang sama, kata-kata yang dilontarkan pada hari Senin ini merupakan pernyataan aneh terbaru Donald Trump tentang tes atau pengujian Covid-19 di Amerika Serikat.

Donald Trump telah beberapa kali mengeluarkan pernyataan atau pesan yang tidak konsisten.

Ia pernah menyebut bahwa Amerika Serikat telah melakukan lebih banyak pengujian ketimbang negara lain.

Namun di sisi lain, ia juga mengeluhkan tingginya angka infeksi dan kematian akibat Covid-19 yang tercatat disebabkan oleh rendahnya jumlah tes yang dilakukan.

Sementara itu, Wakil Presiden AS Mike Pence yang ikut bergabung dengan Presiden AS Donald Trump di acara yang sama juga melontarkan hal yang sama.

Mike Pence menyebut tingginya kasus infeksi Covid-19 di Amerika Serikat disebabkan oleh tingginya jumlah tes yang dilakukan.

Mike Pence yang juga menjabat sebagai kepala gugus tugas virus corona di Gedung Putih mengklaim telah menjalankan progress yang ajek/stabil dalam menangan wabah ini.

Seperti Donald Trump, Mike Pence mengatakan kenaikan angka kasus infeksi Covid-19 di Amerika Serikat juga disebabkan oleh "meningkatnya jumlah tes secara dramatis."

Di waktu yang sama, Presiden AS Donald Trump tidak menunjukkan indikasi menunda kampanye yang dijadwalkan pada Sabtu (20/6/2020) mendatang di Tulsa, Oklahoma.

Hal ini menyebabkan direktur kesehatan publik dan sejumlah pihak di wilayah itu khawatir.

Sebab, kasus infeksi virus corona di sana terus meningkat.

Sehingga, kampanye yang rencananya akan dilakukan di dalam ruangan (indoor) dikhawatirkan malah memperburuk kenaikan kasus tersebut.

"Kami akan memberitahukan tentang ke mana tujuan kami, dan dari mana kami datang," kata Donald Trump.

Pernyataan ini hanya mencerminkan sekelebat tentang pesannya mengenai kampanye yang akan ia lakukan selama lima hari di negara bagian yang didominasi oleh pendukung Partai Republik (red state) itu.

"Kami sudah punya daftar hot spot, seperti yang kalian sebutkan," kata Presiden AS Donald Trump, mengacu pada tempat-tempat yang memiliki angka infeksi Covid-19 yang tinggi atau terus meningkat.

"Kami akan mengurusnya," lanjutnya.

Namun, Presiden AS Donald Trump tidak menjelaskan bagaimana cara mengurus atau meng-handle kampanye di tempat dengan angka infeksi Covid-19 yang tinggi tersebut.

(TribunPalu.com/Rizki A.)

Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved