Thomas Uber Cup 2020
Sempat Terancam karena Tak Dapat Dana Pemerintah, Badminton Denmark Tetap Gelar Thomas Uber Cup 2020
Sempat terancam batal karena tak mendapat sokongan dana pemerintah, Badminton Denmark akhirnya bisa melaksanakan Thomas Uber Cup 2020.
TRIBUNPALU.COM - Beberapa hari yang lalu Badminton Denmark mengumumkan adanya ancaman yang bisa saja mengganggu bahkan membatalkan gelaran Thomas Uber Cup 2020 dan Denmark Open 2020.
Akibat ancaman pandemi Covid-19, Badminton World Federation (BWF) juga bisa saja membatalkan Thomas Uber Cup 2020 jika keadaan pandemi belum memungkinkan.
Thomas Uber Cup 2020 akan menjadi gelaran perdana setelah semua turnamen batal digelar seusai ajang All England 2020 dihelat pada pertengahan Maret lalu.
Ajang beregu yang dijadwalkan pada 3-11 Oktober di Aarhus, Denmark itu masih harus mempertimbangkan faktor penting lainnya.

• Tak Cukup dengan Protokol Kesehatan dan Pelonggaran, Ancaman Ini Bisa Batalkan Thomas Uber Cup 2020
Diwartakan sport.tv2.dk pada Rabu (12/8/2020), Direktur Badminton Denmark, Bo Jensen mengaku akan tetap mempejuangkan dua turnamen itu.
"Kemungkinan besar kami akan bisa menjalankan Thomas Uber Cup 2020 dan Denmark Open seperti yang direncanakan pada awal Oktober," kata Bo Jensen.
Lebih lanjut, pihaknya terus mempersiapkan alternatif untuk menghadapi skenario terburuk agar gelaran dua turnamen penting itu tetap berlangsung.
"Badminton Denmark terus bekerja dengan skenario terburuk terkait virus corona di seluruh dunia. Namun, tidak ada skenario alternatif yang berisi pembatalan Thomas Uber Cup 2020 atau Denmark Open," lanjutnya.
• Sikki Reddy dan Fisioterapisnya Positif Covid-19, Banyak Atlet Nasional India Lakukan Kontak Dekat
Saat ini, Badminton Denmark sedang mendiskusikan soal kedua turnamen itu bersama BWF.
Pihaknya juga mengikuti dengan cermat bagaimana perkembangan virus corona di dunia.
Alasan bersikerasnya Badminton Denmark tak lain adalah soal finansial para pemain yang terdampak akibat pembatalan turnamen yang cukup panjang.
"Sangat penting untuk segera memulai turnamen bulutangkis internasional. Karena hal tersebut memiliki konsekuensi besar dalam olahraga serta kondisi keuangan para pemain. Federasi juga turut terimbas dari pembatalan turnamen dalam jangka panjang ini," tutur Bo Jensen.

• Tim Indonesia Bertabur Atlet Papan Atas, Pemain Malaysia Akui Kekuatan Ginting Cs di Thomas Cup 2020
Ia juga mengatakan, turnamen di Denmark bisa digelar jika seluruh partisipan yang terlibat benar-benar memperhatikan protokol kesehatan selama turnamen berlangsung.
Namun, ancaman terbesar dari gelaran Thomas Uber Cup 2020 adalah jika Badminton Denmark tidak mendapatkan dukungan finansial dari pemerintah setempat.
Tentu saja, Bo Jensen mengakui jika Denmark juga mengalami masalah ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Sehingga, jika Badminton Denmark tidak ada sokongan dana dari pemerintah, mungkin pihaknya memilih untuk membatalkan kompetisi Thomas Uber Cup 2020 itu.
Sebab, Badminton Denmark juga tidak ingin mendapatkan ancaman defisit jika situasi finansial kurang memadai.
"Kami dapat menggunakan dana bantuan sampai batas tertentu, tetapi dengan acara besar di cabang olahraga bola tangan dan bulutangkis. Dana kompensasi saat ini tidak menutupi biaya dan defisit yang kami alami," ujar Bo Jensen.

• Jadwal Laga Thomas Uber Cup 2020, Indonesia: Tim Putra Berpeluang Besar, Tim Putri di Grup Neraka
Tak hanya soal finansial, ia juga berharap agar pemerintah Denmark mulai melonggarkan aturan pembatasan agar peserta Thomas Uber Cup 2020 bisa berpartisipasi sepenuhnya.
"Jika pemerintah dan pihak berwenang terus melihat bahwa kami masih memperhitungkan Covid-19, mereka juga perlu melonggarkan beberapa aturan atau memperkuat soal keuangan," lanjutnya.
Bagi Bo Jensen hal tersebut akan membuat turnamen berjalan lancar.
"Dengan begitu, kami juga dapat melaksanakan turnamen dengan cara yang sehat secara finansial," pungkasnya.
Tetapi, nasib Thomas Uber Cup 2020 masih berada di ujung tanduk.
Faktor pembatasan yang masih ketat dan melemahnya ekonomi Denmark akan menjadi tantangan yang berat bagi asosiasi Badminton Denmark untuk tetap menggelar turnamen.

• BREAKING NEWS: Hasil Drawing Thomas Uber Cup 2020, Tim Putra dan Putri Indonesia Dapat Grup Aman?
Menanggapi pemberitaan tersebut, sedikit angin segar datang dari pengurus Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Badminton Denmark telah mendapatkan dukungan finansial dari pemerintah sehingga Thomas Uber Cup 2020 tetap bisa terselenggara.
Hal itu dikabarkan oleh PP PBSI Subid Hubungan Luar Negeri, Bambang Roedyanto dalam cuitan Twitternya, Jumat (14/8/2020).
"TUC tetap diadakan di Denmark, disupport sama pemerintah....walaupun ada berita kemarin," cuit @RudyRoedyanto.
Kabar baik itu juga disampaikan oleh Yuni Kartika selaku Kepala Bidang Humas PBSI.
Melalui cuitannya, Yuni Kartika menyampaikan ada enam turnamen yang harus dibatalkan sepanjang September dan awal Oktober.
"Ini dia update dari release @bwfmedia ttg Tournament Badminton yg batal di tahun 2020.
Sudah 6 tournament in total!!
Tapi utk sementara Thomas & Uber Cup di bulan Oktober masih ON krn kabarnya government Denmark memdukung utk terlaksananya event tsb.
Gmn menurut kalian Guys?," tulis @YuniKartika73, Jumat (14/8/2020).
Sementara, meski hasil drawing sudah didapatkan Indonesia, PBSI belum merilis nama anggota Tim Thomas maupun Tim Uber yang akan berjuang di Denmark.
Sebab, pengumpulan nama tersebut harus dipikirkan secara matang dan masih ada waktu sekitar satu bulan untuk mendaftarkan peserta pada 18 September mendatang.
(TribunPalu.com/Isti Prasetya)