Bioskop di Jakarta akan Dibuka, Satgas Covid-19: Penonton Dilarang Makan, Tidak Miliki Penyakit
Di tengah merebaknya pandemi virus corona Covid-19, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana untuk kembali membuka bioskop.
"Dan jarak antara kursi juga dilakukan dengan baik sehingga berjarak, sehingga tidak terjadi kontak antara pengunjung, begitu juga tidak ada kontak dengan para petugas yang bekerja," katanya.
Soal tiket, Wiku menyebut polanya harus diubah dari yang konvensional menjadi online atau daring.
"Dan tentunya data-data juga akan masuk dalam rangka potensi apabila terjadi sesuatu bisa dilakukan tracing dengan baik," kata Wiku.
"Kita ingin memastikan seluruh prosesnya dilakukan secara bertahap, bertanggung jawab, dan transparan sehingga betul-betul pembukaan ini aman untuk kepentingan masyarakat luas. Dan kami akan selalu mendampingi bersama dengan Pemerintah daerah agar semuanya dapat dilaksanakan dengan baik," pungkas Wiku.

• Aturan-aturan Baru di Bioskop Saat Kembali Beroperasi, Tiket Hanya Bisa Dipesan Online
• Bioskop di Jakarta akan Kembali Dibuka di Tengah Pandemi, Anies Baswedan Ingatkan Masker dan 3M
Tingkatkan Imun
Menurut Satgas Covid-19, pembukaan bioskop bisa meningkatkan imunitas masyarakat.
"Perlu kami sampaikan bahwa bioskop dan sinema memang memiliki karakteristik penting dan kontribusi penting terutama dalam memberikan hiburan kepada masyarakat, karena imunitas masyarakat juga bisa meningkat karena bahagia atau suasana mental fisik dari para penonton dan masyarakatnya juga ditingkatkan. Bioskop sinema salah satu kontributor untuk itu dalam rangka menghadapi Covid-19," kata Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (26/8/2020).
Wiku mengatakan ada beberapa pertimbangan dari kesehatan yang perlu diperhatikan dengan ketat dalam rangka pembukaan bioskop dan sinema ini di Indonesia. Dalam konteks Satgas, pembukaan kegiatan sosial melalui proses yang panjang
"Pertama adalah harus melakukan prakondisi dimana dalam prakondisi ini dipastikan tentang kesiapan tentang fasilitas itu sendiri, dari kesiapan fasilitas pendukungnya, dan juga dalam penyelenggaraan dan masyarakat itu sendiri," lanjutnya.
Yang kedua, dikatakan Wiku, juga harus melihat dari aspek timing
"Tentunya tidak semua sama waktunya untuk memastikan bahwa setiap yang dilakukan betul-betul dengan perhitungan yang sangat matang," katanya.
Wiku lalu mengatakan bahwa hal tersebut harus melihat prioritasnya, baik prioritas sektor maupun prioritas dalam konteksnya adalah fasilitas mana yang dibuka.
"Tentunya semuanya dilakukan dengan proses simulasi dan penyiapan yang matang dan selalu berkoordinasi," katanya.
Simulasi tersebut, dikatakan Wiku, menyangkut penerapan protokol kesehatan di lokasi, baik soal menjaga jarak hingga pembatasan usia pengunjung yang datang ke bioskop.
"Kita ingin memastikan seluruh prosesnya dilakukan secara bertahap, bertanggung jawab, dan transparan sehingga betul-betul pembukaan ini aman untuk kepentingan masyarakat luas. Dan kami akan selalu mendampingi bersama dengan Pemerintah daerah agar semuanya dapat dilaksanakan dengan baik," pungkasnya.
• Kasus Konten Klaim Obat Covid-19, Anji Manji Bakal Kembali Jalani Pemeriksaan Tambahan
• Rekonstruksi Pembakaran Mobil Via Vallen: Pelaku Senyam-senyum Seolah Tak Bersalah, Keluarga Geram
• Tidak Diberikan Secara Serentak, Data Bantuan Subsidi Gaji Akan Dicicil BPJS Ketenagakerjaan
