Beredar Isu Pangkalan Militer China akan Dibangun di Indonesia: Kata DPR RI hingga Sikap Tegas Menlu
Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebut China berupaya mengembangkan jaringan logistik militer di kawasan Samudra Hindia.
TRIBUNPALU.COM - Belum lama ini, beredar sebuah kabar yang menyebut pangkalan militer China akan dibangun di sejumlah wilayah Samudra Hindia, termasuk Indonesia.
Kabar tersebut datang dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat.
Departemen Pertahanan AS mengungkapkan militer China berusaha membangun jaringan logistik yang mencakup sebagian besar wilayah Samudra Hindia.
Pentagon membeberkan data ini dalam laporan tahunan kepada Kongres AS yang berisi peta kekuatan militer China.
Laporan setebal 200 halaman berjudul “Perkembangan Militer dan Keamanan Republik Rakyat China 2020” itu menjelaskan kemungkinan China menjadikan Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia, Pakistan, Sri Lanka, dan negara-negara lain di Afrika dan Asia Tengah sebagai lokasi fasilitas logistik militer.
Lalu bagaimana reaksi Pemerintah dan berbagai tanggapan mengenai kabar itu?
• Angkot yang Ditumpangi Saat Menuju KPU Mogok, Bakal Calon Bupati Cianjur Turun dan Ikut Mendorong
• Kisah Pasangan Suami Istri di Samarinda: Diusir dari Kos, Tinggal di Gerobak Sampah Bersama Bayinya
• Bupati Petahana Halmahera Timur Meninggal Sesaat Setelah Mendaftar untuk Pilkada di KPU
Kata Purnawirawan Jenderal TNI
Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin mengatakan potensi pembangunan fasilitas logistik militer PLA di Indonesia, mungkin saja terjadi.
Namun, ia menekankan bahwa hal tersebut berlawanan dengan prinsip utama politik luar negeri Indonesia yang menganut politik luar negeri bebas aktif.
"Pendirian pangkalan militer negara asing dengan negara lain hanya mungkin dilakukan dengan kerjasama aliansi pertahanan penuh. Meskipun demikian, sistem aliansi pertahanan tersebut tidak dimungkinkan dalam konteks politik luar negeri bebas aktif kita," kata Anggota Komisi I DPR Ri itu kepada wartawan, Kamis (3/9/2020).
Politikus PDI Perjuangan (PDIP) itu menjelaskan beberapa hal yang harus dipahami.
Menurutnya, isu tersebut berdasarkan laporan Tahunan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) kepada Kongres pada 2 September 2020.
"Pertama, pemberitaan tersebut sebagian besar didasarkan pada Dokumen Laporan Tahunan Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) kepada Kongres pada 2 September 2020," ujarnya.
Berdasarkan dokumen tersebut, kata Hasanuddin, pada halaman 198-199 tercantum analisa Pentagon bahwa PLA (Militer China) yang mempertimbangkan untuk membangun fasilitas dukungan logistik untuk PLA di beberapa negara seperti di Myanmar, Thailand, Singapura, Indonesia Pakistan, Sri Lanka, United Arab Emirates, Kenya, Sisilia, Tanzania, Angola, dan Tajikistan.
"Kemungkinan ini merujuk pada adanya pangkalan logistik PLA di Djibouti yang diresmikan pada tahun 2017 dan dioperasikan angkatan laut PLA," ucapnya.
Ia menambahkan, Pemerintah China sendiri mengklaim bahwa pangkalan di Djibouti tersebut dibuat untuk mendukung misi perdamaian PBB di Afrika.
• Soroti Paslon Pilkada yang Kumpulkan Massa Saat Daftar ke KPU, Mendagri: Masyarakat Jadi Pesimis
• Sebaran COVID-19 di Indonesia: Ada 3.269 Kasus Baru Tersebar di 32 Provinsi per 4 September 2020
Tidak Perlu Dibesar-besarkan
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi NasDem Hillary Brigita Lasut mengaku pihaknya belum mendapat informasi mengenai isu tersebut.
"Saya baru mendengar tentang ini, dan belum ada informasi apapun atau diskusi apapun mengenai hal ini," ujar Hillary, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (4/9/2020).
Menurut Hillary, saat ini semua pihak termasuk Komisi I DPR RI tengah fokus pada pemulihan kesehatan bagi yang terpapar Covid-19, upaya pengobatan serta vaksinasi, juga pemulihan ekonomi di Indonesia.
"Komisi I belum pernah dan tidak ada tanda-tanda untuk membahas hal ini. Jadi menurut saya tidak perlu dibesarkan dan dibiarkan jadi kesempatan buat pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk memprovokasi masyarakat," jelas Hillary.
"Yang pernah dibahas adalah untuk kerja sama dalam pemberantasan Covid-19. Jadi netizen harus smart juga, bisa menelaah. Kalau memang ada seperti itu pasti harus di bahas di Komisi I dan saya bisa memastikan sampai saat ini tidak ada pembahasan seperti itu," imbuhnya.
• ICW Nilai Firli Bahuri Tidak Cocok Jadi Ketua KPK: Dia Enggan Berhadapan dengan Media
Tegas Menolak
Pemerintah Republik Indonesia (RI) secara tegas menolak wilayah NKRI dijadikan pangkalan militer negara manapun, termasuk China.
Hal tersebut ditekankan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi sesuai prinsip politik luar negeri Indonesia.
“Wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun,” tegas Menlu RI Retno Marsudi dalam konferensi pers, Jumat (4/9/2020).
Jubir Kementerian Luar Negeri, Teuku Faizasyah, menambahkan menanggapi isu Laut China Selatan, Indonesia mengingatkan negara-negara untuk dapat menahan diri dan menghindari timbulnya ketegangan yang menyebabkan instabilitas di kawasan.
“Indonesia menggarisbawahi Laut China Selatan harus menjadi laut perdamaian dan juga menggarisbawahi pemanfaat Laut China Selatan harus senantiasa berpedoman pada Unclos,” ujarnya.
Sebelumnya, laporan Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menyebut China berupaya mengembangkan jaringan logistik militer di kawasan Samudra Hindia.
Laporan Pentagon ‘Military and Security Development Involving the People’s Republic of China 2020’ itu menyebut Indonesia menjadi satu di antara lokasi fasilitas militer China.
• Disindir Donald Trump karena Pakai Masker, Joe Biden: Presiden Berkewajiban Memberi Contoh

Bukan hanya Indonesia, negara lain juga disasar seperti Myanmar, Thailand, Singapura, Pakistan, Sri Lanka, Uni Emirat Arab, Kenya, Seychelles, Tanzania, Angola, Tajikistan, Namibia, Vanuatu dan Kepulauan Solomon.
Bahkan Kamboja disebut sudah menandatangani perjanjian rahasia yang memungkinkan militernya dipakai China.
Kembali Menlu Retno menegaskan bahwa wilayah Indonesia tidak dapat dan tidak akan dijadikan basis atau pangkalan maupun fasilitas militer bagi negara manapun.
(Tribunnews.com/Chrysnha, Chaerul Umam, Vincebtius Jyestha, Larasati Dyah Utami)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Isu Dibangun Pangkalan Militer China di Indonesia: Ini Kata Pensiunan TNI hingga Sikap Tegas Menlu