Ahok Ngamuk Saat Baca Tunjangan Rumah DPRD DKI Rp 110 Juta, Ima Mahdiah: Gaji Rp 73 Juta Per Bulan
Ahok mengaku marah saat baca rencana kenaikan tunjangan DPRD DKI Jakarta, anggota muda Ima Mahdiah diminta publikasikan semua data di media sosial.
TRIBUNPALU.COM - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut bersuara dengan beredarnya rumor kenaikan gaji anggota DPRD DKI Jakarta.
Ahok merasa kegaduhan soal rencana kenaikan tunjangan DPRD DKI Jakarta pada 2021 terjadi karena anggota dewan tidak transparan dan menunjukkan gajinya di laman pribadi masing-masing.
Tak hanya sendirian, Ahok pun memanggil mantan stafnya, yang kini menjadi anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Ima Mahdiah, untuk melakukan klarifikasi soal rumor tersebut.
Ima Mahdiah secara blak-blakan sebagai anggota muda menjabarkan gajinya selama satu bulan.
Baca juga: Yunarto Wijaya Bereaksi Soal Usulan Kenaikan Gaji DPRD Jakarta Sampai Rp 8,38 M Setahun: Hidup PKS!
Hal itu diungkapkan oleh Ima Mahdiah dalam vlog yang diunggah dalam kanal YouTube Panggil Saya BTP yang tayang pada Minggu (6/12/2020).
Video tersebut menduduki trending ke-19 YouTube Indonesia hingga artikel ini dibuat.
Ahok mengaku geram dan emosi saat mendengar rumor rencana kenaikan tunjangan DPRD DKI Jakarta pada 2021 menjadi Rp 8,38 miliar dalam setahun.
"Ima, saya minta kamu datang karena ini masalah anggaran APBD. Jujur saja masalah anggaran APBD DKI ini merusak, membuat kemarahan rakyat," kata Ahok.
Menurut Ahok, Ima Mahdiah adalah saksi saat ia terlibat konflik dengan pihak sesama parpolnya saat itu.
Politisi muda itu juga yang digadang-gadang Ahok untuk menjadi representatif Ahok dalam forum DPRD DKI Jakarta.
Baca juga: Sudjiwo Tedjo Tanggapi DPRD Jakarta yang Minta Naik Gaji saat Pandemi: Mungkin Bukan Buat Mereka
"Kamu tahu persis waktu saya ribut dan berantem dengan sesama orang partai. Saya ngotot sampai dikatain anjing. Saya balas saja, saya memang anjing penjaga uang warga Jakarta," ungkap Ahok.
Lebih lanjut, Ahok mengaku tidak setuju jika ada kenaikan gaji dan tunjangan DPRD DKI Jakarta, terlebih dengan nominal yang cukup tinggi.
Menurutnya, rencana itu tidak tepat, mengingat situasi pandemi Covid-19 saat ini.
"Sekarang yang jadi persoalan, saya sampaikan kalau PAD DKI Jakarta turun. Kalau ada penghasilan turun, Kalau DPRD menaikkan penghasilan saya pun tidak suka. Itu nggak benar," tegasnya.
Ia pun mencecar Ima Mahdiah untuk membuka secara transparan soal gajinya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palu/foto/bank/originals/ahokima.jpg)