Ketua Umum FPI Sebut Rizieq Shihab Sedang Diungsikan Pasca-Insiden antara FPI dan Polisi
Terkait lokasi tepat keberadaan Rizieq Shihab, Ketua Umum FPI Ahmad Shabri Lubis merahasiakannya demi menjaga keamanan pemimpin FPI tersebut.
TRIBUNPALU.COM - Setelah terjadinya insiden antara Front Pembela Islam (FPI) dan anggota kepolisian Polda Metro Jaya pada Minggu (6/12/2020) dini hari, keberadaan sang pimpinan besar FPI Rizieq Shihab dirahasiakan.
Ketua Umum FPI, Ahmad Shabri Lubis, mengatakan Rizieq Shihab saat ini tengah diungsikan ke sebuah lokasi.
Padahal menurut jadwal, Rizieq seharusnya memenuhi panggilan Polda Metro Jaya pada Senin (7/12/2020) kemarin.
Namun, terkait lokasi tepat keberadaan Rizieq Shihab, Shabri merahasiakannya demi menjaga keamanan pemimpin FPI tersebut.
"Untuk lokasi IB HRS, demi alasan keamanan dan keselamatan beliau beserta keluarga, maka kami tidak bisa sebutkan," ujar Shabri dalam keterangan tertulis, Senin, dikutip Tribunnews dari Kompas.com.
"Karena semalam jelas ada upaya penembakan terhadap rombongan beliau dan sampai saat ini masih enam orang laskar yang hilang diculik," imbuhnya.
Baca juga: KPU Bantah Ajakan Pasien Covid-19 Mencoblos ke TPS: Prosedurnya Bukan Seperti Itu
Baca juga: Respon Muhammadiyah, Komnas HAM, hingga Politikus Gerindra Pasca-Insiden antara FPI dan Polri
Baca juga: Sandiaga Uno Diterpa Isu Saat Positif Covid-19, Dokter Tirta: Jangan Semuanya Dituduh Skenario
Diketahui, Rizieq Shihab berada di lokasi pengadangan dan penyerangan yang terjadi di Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
Saat itu, Rizieq bersama keluarganya tengah dalam perjalanan menuju tempat pengajian subuh keluarga.
Dilansir Kompas.com, Shabri menuturkan mobil Rizieq kemudian diadang oleh orang tak dikenal (OTK).
Para OTK tersebut kemudian mengeluarkan tembakan kepada laskar FPI yang mengawal Rizieq sekeluarga.
"Dalam perjalanan menuju lokasi pengajian subuh keluarga tersebut, rombongan diadang oleh preman OTK (orang tak dikenal)," terang Shabri.
"Para preman OTK yang bertugas operasi tersebut mengadang dan mengeluarkan tembakan kepada laskar pengawal keluarga," imbuhnya.
Kronologi Versi Polisi
Berbeda dengan penjelasan FPI, polisi mengatakan mobil yang dikendarai laskar FPI terlebih dulu menabrak kendaraan polisi.
"Proses nabrak dulu berapa kali mobil kita ditabrak dan dipepet," jelas Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Tubagus Ade Hidayat, Senin, dikutip dari Kompas.com.
Setelah menabrak, laskar FPI kemudian mengarahkan senjata tajam dan pistol pada anggota kepolisian.
Meski begitu, Tubagus tidak menjelaskan secara rinci proses penyerangan itu.
"Perannya jelas ada dua mobil yang mepet kita yang akan dihentikan kita dan kemudian melakukan penyerangan."
"Ada yang menggunakan sajam dan menggunakan senpi," ungkapnya.
Lebih lanjut, Tubagus mengatakan ada barang bukti mengenai penyerangan laskar FPI terhadap polisi, yakni berupa rekaman suara.
“Juga ada bukti tentang Voice Note bagaimana sedemikian rupa direncanakan untuk dipancing di sana kemudian dipepet semua terdatakan atau ternyatakan dengan jelas di dalam Voice Note,” bebernya.
Baca juga: Pilkada Serentak 2020 Digelar Rabu Besok, Simak 16 Aturan Mencoblos di TPS Sesuai Protokol Kesehatan
Baca juga: Peristiwa Berdarah Rombongan Rizieq Shihab Versi FPI dan Polisi, Bukti Rekaman, IPW Desak Bentuk Tim
Kapolri Minta Tingkatkan Kewaspadaan
Pasca-terjadinya serangan yang melibatkan laskar FPI dan polisi, Kapolri Jenderal Idham Azis meminta anggotanya meningkatkan kewaspadaan.
Perintah tersebut disampaikan Idham Azis melalui Surat Telegram yang ditujukan untuk para Kapolda.
Dalam surat tersebut, tertulis ada dua kasus yang saat ini tengah terjadi, yakni pengrusakan mobil Ketua 212, Slamet Maarif, dan tewasnya enam laskar FPI akibat ditembak polisi.
Karena itu, Idham Azis meminta pengamanan di markas komando, pos polisi, asrama, dan rumah sakit Polri agar ditingkatkan.
Ia juga mengimbau agar anggotanya siap siaga.
"Tingkatkan pengamanan mako (markas komando), pos polisi, asrama, dan rumah sakit Polri."
"Berikan arahan kepada seluruh anggota agar mengenakan helm, rompi anti peluru, dan bersenjata," ujar Idham Azis, dikutip dari Warta Kota.
Tak hanya itu, Idham Azis juga meminta agar setiap orang yang masuk ke mako, asrama, pos polisi, diperiksa menggunakan metal detector, terutama untuk mereka yang masuk mengendarai kendaraan dan membawa barang.
"Kepada anggota yang bertugas di lapangan agar diingatkan supaya meningkatkan kewaspadaan dan buddy system baik pada saat patroli maupun di pos-pos polisi," kata Idham.
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Warta Kota, Kompas.com/Ihsanuddin/Muhammad Isa Bustomi)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Di Mana Rizieq Shihab setelah Insiden FPI dan Polisi? Ketum FPI Sebut sang Pemimpin Diungsikan