Media Asing Soroti Indonesia yang Datangkan Vaksin Covid-19 Sinovac: Pertaruhan yang Berisiko

Indonesia mendatangkan vaksin Covid-19 dari China, itu akan menjadi kesepakatan yang memiliki implikasi besar dan luas.

europeanpharmaceuticalreview.com
ILUSTRASI vaksin Covid-19. 

Namun, mayoritas vaksin Covid-19 akan datang dari pemasok China, termasuk Sinovac dan Sinopharm.

Hal tersebut diketahui berdasarkan proyek pelacakan vaksin Universitas Duke.

Baca juga: WHO Ingatkan untuk Tidak Berpuas Diri dengan Adanya Vaksin Covid-19: Jangan Lengah

Baca juga: Pedoman Baru Pemakaian Masker dari WHO: dalam Ruangan yang Ventilasinya Kurang Baik Pakai Masker

Baca juga: Sudah Ada Beberapa Vaksin Covid-19 di Dunia, Ini Alasan RI Pilih Vaksin Sinovac dari China

"Kerja sama vaksin dengan China adalah yang paling terkenal," kata Evan Laksmana, peneliti senior di Pusat Kajian Strategi dan Internasional yang berbasis di Jakarta.

"Itu menciptakan implikasi potensial di masa mendatang (dan) sejauh mana Indonesia akan sangat bergantung pada rantai pasokan medis China dalam jangka panjang," lanjutnya.

Per Rabu (9/12/2020), Indonesia yang memiliki lebih dari 270 juta penduduk mencatat 592.900 kasus infeksi Covid-19.

Dari angka tersebut, terdapat 18.171 kasus kematian dan 487.445 penderita Covid-19 dinyatakan sembuh.

Namun, dengan jumlah testing yang terbilang rendah, angka yang tercatat ini kemungkinan besar masih jauh lebih rendah daripada yang ada di lapangan.

Hubungan Indonesia dengan China dan AS - Permainan Keseimbangan yang Cerdik

China adalah mitra dagang utama Indonesia.

Sementara, Indonesia memiliki banyak proyek, termasuk jalur kereta berkecepatan tinggi, yang merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur Belt and Road di Beijing yang akan mencapai seluruh dunia.

Namun, hubungan tersebut memiliki masalah tersendiri.

Pada Januari 2020 lalu, Indonesia mengerahkan jet tempur dan kapal perang untuk berpatroli di Kepulauan Natuna setelah penjaga pantai dan kapal penangkap ikan China memasuki kawasan di tepi Laut China Selatan.

Sejak itu, Indonesia mengurangi responsnya, dan beralih ke protes diplomatik.

Sementara, Amerika Serikat juga memandang Indonesia sebagai mitra strategis utama.

Sebab, Indonesia dapat setidaknya mengurangi pengaruh China yang semakin besar dan pembangunan militer kontroversial di Laut China Selatan.

Baca juga: Rizieq Shihab dan 5 Orang Lainnya Jadi Tersangka, Ini Perjalanan Kasus yang Libatkan Pimpinan FPI

Baca juga: Dikenakan Pasal 160 dan 216 KUHP, Rizieq Shihab Terancam Hukuman 6 Tahun Penjara

Baca juga: Angka Kematian akibat Covid-19 di Indonesia Tinggi, Epidemiolog: Indikasi Pandemi Tak Terkendali

Halaman
123
Sumber: Tribun Palu
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved