Virus Corona
Pasien Covid-19 Sembuh Tapi Masih Positif Setelah Tes PCR, Ini Penjelasan Dokter Ahli
Pada Mei 2020 lalu, para ilmuwan di CDC Korea Selatan, mempelajari 285 orang yang sembuh dari Covid-19 dan dites masih menunjukkan positif COVID-19
TRIBUNPALU.COM - Pasien yang telah sembuh setelah beberapa pekan terinfeksi virus corona, kembali menunjukkan hasil tes PCR positif COVID-19.
Kondisi ini dialami sejumlah pasien Covid-19.
Lantas, apakah pasien COVID-19 ini masih bisa menularkan virus corona?
"Orang yang sudah sembuh (Covid-19), walaupun tes PCR (menunjukkan hasil) positif, namun tidak lagi menular," kata Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof Zubairi Djoerban.
Zubairi memaparkan, hasil tes PCR tidak mencerminkan virus corona yang lengkap.
Akan tetapi, yang terdeteksi pada tes tersebut hanya partikel dari virus corona yang tidak lagi menular.
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,5 Guncang Tolitoli-Buol Sulteng, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
Baca juga: 4 Jam Pohon Tumbang Tutup Jalan, Lalulintas Kembali Normal di Jl Veteran Kota Palu
Baca juga: 3 Pelatih Muda Jadi Kandidat Kuat Pengganti Jurgen Klopp, Siapa Paling Pantas?
"Laporan (tes positif pada pasien sembuh dari Covid-19), telah diketahui sejak lama, kira-kira enam bulan lalu," jelas Prof Zubairi.
Prof Zubairi menjelaskan tentang temuan studi yang dilakukan para peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular (CDC) Korea Selatan yang dipublikasikan belum lama ini.
Pada Mei 2020 lalu, para ilmuwan di CDC Korea Selatan, mempelajari 285 orang yang sembuh dari COVID-19 dan dites masih menunjukkan positif virus corona setelah penyakit mereka telah teratasi.
Padahal, pada hasil tes sebelumnya, setelah dinyatakan sembuh, tes PCR menunjukkan negatif virus corona.
Pasien sembuh yang kembali positif COVID-19 berdasarkan tes PCR tersebut tidak ditemukan telah menyebarkan infeksi.
Sampel virus corona yang dikumpulkan dari mereka ternyata tidak dapat berkembang biak.
Hal ini menunjukkan bahwa pasien mengeluarkan partikel virus yang tidak menular atau virus tersebut sudah mati.
Dikutip dari Bloomberg, temuan studi itu dilaporkan pada 18 Mei 2020 lalu.
Bukti ini muncul dari Korea Selatan yang menunjukkan mereka yang telah pulih dari Covid-19 tidak menunjukkan risiko penyebaran virus corona, ketika tindakan jarak fisik dilonggarkan.