Universitas Tadulako
Pengurus Masjid Untad Patungan Perbaiki Atap Bocor, Wakil Rektor Untad Angkat Bicara
Petugas Masjid Universitas Tadulako (Untad) harus membersihkan area dalam masjid saat terjadi hujan.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Petugas Masjid Universitas Tadulako (Untad) harus membersihkan area dalam masjid saat terjadi hujan.
Karena lantai masjid selalu basah digenangi air.
Kondisi itu disebabkan atap masjid mengalami kebocoran.
"Mau bagaimana lagi, ini sudah bertahun-tahun, kalau hujan pasti bocor," kata Asrun, pengurus Masjid Untad, Selasa (23/2/2021) pagi.
Untuk biaya perawatan, lanjut Asrun, petugas masjid hanya mengandalkan sumbangan.
"Hanya inisiatif saja bersama teman-teman sambil buat donatur untuk orang-orang sekitar. Jadi menyumbang seikhlasnya," tuturnya.
Menurut Asrun, konstruksi awal bangunan masjid yang tidak tepat menjadi penyebab utamanya.
Sebelumnya, pihaknya juga sudah melaporkan hal tersebut ke pihak universitas.
"Pernah kami ke Warek Bidang Umum dan Keuangan (Warek II). Kita laporkan apa-apa yang rusak. Beliau kasih dana, dan kayaknya itu uang pribadinya," ujarnya.
Saat dikonfirmasi TribunPalu.com, Warek II Untad Muh Nur Ali, angkat bicara.
Ia mengatakan, secara khusus, tidak ada alokasi dana untuk perawatan masjid.
Pemeliharaan tersebut hanya berasal dari para donatur dan petugas masjid.
"Terkait anggaran pemeliharaan untuk masjid itu tidak ada. Setahu saya, semua itu bersumber dari keikhlasan berbagai pihak dari usaha pengurus masjid, termasuk celengan," kata Warek II Untad Muh Nur Ali.

Saf Depan Basah saat Salat, Pengurus Masjid Untad Patungan Biaya Perbaikan Atap Bocor
Masjid di komplek Rektorat Universitas Tadulako (Untad) mengalami kerusakan di bagian atapnya.
Saat hujan turun, jamaah harus melangsungkan ibadah di lantai basah.
Kondisi itu sudah berlangsung cukup lama, ditambah tidak adanya biaya perawatan dari pihak kampus.
Masjid ini berada di antara gedung rektorat dengan gedung biro akademik kemahasiswaan dan perencanaan (BAKP).
Asrun, Pengurus Masjid Untad mengatakan, saat ini atap masjid bocor.
Kebocoran ada dua titik, satu tepat di shaf depan, sisanya di bagian belakang tepatnya di shaf perempuan.
• VIDEO: Nasib Pemulung di TPA Kawatuna Palu di Tengah Pandemi Covid-19
• RS Anutapura Siapkan Rapid Antigen untuk Undangan Pelantikan Hadianto-Reny, Ini Jadwal dan Lokasinya
• Plasma Konvalesen Jadi Alternatif Penanganan COVID-19, Simak Syarat Jadi Pendonor dan Cara Daftar
• Bocoran Ikatan Cinta 22 Februari 2021: Reyna Sakit, Al dan Andin Berdandan Jadi Pangeran & Putri
"Ada dua lubang besar, setiap hujan deras pasti bocor. Biaya pemeliharaan memang tidak ada, universitas tidak menyediakan, kata Asrun, Senin (22/2/2021) siang.
Tetesan air membuat plafon masjid jadi lembab dan lapuk.
Hal tersebut mengganggu kenyamanan dari jemaah saat menunaikan sholat.
"Kami hanya menggunakan ember untuk menampung tetesan air. Kalau ada ada percikannya kami pel," ucapnya.
Selama ini, untuk membiayai perawatan, Asrun bersama pengurus lainnya hanya patungan.
"Hanya inisiatif saja dengan teman-teman security. Buat donatur untuk orang-orang sekitar. Jadi menyumbang seikhlasnya, terserah mereka," tuturnya.
"Untuk rencana perbaikan belum ada, karena tidak ada penanggungjawab. Beda dengan masjid-masjid di fakultas, di sana ada dekan yang kelola, jadi ada dana masuk," jelas Asrun.
• Prakiraan Dini Cuaca Selasa 23 Februari 2021:18 Wilayah Indonesia Potensi Alami Cuaca Ekstrem
• Data WNI Positif Covid-19 di Luar Negeri, 22 Februari 2021: Kasus Baru di Kuwait dan Taiwan
• Pemerintah Sulteng Terima Arahan Vaksinasi Covid-19 Tahap Dua, Ini Waktu Pelaksanaanya
Ia menyampaikan, sebelumnya pihaknya juga sudah menyampaikan hal tersebut ke pihak universitas.
"Pernah kami ke Warek Bidang Umum dan Keuangan. Kita laporkan apa-apa yang rusak. Beliau kasih dana, dan kayaknya itu uang pribadinya," kata Asrun. (*)