Tambang Parimo Longsor
Longsor di Tambang Emas Parimo, Kapolda Sulteng: Siapa Pun Oknumnya Kami Tindak Tegas
Polda Sulteng sudah pernah menertibkan penambangan di Buranga namun masyarakat tetap datang kembali beraktivitas di lokasi tersebut.
Namun dari hasil evakuasi malam hari, ada tiga korban tertimbun dan dalam kondisi meninggal dunia.
“Kita belum bisa evakuasi korban karena kondisi malam, material dari atas terus jatuh. Apalagi tanahnya mengisap jadi kami tunggu pagi,” jelas Puji Rianto.
Saat ini ada empat personel Pos SAR Parimo turun melakukan evakuasi dan pertolongan.
Korban selamat dievakuasi ke Puskesmas Ampibabo.
Evakuasi pertolongan dan penyelamatan dilanjutkan Kamis (25/2/2021) pagi.
Tim SAR dibantu BPBD, Dinas Sosial Sulawesi Tengah, polisi dan TNI.
Kronologi Longsor di Tambang Emas
Berdasarkan keterangan saksi David (43), Nahir (60), Marten (52), dan Agus Nenkopi (41) yang pada saat kejadian berada di lokasi tambang, kejadian bermula pukul 08.00 Wita di lokasi tambang saudara Baba.
Saat itu di lokasi bekerja 4 eskavator dengan sistem rilei material (1 eskavator menggali dan 3 eskavator berada di atas memindahkan material ke talang untuk diolah).
Kemudian pada pukul 09.00 Wita, warga pendulang mulai berdatangan sekitar 100 orang dan turun ke lubang galian.
Hingga sore hari mereka terus berdatangan karena hasil emas di lubang galian saat itu cukup banyak.
Warga bahkan sampai berhimpitan untuk mendapatkan material dengan diameter 30 meter.
Sekitar pukul 17.30 Wita material galian mulai longsor disebabkan air dari talang mengalir menuju lubang galian.
Dari kejadian tersebut, sesama penambang mengingatkan kepada warga lainnya untuk naik keatas, namun sebagian penambang naik dan lainnya masih bertahan mendulang pada sisi tumpukan dan sudut galian tanah yang terjal.
Baca juga: Perubahan Pasha Ungu setelah Tak Jabat Wakil Wali Kota, Rambut Gondrong hingga Lebih Protektif
Baca juga: Utang Pemerintah Indonesia Tembus Rp 6.000 T, Ternyata Begini Rinciannya
Baca juga: Ceritakan Kebiasaan Uniknya saat Menjabat Wapres, Jusuf Kalla: Saya Telpon Pak SBY, Saya Minta Maaf

Sekitar pukul 18.30 Wita warga yang mendulang tertimbun tanah tumpukan material yang berada pada sudut galian terjal dengan ketinggian material mencapai kurang lebih 20 meter.