Gejolak Partai Demokrat

Kader Demokrat Bongkar saat Tolak Rp 30 Juta untuk Ikut KLB: Langsung Tanda Tangan, Uang Diserahkan

Mahsadi mengatakan, orang yang menawarinya uang itu bernama Ayu dan mengajak bertemu di salah satu kafe yang ada di Pekalongan.

Kompas.com/Mei Leandha Rosyanti
KLB Partai Demokrat di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Hasilnya, peserta menunjuk secara aklamasi Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. 

TRIBUNPALU.COM - Ketua DPC Partai Demokrat Pekalongan, Mashadi memberikan kesaksian soal Kongres Luar Biasa (KLB) partai berlambang bintang mercy tersebut.

Ia mengaku ditawari uang hingga puluhan juta rupiah oleh seorang Mantan Ketua DPC agar mau mengikuti KLB yang digelar di Sibolangit, Deliserdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021).

Hal tersebut ia beberakan dalam tayangan YouTube Kompas TV pada Sabtu (6/3/2021).

Baca juga: Max Sopacua Yakin 1000 Persen Hasil KLB akan Disahkan: Moeldoko Sudah Ketum, Tak Bisa Ditarik Lagi

Baca juga: Mahfud MD Pastikan AHY Masih Resmi Jadi Ketua Umum Demokrat, Terpilihnya Moeldoko di KLB Tidak Sah?

Mahsadi mengatakan, orang yang menawarinya uang itu bernama Ayu dan mengajak bertemu di salah satu kafe yang ada di Pekalongan.

"Saya diajak ketemu oleh seseorang yang Mantan Ketua DPC yang namanya Mbak Ayu di salah satu kafe di Pekalongan," kata Mashadi dikutip dari Kompas TV.

Ia juga mengaku ditawari uang sebanyak Rp 30 juta sebagai uang muka, agar mau mengikuti KLB Partai Demokrat.

Diketahui KLB Demokrat telah diadakan pada Jumat (5/3/2021) di Deli Serdang, Sumatera Utara.

"Saya disitu masih ada rekamannya, 35 menit tapi kurang begitu jelas."

"Saya ditawari untuk bergabung mengikuti KLB dengan iming-iming uang DP Rp 30 juta, langsung kalau saya mau langsung tanda tangan, berarti uang diserahkan," imbuhnya.

Berkali-kali Mashadi dibujuk agar mau mengikuti KLB tersebut.

Baca juga: Mahfud MD Tegaskan Pemerintah Tak Pernah Dukung Moeldoko Jadi Ketum Demokrat: KLB Betul atau Tidak

Baca juga: Moeldoko Jadi Ketum Demokrat versi KLB, Bisa Dapat SK Sah jika Syarat Ini Terpenuhi

Namun ia tetap tegas akan setia kepada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

"Berkali-kali saya dibujuk rayu berbagai dalih bahwa saya nanti mau diganti ketua DPC dan lain sebagainya."

"Tapi saya tetap bersikukuh, saya tetap satu tujuan yaitu tetap mendukung AHY," tegasnya.

 

Moeldoko Jadi Ketua Umum Partai Demokrat Versi KLB

Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN
Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko memberikan keterangan pers di kawasan Menteng, Jakarta, Rabu (3/2/2021). Keterangan pers tersebut untuk menanggapi pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono terkait tudingan kudeta AHY dari kepemimpinan Ketum Demokrat demi kepentingan Pilpres 2024. TRIBUNNEWS/HERUDIN (TRIBUNNEWS/HERUDIN)

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat diselenggarakan di Hotel The Hill and Resort Sibolangit, Jumat (5/3/2021).

Sejumlah tokoh tampak hadir, seperti Jhoni Allen Marbun hingga Marzuki Alie.

Dalam KLB Partai Demokrat, dihasilkan beberapa keputusan.

Satu di antaranya adalah menetapkan Kepala Staf Presiden, Moeldoko, sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi KLB.

Baca juga: Akhirnya Pemerintah Bersikap Soal Kisruh Demokrat, Mahfud MD: Pengurus yang Resmi AHY

Baca juga: Partai Demokrat Kubu Moeldoko Dinilai Bisa Kantongi SK Kemenkumham Karena Faktor Istimewa Ini

Namun saat pembacaan keputusan itu, Moeldoko belum datang.

Alhasil, satu di antara panitia menelepon Moeldoko dan meminta persetujuannya.

"Bapak Moeldoko yang terhormat, kami sepakat bapak sebagai Ketua Demokrat," ujarnya.

Mendengar hal tersebut, Moeldoko pun memberikan tiga pertanyaan sebelum menerima amanah tersebut.

Ia meminta kader untuk serius mendukungnya.

"Walaupun secara aklamasi memberikan kepercayaan kepada saya, tapi saya ingin memastikan keseriusan teman-teman semua," ujarnya.

Kemudian karena para peserta KLB serius untuk mendukung, Moledoko pun menerima.

"Baik, saya terima menjadi Ketua Umum Demokrat," ujarnya.

Baca juga: Kader Demokrat Sumut Marah! Siap Laporkan Kubu Moeldoko ke Polisi Terkait Kasus Penyerangan di SPBU

Respons Demokrat

Sementara itu, pihak Partai Demokrat pro Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) angkat suara soal KLB ini.

Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan, peserta yang menghadiri KLB diiming-imingi sejumlah uang bahkan jabatan.

"Peserta Kongres yang diklaim sudah 1.200 orang itu bukanlah pemilik suara sah."

"Banyak bukti dan pengakuan dari kader yang bukan pemilik suara, yang ditawarkan insentif money politics asalkan bersedia hadir."

"Dan akan dianggap mewakili kabupaten/kota/provinsi itu," kata Herzaky dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Jumat (5/3/2021).

Bahkan, Herzaky menyebut para mantan kader yang menggelar KLB bekerja sama dengan oknum kekuasaan untuk mendorong adanya insentif.

"Seperti yang dituturkan para kader yang menolak hadir."

"Oknum kekuasaan tersebut bekerja sama dengan mantan-mantan kader yang bergerak atas dorongan insentif money politics, jabatan, dan proyek," ujar Herzaky.

Baca juga: Jhoni Allen Orang Sakti di Demokrat Penggagas KLB, Ternyata Begini Gambaran Kekayaannya

Untuk itu, menurut Herzaky, rencana pelaksanaan KLB bodong oleh Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) itu merupakan bentuk kesewenang-wenangan oknum kekuasaan.

Oknum tersebut sengaja menyalahgunakan kekuasaan dan kemampuan finansialnya.

Hal itu untuk merebut paksa kursi Ketua Umum PD dari Ketua Umum PD yang sah, berdasarkan hasil Kongres V Tahun 2020 yaitu Agus Harimurti Yudhoyono.

KLB Demokrat Berujung Ricuh dan Saling Serang, Korban Berjatuhan Akibat Kena Pukulan Besi dan Kayu

Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilaksanakan hari ini Jumat (5/3/2021) di hotel The Hill and Resort Sibolangit berujung ricuh.

Dikutip dari Tribun Medan, terdapat massa kader Demokrat pimpinan Ketua DPD Demokrat Sumut Herri Zulkarnain tengah berkumpul di sekitar SPBU.

Kemudian Massa pro KLB yang tadinya berada di dalam hotel bergerak menghampirinya.

Pendukung Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat menyerang Pendukung Partai Demokrat Sumut di Desa Suka Makmur Sibolangit, Jumat (5/3/2021).

Karena mendapat perlawanan, massa pro KLB kemudian menendang pembatas besi milik SPBU.

Baca juga: Beda Pendapat Mahfud MD dan Annisa Pohan soal Kudeta Partai Demokrat, Pemerintah Tanggung Jawab?

Selanjutnya, massa pro KLB yang terlihat membawa besi dan kayu menyerang massa Herri Zulkarnain.

"Kami tadi lagi konsolidasi dengan seluruh Ketua DPC di Sumut. Tiba-tiba datang massa dari hotel menyerang kami," kata anggota Demokrat pimpinan Herri Zulkarnain.

Saat bentrokan berujung ricuh beberapa kader Demokrat Sumut yang berada di SPBU kena pukul benda tumpul.

Korban pun berjatuhan dan mengalami luka-luka karena terkena pukulan besi dan kayu.

Saat bentrokan terjadi pun tak terlihat satupun aparat penegak hukum yang terlihat.

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Shella Latifa A, Tribun Medan/Arjuna Bakkara)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ditawari Uang Rp 30 Juta untuk Ikut KLB Demokrat, Mashadi Tetap Loyal kepada AHY

 
Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved