Palu Hari Ini
Pengunjung Diduga ODGS Mengamuk Di Pasar Murah, Ini Tanggapan Lurah Birobuli Selatan
Pengunjung pasar murah diduga Orang Dalam Gangguan Stres (ODGS), sempat mengamuk sambil melontarkan kata-kata umpatan.
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Nur Saleha
TRIBUNPALU.COM,PALU- Pengunjung pasar murah diduga Orang Dalam Gangguan Stres (ODGS), sempat mengamuk sambil melontarkan kata-kata umpatan.
Lantaran itu, Lurah Birobuli Selatan, Hisyam Baba mengatakan ia sempat menyaksikan pengunjung itu sedang diamankan penjaga.
"Tadi ada sedikit kasus terjadi di pasar murah yang dilaksanakan Disperindag Provinsi Sulawesi Tengah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Palu, dalam hal ini pemerintah Kelurahan Palu Selatan tadi kejadian sekitar jam 11 ada salah seorang Ibu warga kita juga di Birobuli Selatan," jelasnya saat ditemui TribunPalu.com, Rabu (10/3/2021).
Menurut Hisyam wanita paruh baya itu diduga ODGS, kebetulan hadir di lokasi sebagai pengunjung dan menawarkan produk dari dealer.
Baca juga: Polisi Sita dan Musnahkan 96 Kantong Cap Tikus dari Desa Bunga Luwuk
Baca juga: Update Corona di Indonesia: Per hari Ini, Rabu 10 Maret 2021 Tambah 5.633 Kasus, Total 1.398.578
Baca juga: Paling Dimintai, Pengunjung Pasar Murang Rebutan Beli Beras dari Bulog
Baca juga: 272 Vaksin COVID-19 Tahap Pertama Disuntikkan, Rektor Untad Mulai Pertimbangkan Perkuliahan Luring
"Saya lupa dilernya apa, dari perusahaan lising kayaknya menawarkan kredit untuk kendaraan bermotor," katanya.
"Memang aktivitas yang dilakukan oleh Ibu itu mengganggu pengunjung yang lain karena para pengunjung lagi berkonsentrasi untuk mau belanja, tiba-tiba diganggu oleh ibu ini," cerita Hisyam.
Karena hal itu, tim Satgas COVID-19 Provinsi Sulawesi Tengah yang telah memantau selama dua hari menegur terduga ODGS.
Ternyata, teguran tersebut tidak diterima oleh terduga ODGS itu.
Baca juga: Dinkes Palu Imbau Warga Sebaiknya Tunda ke Luar Kota Selama Libur Isra Miraj dan Nyepi
Baca juga: Digunakan untuk Tekan Penyebaran Covid-19 di Palu, Apa Itu Aplikasi Sisugi? Ini Penjelasannya
Baca juga: Hari Terakhir Pasar Murah, Emak-emak di Palu Berburu Telur Ayam
Akhirnya terjadi adu mulut dan ia digiring ke kantor Kelurahan Birobuli Selatan.
"Ibu ini tidak bisa diam, sudah dari tim COVID-19 dari kami di sini juga tadi sudah turun lapangan langsung walaupun sudah sedikit emosional tapi itulah dinamikanya," tutur Hisyam.
Lanjut, Hisyam mengatakan, karena tidak ingin terjadi kelanjutan masalah ia mengajak terduga untuk bicarakan apa kemauannya.

"Tadi saya langsung panggil dia, saya lakukan langkah langkah persuasif. Tentunya sya harus lakukan pembinaan, apa kendalanya apa keluhannya dan didampingi oleh orangtua di sini Pak Adri Jaru, selaku ketua RT," jelasnya.
Terakhir, Hisyam mengatakan wanita paruh baya itu alami gangguan mental internal dari dampak bencana pasigala.
Baca juga: 11 Ketua DPD-DPC Demokrat Resmi Dipecat AHY Akibat Dukung KLB Moeldoko
Baca juga: Soal Kemunculan Virus Corona Baru, dr Husaema: Jangan Panik, Jangan Perparah Keadaan
Anaknya meninggal dan suaminya cedera, sehingga ia menjadi tulang punggung keluarga.
"Itu saja faktornya tadi, dan Ibu itu juga tadi pake masker, cuma itulah ada sebagian masyarakat tidak mau diganggu dengan hal-hal seperti itu. Ya namanya pasar murah saya pikir ya siapa saja merasa punya kepentingan, karena pasar murah itu juga potensi memperkenalkan prodak, itu dari sisi promosi ya," terangnya. (*)