Luapkan Uneg-uneg Soal All England 2021, Anthony Ginting: Liga Inggris Jalan, Kok Kami Nggak?
Anthony Sinisuka Ginting meluapkan uneg-unegnya usai Tim Indonesia dipaksa mundur dari kompetisi All England Open 2021.
TRIBUNPALU.COM - Pebulutangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting meluapkan uneg-unegnya usai Tim Indonesia dipaksa mundur dari kompetisi All England Open 2021.
Seperti wakil Indonesia diminta melakukan isolasi mandiri selama 10 hari karena sempat berada satu pesawt dengan orang yang positif Covid-19.
Tak hanya diminta isolasi mandiri, wakil Indonesia bahkan diminta untuk mundur dari All England Open 2021.
Terkait dengan hal ini, Anthony Ginting mengaku sedih dan sangat kecewa.
Ia menegaskan jika yang harus menjadi fokus adalah masalah protokol yang harusnya jadi poin penting bagi BWF dalam menyelenggarakan turnamen.
Baca juga: Tunggal Putri Turki yang Satu Pesawat dengan Tim Indonesia Mundur dari All England Open 2021
Baca juga: Tim Turki Bisa Tampil All England meski Satu Pesawat dengan Indonesia, PBSI: Mengusik Rasa Keadilan
Anthony Ginting berharap kejadian serupa tidak akan terulang lagi.
Pria yang akrab disapa Ginting itu juga membandingkan kejadian ini dengan Liga Inggris.
Menurut Ginting, Liga Inggris tetap berjalan meskipun ada salah satu anggota tim yang dinyatakan positif Covid-19.
Baca juga: Politisi PDIP Salahkan PBSI Tak Carter Pesawat ke Inggris, Mohammad Ahsan: Aku Nggak Sanggup Bayar
Bahkan yang diwajibkan menjalani isolasi mandiri hanya orang yang positif Covid-19, sementara anggota tim lainnya tidak diwajibkan.
Hal ini menurut Ginting sangat berbanding terbalik dengan kondisi yang dialami wakil Indonesia saat ini.
Berikut cuitan lengkap Ginting di akun Twitter pribadinya:
"Sebagai atlet pasti sedih, kecewa, dan yg pasti down dengan keputusan yg dibuat
@bwfmedia.
Tapi yg menjadi concernnya adalah mereka harus punya standar protokol dan perturan yg mencangkup semua peraturan tiap negara tentang covid ini.
Karena kita bertanding di berbagai negara yg pastinya punya protokol dan peraturan yang berbeda.
Kita pastinya mau membantu @bwfmedia buat merealisasikan biar turnamen badminton tetep berjalan.
Tapi kalau kejadian kaya gini gimana? Di dpan masih banyak pertandingan yg besar, ada Olympic, Thomas & Uber Cup, Sudirman Cup, dll.
Ga lucu kalau kejadian kaya gini keulang lagi di pertandingan2 kedepan.
Yg anehnya juga pertandingan bola liga inggris, pemainnya ada yg positif. Tapi tim dan pertandingannya tetep berjalan, cuma si pemain yg positif ini aja yg diisolasi. Lah ini? Yg positif bukan bagian dari tim, tapi kita ga boleh main sama sekali. Jadi yg mana yg bener?" tulis Anthony Ginting.
Kritik Jonathan Christie untuk BWF
Pebulutangkis Indonesia Leonardus Jonatan Christie melayangkan kritik keras pada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Kamis (18/3/2021).
Diberitakan TribunPalu.com, hal tersebut diungkapkannya dalam unggahan Instagram Story di akun pribadi Jonatan Christie, @jonatanchristieofficial, Kamis (18/3/2021).
Diketahui, Jonatan Christie memberikan kritikan terkait dengan mundurnya tim Indonesia dari gelaran bulu tangkis All England Open 2021.
Ini dikarenakan tim Indonesia disebut telah melakukan "kontak dekat" dengan seseorang yang terpapar Covid-19.
Baca juga: 3 Negara Berlaga di All England meski Sempat Covid-19, Dugaan Diskriminatif untuk Indonesia Mencuat
Baca juga: 3 Negara Boleh Tanding All England meski Tes Covid-19 Sempat Positif, Greysia Polii: BWF Harus Adil!

Disebutkan PBSI, saat penerbangan tim menggunakan maskapai Turksih Airlines dari Istanbul ke Birmingham, terdeteksi satu penumpang yang terpapar Covid-19, pada Sabtu (13/3/2021).
Karenanya, aturan Pemerintah Inggris mewajibkan tim dari Indonesia untuk melakukan isolasi mandiri selama 10 hari terhitung sejak kedatangan tim Indonesia ke Birmingham, yaitu sampai tanggal 23 Maret 2021.
Akibatnya, seluruh pemain tidak dapat melanjutkan laga, dan dianggap walkover oleh pihak penyelenggara.
Buntut dari permasalahan tersebut, para pebulutangkis tanah air pun melayangkan protesnya.
Satu yang memberikan kritik keras adalah Jonatan Christie.
Secara tegas Jonatan Christie mempertanyakan BWF yang tak belajar dari turnamen-turnamen sebelumnya, terlebih dari laga milik Thailand.
Pasalnya, di Thailand Open, seluruh pemain dikarantina di kamar hotel masing-masing selama 14 hari sebelum berlaga.
Ia pun membagikan ulang unggahan yang berisi kekecewaan terhadap BWF.
Baca juga: Fakta-fakta Indonesia Dipaksa Mundur dari All England 2021: Kronologi hingga Penjelasan BWF
"@bwf_official, why can't you learn from 3 prior tournament in thailand?!
All players were quarantined at their hotel's room for 14 days before the match," begitu tulisan dalam unggahan Jonatan Christie.
Dalam tulisan, disinggung soal atlet luar yang sebelumnya sudah bertanding melawan pemain dari Indonesia.
Ia mempertanyakan aturan yang tepat di mana atlet tersebut berdiri kurang dari 1 meter dari pemain Tanah Air.
"And btw the other players had already play on the same court that Indonesian players used last night.
What about their opponent? When their standing less than 1 meter in front of the net?" ungkapnya.
Ia lantas mempertanyakan, bukankah lebih baik jika keseluruhan laga ditunda.
Sementara seluruh partisipan diminta untuk melakukan karantina terlebih dulu.
Baca juga: Marcus Gideon Ungkap Kejanggalan All England 2021: Padahal Ada 7 False Positive, Kenapa Tidak Adil?
"If you dont want to take the risk then why not put the entire event on hold? Quarantined all the participants."
Lebih lanjut, tulisan yang diunggah Jonatan Christie itu juga secara tegas menyebut bahwa apa yang terjadi ini sangatlah tidak adil.
Bahkan, ia menilai, di turnamen besar sekelas All England tak seharusnya hal seperti ini terjadi.
"This is so unfair!!!!
For such an amazing and big tournament like all england, i thought the prganization should know better and learn from past tournament in thailand or NBA," paparnya.
Jonatan Christie juga membumbuhkan tulisan untuk menyatakan kritiknya.
"If you are not ready to start the tournament, then don't do it," tegas pebulutangkis kelas tunggal putra tersebut.

(TribunPalu.com/ Lita Andari/ Ananda Putri Octaviani)