Mabes Polri Diserang
Kesaksian Juru Parkir saat Mabes Polri Diserang: Dia Sempat Nembak Dua Sampai Tiga Kali di Parkiran
Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia (Mabes Polri) diserang seseorang terduga teroris.
"Kita antisipasi kejadian di Mabes Polri," ucap Yusri.
Rumah Digerebek
Sebuah rumah terduga teroris digerebek Densus 88 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat usai aksi penyerangan di Mabes Polri.
Kejadian penggerebekan rumah terduga teroris di Kabupaten Bandung tepatnya di Perumahan Sanggar Indah Banjaran tersebut, tidak lama setelah kejadian aksi teror di Mabes Polri.
Seorang warga mengatakan penghuni rumah tersebut, tertutup, jarang berinteraksi, dan tidak bersosialisasi dengan warga lainnya.
"Saya tak tahu pasti yang menghuni rumah tersebut karena mereka tertutup. Setahu saya yang tinggal di situ ada dua orang," ujar Arin, di depan rumahnya, saat penggeledahan terjadi.
Arin menambahkan, orang tersebut tinggal di rumah berwarna hijau itu mengontrak.
"Dia tinggal di sini mengontrak, sudah sekitar 1 tahun. Meski sudah satu tahun saya tak tahu namanya karena belum pernah ngobrol dan orangnya tertutup," kata Arin.
Arin mengatakan, paling ia hanya melihat saat penghuni rumah tersebut keluar rumah.
"Memang suka ada kegiatan di rumah itu, kegiatannya mungkin pengajian, tapi saat pengajian juga suka terdengar tabuhan rebana," ujarnya.
Arin mengatakan, kegiatan tersebut mungkin digelar sekitar 1 bulan sekali di rumah itu.
"Yang datang, enggak tahu berapa orang enggak banyak," katanya.
Adanya penggerebekan tersebut, Arin mengaku, tentu mengagetkannya dan warga sekitar.
"Sebab enggak nyangka, seperi ini," ucapnya.
Dari pantauan Tribun, terdapat dua orang pria yang telah diamankan oleh jajaran kepolisian.
Satu orang bertubuh kurus dan satu orang lagi bertubuh besar.
Mereka digiring oleh petugas. Mereka kemudian dimasukkan ke dalam mobil polisi.
Adanya puluhan anggota kepolisian ke kompleks tersebut, tentu mengagetkan warga sekitar.
Sebagian warga, terlihat penasaran, dengan adanya kejadian itu, dan melihat penggeledahan itu.
Ketua Harian Kompolnas Benny Mamoto mempertanyakan bisa masuknya penyerang ke dalam area Mabes Polri.
"Yang perlu diwaspadai adalah bagaimana proses dia bisa menerobos masuk. Kalau dia perempuan, perlu dilakukan penggeledahan setiap masuk. Pertanyaannya, apakah ada anggota Polwan yang bertugas di situ?" ujar Benny.
Benny mengatakan serangan ke markas polisi beberapa kali terjadi. Serangan-serangan tersebut menyasar mulai polsek, polres, polda, hingga kini Mabes Polri.
Benny menambahkan, pada beberapa kasus, serangan itu terjadi karena pelaku geram rekan-rekannya ditangkap aparat.
Jika serangan kali ini memang terhubung ke jaringan terorisme, polisi, kata Benny, mesti meningkatkan kewaspadaan. (*)