Kabupaten Sigi
Hijaukan Kawasan Huntap di Sigi, Kepala BNPB Tanam Pohon Trembesi
Doni Monardo menanam pohon trembesi di lokasi huntap Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (1/4/2021).
Laporan Wartawan TribunPalu.com, Fandy Ahmat
TRIBUNPALU.COM, PALU - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menanam pohon trembesi di lokasi Hunian Tetap (huntap) Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (1/4/2021).
Kegiatan BNPB di Bumi Tadulako ini didampingi Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola, Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf dan stakeholder lainnya.
Adapun tujuan penanaman pohon bernama latin Samanea Saman tersebut untuk menghijaukan kawasan huntap bagi warga relokasi pascagempa, tsunami dan likuifaksi pada 28 September 2018 silam.
"Diharapkan kawasan ini nantinya lebih hijau dan nyaman. Pohon ini termasuk jenis tanaman ‘die hard’, dapat tumbuh di tempat tandus, lembab atau basah. Ini salah satu pohon pelindung terbaik," ujar Doni.
Baca juga: Tren Virus Corona Sulteng Menurun, Doni Monardo: Penanganan COVID-19 di Sulteng Sangat Baik
Baca juga: Pesan Wabup Poso saat Hadiri Kegiatan Kwarcab Gerakan Pramuka 2021
Baca juga: BLT UMKM Rp 1,2 Juta Sudah Cair, Begini Cara Ceknya Lewat eform.bri.co.id/bpum
Lulusan Akademi Militer 1985 ini tiba di Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Rabu (31/3/2021) pukul 15.30 Wita.
Di hari itu, rombongan BNPB langsung meninjau pembangunan huntap di Desa Pombewe, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi dan di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga, Kota Palu.
Kunjungan BNPB kali ini untuk meninjau perkembangan proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana dua tahun lalu.
Baca juga: Cegah Teror, Polres Sigi Terjunkan Personelnya Amankan Jumat Agung
Baca juga: Ibadah Jumat Agung, TNI-Polri Sterilisasi Sejumlah Gereja di Buol
Doni juga menekankan agar pembangunan huntap segera diselesaikan sesuai target pemerintah.
Meskipun ia memahami persoalan di Sulawesi Tengah terletak pada masalah lahan.
"Ini sudah terlalu lama, dua tahun lebih masyarakat masih ada tinggal di huntara. Desember 2020 kemarin harusnya sudah tuntas. Pak gubernur harus dorong tahun ini selesai," kata Doni, dikutip Rabu (31/3/2021). (*)