Kisah Lorensius Korban Banjir di NTT, Malam Masih di Rumah, Pagi Ibunya Ditemukan Tewas di Pantai
Banjir bandang yang berasal dari arah Gunung Ile Lewotolok menyeret dan menghanyutkan sejumlah rumah di wilayah Desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka
"Mama ditemukan sudah meninggal," kata Lorensius pasrah sambil menangis.
Sementara itu, Tadeus Dosi, warga desa Tanjung Batu, berujar air bah dari arah Gunung Ile Lewotolok menerjang pemukiman warga sekitar jam 3 dini hari.
"Kita dalam rumah, saya tidak lihat air lumpur. Pagi sudah lihat begini," katanya.
Tadeus mengungkapkana warga masih mencari korban yang hilang.
Sementara empat warga desa Tanjung Batu juga sudah ditemukan meninggal akibat tersapu banjir.
Satu orang warga Waowala juga ditemukan meninggal dunia di desa Tanjung Batu.
Baca juga: Hati-hati! Beredar Masker Palsu, Punya Potensi Tinggi Tularkan Virus Corona, Ini Rekomendasi WHO
Baca juga: 3 Pendiri Facebook Termasuk Dalam 533 Juta Data Pribadi yang Bocor, Mark Zuckerberg Salah Satunya
Pantauan POS-KUPANG.COM di lokasi, banjir yang berasal dari gunung Ile Lewotolok membawa batu-batu besar, gelondongan kayu, dan lumpur tebal.
Proses evakuasi korban luka-luka dan warga yang selamat masih dilakukan secara manual.
Pasalnya, batu-batu besar, gelondongan kayu dan lumpur yang berasal dari gunung membuat akses jalan di wilayah tersebut putus total.
Beberapa jalan yang putus berada di wilayah desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka dan Lamawara.
Kendaraan dari Lewoleba hanya bisa sampai di desa Waowala.
Sampai saat ini, korban meninggal masih dalam proses pendataan.
Personil TNI, Polres Lembata, Pos Angkatan Laut, BPBD Kabupaten Lembata dan warga bergotong royong mengevakuasi korban dan warga yang selamat.
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur, Kapolres Lembata AKBP Yoce Marthen, Ketua DPRD Lembata Petrus Gero dan Sekda Lembata Paskalis Tapobali tampak turun langsung ke lokasi bencana.
(Gordi Donofan/pos-kupang.com/TribunPalu.com)