Puan Maharani: Tim SAR Harus Lakukan Pencarian Korban Banjir Bandang di NTT
Melalui keterangan tertulisnya, Ketua DPR RI, Puan Mahari meminta tim SAR untuk terus melakukan pencarian korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur
TRIBUNPALU.COM - Melalui keterangan tertulisnya, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Puan Mahari meminta tim Search And Rescue (SAR) untuk terus melakukan pencarian korban banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam keterangan tersebut, Puan meminta agar penanganan bencana banjir bandang tersebut melibatkan tim SAR dan kolaborasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) TNI-Polri serta pemerintah daerah setempat.
"Terus lakukan pencarian korban. Koordinasi semua kekuatan SAR, dan tim SAR terdekat seperti di Bali dan NTB saya harap membantu pencarian korban," kata Puan dalam keterangan tertulis, Senin (5/4/2021).
Untuk menanggulangi kejadian serupa di NTT, putri Megawati Soekarno Putri ini mengimbau pihak terkait untuk mencari penyebab terjadinya banjir bandang tersebut.
Selain itu, Puan juga menekankan agar penanganan banjir bandang ini bisa memaksimalkan bantuan darurat.

Baca juga: Kemensos Salurkan Bantuan Senilai Rp 1,1 Miliar untuk Korban Banjir di Bima NTT
Baca juga: Kisah Lorensius Korban Banjir di NTT, Malam Masih di Rumah, Pagi Ibunya Ditemukan Tewas di Pantai
• Banjir Bandang Landa NTT, Ernest Prakasa: Udahan Dulu Bahas Kawinan, Ini Ada Bencana Alam
Puan menyebutkan harus dilakukan penyediaan obat-obatan dan makanan yang cukup, penanganan masyarakat rentan serta mengantisipasi bencana susulan.
Tak hanya itu, trauma healing juga perlu diberikan kepada para korban untuk menjaga kesehatan mental mereka.
"Mitigasi bencana ditingkatkan, masyarakat dan Pemda serta BNPB setempat diharap waspada cuaca ekstrem," sambungnya.
Sementara itu, dikutip dari laman Kompas.com, BNPB juga turun langsung ke lokasi bencana guna memantau kondisi evakuasi para korban di sana.
Kepala BNPB Doni Monardo beserta rombongan bertolak ke NTT pada Senin (5/4/2021) pagi untuk meninjau lokasi bencana banjir dan longsor di Flores Timur.
Baca juga: 41 Orang Meninggal Dunia Akibat Banjir Bandang di NTT, Warga Kini Menjerit Kelaparan
• BMC Peduli Salurkan 15 Paket Sembako untuk Korban Banjir Bandang Sigi
Diketahui bersama, pada Minggu (4/4/2021) pukul 01.00 WITA, banjir telah menerjang dua desa di Flores Timur.
Berdasarkan laporan BNPB, banjir bandang ini dipicu intensitas hujan tinggi. Banjir telah menerjang beberapa desa antara lain Desa Nelelamadike di Kecamatan Ile Boleng, Kelurahan Waiwerang dan Desa Waiburak di Kecamatan Adonara Timur, Desa Oyang Barang dan Pandai di Kecamatan Wotan Ulumado serta Desa Waiwadan dan Duwanur di Kecamatan Adonara Barat.
Sebelumnya, Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos RI) juga telah mengirimkan bantuan ke NTT.
Bantuan itu senilai Rp 1.114.702.685 yang diwujudkan makanan, sandang, perlengkapan keluarga dan peralatan evakuasi para korban.
"Bantuan tersebut diberikan bagi para korban banjir bandang di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat," ujar Direktur Bantuan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos M Safii Nasution melalui keterangan tertulis, Senin (5/4/2021).