Menilik Pembukaan Sekolah di Jepang selama Pandemi Covid-19, Bagaimana dengan Indonesia?
Pemerintah Jepang memberlakukan pembukaan sekolah sejak awal pandemi, dengan protokol kesehatan yang ketat.
Agar tidak menyebabkan kerumuman di depan gerbang sekolah, aturan diberlakukan dengan ketat.
Para siswa harus mengenakan masker saat memasuki area sekolahan.
Kemudian sepatu yang dikenakan siswa harus dilepas saat memasuki gedung, dan menggantinya dengan sandal khusus yang dipakai hanya di dalam ruangan.
Baca juga: 60 Anak Perempuan Korban Triobencana Sulteng Dapat Beasiswa di Sekolah Sukma Bangsa
Kepala Sekolah SD Funarobi, Mio Sato mengatakan jika kebiasan berganti sepatu ke sandal dalam ruangan ini menimbulkan kerumuman siswa.
Sehingga pihak sekolah harus memasang garis-garis pembatas di area ganti sepatu.
Kewajiban lainnya ialah mengenakan masker di SD Funabori.
Bahkan saat melakukan pembelajaran olahraga praktik juga harus mengenakan masker.
Jarak fisik pun menjadi fokus sekolahan dalam mengatur siswa-siswi mereka.
Konsep tersebut telah ditanamkan pada siswa dengan sangat ketat.
Baca juga: Pesan Warek I Untad kepada Peserta Kampus Mengajar: Ringankan Beban Sekolah
Sehingga selama kelas olahraga, terkadang mereka harus merentangkan tangan sambil berbaris untuk menjaga jarak aman.
Kemendikbud Jepang telah mengatur jarak yang harus dipatuhi siswa saat berada di dalam kelas, sedikitnya berjarak 1 meter.
Jendela kelas tidak pernah di tutup selama pembelajaran berlangsung, sehingga resiko penularan Covid-19 bisa terminimalisir karena adanya ventilasi udara di kelas.
Sementara itu dikutip Tribun Palu dari artikel CBS News yang berjudul "Schools in Japan are back in session amid coronavirus pandemic", Institut Riset Riken Jepang bekerja sama dengan Universtas Kobe, menyebut bahwa kelas dengan banyak murid di dalamnya bisa tetap dibuka dengan aman selama pandemi.
Namun mereka menekankan, ruangan di dalam kelas harus memiliki ventilasi yang memadai.
Baca juga: Sekolah Tatap Muka Segera Diberlakukan, Wiku: 5 Tahapan Pembukaan Sekolah di Masa Pandemi Covid-19

Melalui simulasi, membuka pintu dan jendela pada sisi diagonal dalam ruangan ber-AC yang berisi 40 siswa bisa cukup mencegah penularan Covid-19.