Palu Hari Ini
3 Kali Ramadan di Huntara, Ini Kisah Penyintas Bencana Palu yang Ingin Lebaran di Huntap
2 tahun 7 bulan pascabencana gempa, tsunami dan likuefaksi di Palu, Sulawesi Tengah, sejumlah penyintas masih menempati huntara.
Hal serupa juga diutarakan Dewi Ratna, penyintas di huntara kawasan Hutan Kota Jl Jabal Nur, Kelurahan Talise, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Menjalani Ramadan sejak pascabencana dua tahun silam, Dewi bersama keluarga kecilnya menunaikan ibadah puasa dengan apa adanya.
Dewi bersama puluhan penyintas lainnya sudah setahun menantikan kepastian kapan bisa tinggal di huntap.
Namun di sisi lain, dirinya pesimis akan mendapatkan huntap karena adanya persyaratan harus memiliki sertifikat tanah.
Baca juga: Isu Nadiem Makarim akan Diganti, Pengamat Pendidikan: Jangan Direshuffle, Dia Visioner
Baca juga: Bangun Kerjasama dengan Pengadilan Agama, Polres Buol Siap Berikan Pelayanan Pengamanan
"Kapasitas huntara di sini ada 120 KK. Hanya yang masih bertahan itu sekitar 90 KK karena separuh sudah pindah ke huntap. Sisanya itu memang kendalanya tidak memiliki sertifikat," kata Dewi.
Kendati demikian, Dewi bersama suami dan ketiga anaknya berharap dapat menempati hunian tetap saat perayaan Ramadan dan Idulfitri.
Tetapi ia juga mengaku tak bisa berharap banyak menunggu janji pemerintah yang akan menyediakan huntap.
"Setahun lalu pernah dijanjikan akan dibangunkan huntap di kawasan Tondo II, kalau ada ya bersyukur. Cuman kan tidak bisa juga terlalu berharap," ucap Dewi. (*)