Kabar Ahok Bakal Jadi Menteri Investasi, Ekonom: Akan Banyak 'Noise' yang Terjadi
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Piter Abdullah angkat bicara terkait kabar Ahok bakal jadi Menteri Investasi.
"Pekan ini (reshuflle), sangat bisa pekan ini," kata Ngabalin pada Selasa (13/4/2021).
Baca juga: Usul 5 Menteri Ini Di-Reshuffle, Relawan Jokowi: Jangan Sampai Presiden Dianggap Tukang Bohong
Baca juga: Isu Reshuffle Kabinet, Lembaga Survei Rilis 15 Menteri yang Layak Diganti, Yasonna Urutan Pertama
Menanggapi isu tersebut, pengamat politik Universitas Paramadina Jakarta, Djayadi Hanan berpendapat, reshuffle dilakukan dalam waktu yang tidak tepat.
"Kalau reshuffle dilakukan dalam waktu dekat, itu berarti jaraknya baru tiga atau empat bulan dari reshuffle Desember lalu," ujarnya saat dihubungi Tribunnews.com.
Lantaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja mereshuffle menteri pada Desember tahun lalu.
"Jadi belum cukup waktu untuk mengevaluasi kembali kinerja semua menteri," imbuh Djayadi.
Menurut Djayadi, waktu yang berdekatan untuk melakukan reshuffle menteri merupakan langkah yang kurang tepat.
Ia menganggap Presiden Jokowi belum mempunyai alasan yang mumpuni untuk merombak ulang kabinetnya sejak reshuffle terakhir akhir 2020 silam.
"Jadi selain kementerian baru yang perlu di isi, belum cukup alasan untuk mengevaluasi menteri-menteri lainnya," jelasnya.
Baca juga: Faktor Jokowi Reshuffle Kabinet, KSP Ungkap Jadwal dan Daftarnya: Otomatis Akan Ada Menteri Baru
Baca juga: Ali Ngabalin Bocorkan Reshuffle Kabinet Pekan Ini,Ini Daftar Menteri Layak Direshuffle Versi Survei
Di sisi lain, Ngabalin membeberkan jika Presiden Jokowi akan melaksanakan reshuffle dalam waktu dekat dan cepat.
“Dari kebiasaan yang Bang Ali ikuti itu tidak lama. Presiden sangat independen, tidak ragu mengambil keputusan. Biasanya cepat," ujar Ngabalin.
Selain disatukannya kedua kementerian yakni Kemenristek dan Kemendikbud, alasan lainnya juga disampaikan oleh Ngabalin.
Politikus asal Fakfak Irian Barat ini mengatakan, Menteri Riset dan Teknologi, Bambang Brodjonegoro telah menyatakan pamit dari kursi kementerian.
"Kan terjadi kekosongan itu. Sementara Kemenristek sendiri belum ke Kemedikbud," sambungnya.
Kemudian pembentukan kementerian baru oleh Presiden Jokowi juga menjadi alasan diadakannya reshuffle menteri.
(TribunPalu.com/Hakim)