Media Asing Soroti Hilang Kontak Kapal KRI di Selat Bali, Ada Tumpahan Minyak Dekat Titik Penyelaman
Kapal KRI Nanggala-402 dikabarkan tenggelam dan hilang kontak pada Rabu kemarin, ternyata media asing juga ikut mewartakan kabar tersebut.
TRIBUNPALU.COM - Kapal selam milik TNI Angkatan Laut, KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang kontak di perairan Bali Utara, Rabu (21/4/2021) saat sedang mennjalani pelatihan.
Kapal tersebut dilaporkan hilang pada pukul 03.00 waktu setempat.
Kementerian Pertahanan Indonesia menerbitkan pernyataan terkait tenggelamnya kapal buatan Jerman itu pada Rabu malam.
Dalam penyataannya disebutkan, mulanya KRI Nanggala-402 meminta izin untuk menyelam pada pukul 03.00 WIB.
Baca juga: Kapal Selam KRI Nanggala Hilang Kontak, Panglima TNI Ungkap Kronologi hingga Lokasi Terakhir Kapal
Baca juga: KRI Nanggala-402 Hilang Kontak, Diduga Black Out hingga Tak Terkendali, Ada Minyak di Lokasi Awal
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim, 15.000 Pulau Kecil di Sulteng Terancam Tenggelam

Kemudian pada pukul 07.00 WIB, terlihat tumpahan minyak di dekat titik penyelaman yang dipantau dari udara.
Panglima TNI Hadi Tjahjanto mengatakan kepada Rauters yang dikutip TribunPalu dari laman Tribunnews.com, terdapat 53 orang yang berada di dalam kapal buatan tahun 1978 itu.
Baca juga: SPAG Lore Lindu Bariri Perkirakan Perubahan Iklim: Kehidupan Nelayan di Sulteng Terancam
Baca juga: Perbedaan Cuaca & Iklim, Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 SD Halaman 193 Subtema 4 Pembelajaran 2
Baca juga: Presiden Jokowi Uraikan 6 Dampak Positif Omnibus Law Cipta Kerja bagi Iklim Usaha dan Investasi
KRI Nanggala-402 dikabarkan hilang saat berlatih peluncuran torpedo di perairan Bali.
Indonesia juga telah meminta bantuan kepada negara lain yang memiliki kapal penyelamat kapal selam seperti Singapura dan Australia.
Dikutip dari laman Kompas.com, AFP, media asal Perancis juga mewartakan kejadian tersebut.
Baca juga: Bahas Soal Perubahan Iklim, Trump Blak-blakkan Sebut Udara di India dan China Jorok
Baca juga: Kepala BNPB: Tahun 2020 Terjadi Anomali Akibat Perubahan Iklim, Semua Pihak Siap Siaga Bencana
Baca juga: Bill Gates Sebut Pandemi Covid-19 Memang Mengerikan, tapi Perubahan Iklim Bisa Jadi Lebih Buruk

Dikatakan jika kapal buatan Jerman yang berusia 43 tahun itu dilaporkan hilang kontak pada Rabu pagi.
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono membeberkan, pihaknya tetap akan terus melakukan pencarian.
Berat dari kapal tersebut ialah 1.300 ton yang dibuat pada 1978.
Media Assosiated Press juga melaporkan kehilangan kontak antara TNI Angkatan Laut Indonesia dengan kapal KRI Nanggala-402 yang menghilang di sekitar 95 km dari utara Bali.
Baca juga: Pemulihan Pandemi Covid-19 dari Kacamata Iklim dan Lingkungan Menurut WMO dan PBB
Baca juga: Alasan Betrand Sempat Tolak Komunikasi dengan Keluarganya di NTT: Mereka Kangen yang Onyo Punya
Baca juga: Korban Bencana NTT Kesal dapat Bantuan 1 Butir Telur dan Sebungkus Mie Instan: Kami Seperti Diolok
Dalam artikel yang bertajuk "Indonesia searching for missing submarine with 53 on board" itu mengabarkan jika kapal tersebut tenggelam dalam palung yang memiliki kedalaman sekitar 600 hingga 700 meter.
Media itu menyebut kapal KRI Nanggala-402 ini mulai beroperasi pada 1981.
Diwartakan juga dalam artikel ini, Indonesia memiliki 5 kapal selam yang rencananya akan dioperasikan sebanyak 8 unit pada tahun 2024.
(TribunPalu.com/Hakim)